Gunungsitoli(SUMUT).GP- Warga Binaan yang melarikan diri dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Gunungsitoli, Sumatera Utara, Trisman Boys Daely yang divonis 17 Tahun penjara atas kasus pembunuhan, Haris Gulo yang masih berstatus tahanan, menjadi tanda tanya besar publik/netizen.
Pada status Facebook Polres Nias dan Jajaran pada hari minggu (31/5), sejumlah netizen memberikan komentarnya terkait peristiwa tersebut, berikut kutipannya; "Permainan petugas kok bisa lari gimana ceritanya.?; "Ada udang di balik batu.; "Ini merupakan satu kelalaian petugas karna ini sudah sekian kalinya narapidana melarikan diri di lapas kota Gunungsitoli, dan masih banyak cuitan netizen lainnya.
Kepala Lembaga Pemasyarakatan, Sutopo Barutu yang dikonfirmasi wartawan, kemarin (31/5) menjelaskan bahwa kedua orang warga binaan tersebut melarikan diri dengan memanjat pagar tralis pembatas blok hunian lapas setinggi 3 meter yang selanjutnya mereka memanjat pos menara 3 dan melompat keluar tembok lapas menggunakan kain sarung pada saat berlangsungnya kegiatan ibadah umat nasrani, kata Sutopo.
Dijelaskan Sutopo, personil lapas yang bertugas saat itu hanya 3 orang dari yang seharusnya 5 orang, namun 1 orang petugas sedang sakit dan satunya lagi sedang melaksanakan tugas menjaga warga binaan yang sedang sakit dan dirawat di RSUD Gunungsitoli, terangnya.
Terpisah, salah seorang Aktivis Senior, Open Herman Gea, SE yang ditemui wartawan di Kota Gunungsitoli, Senin (1/6) menyatakan bahwa, dalam hal dua orang warga binaan Lapas Kelas II B Gunungsitoli telah melarikan diri dari Lapas tentu menjadi pertanyaan besar bagi masyarakat dari berbagai kalangan. Kita patut menduga bahwa kejadian ini seperti dikondisikan atau diskenariokan, tidak mungkin secara logika kedua orang tersebut dapat melarikan diri, sebab penjagaan dilapas Gunungsitoli sangat ketat.
"Gedung Lapas Kelas II B Gunungsitoli itu beberapa tahun lalu telah selesai dibangun dan dilengkapi dengan fasilitas yang memadai termasuk CCTV, tidak memungkinkan seorang napi atau tahanan dapat lolos, sehingga hal ini sangat mengundang perhatian dan pertanyaan mendasar bagi masyarakat" kata Open Herman Gea yang akrab dipanggil Ama Yolan itu kepada wartawan.
Masih Ama Yolan Gea yang juga mantan Presiden Mahasiswa STIE Pembnas Nias itu berharap, agar kedua warga binaan yang kabur tersebut dapat segera ditemukan, jika tidak maka diminta kepada Menteri Hukum dan Ham Yasona Laoli untuk mencopot Kepala Lapas kelas II B - Gunungsitoli yang dianggap belum mampu menjalankan tugasnya dengan optimal, ujarnya tegas
#GP | AZA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar