Kusir Bendi, Andi, di pasar Pusat Padang Panjang, Kadang dalam sehari kami tidak dapat pelanggan, sebutnya.(Foto: Kominfo). |
Padang Panjang(SUMBAR).GP- Di masa terjadinya pandemi Covid-19 sangat memberikan pengaruh terhadap kehidupan masyarakat, baik dampak dari kesehatan, sosial maupun ekonomi.
Hal itulah yang dirasakan oleh masyarakat yang berprofesi sebagai tukang ojek, sopir angkutan dan Kusir Bendi yang ada di Kota Padang Panjang.
Saat ditemui oleh tim dari Dinas Kominfo di lapangan, Sabtu (13/06/2020). Salah seorang pengojek dari Pesatuan Ojek Tanah Hitam, Ikhothi, Endis Wibowo, bersama rekannya Syafrizal yang tengah menunggu penumpang menjelaskan dimasa sebelum pandemi Covid ada, penghasilan mereka bisa dikatakan mencukupi, dikarenakan banyaknya pelanggan maupun masyarakat yang menggunakan jasa ojek.
Tetapi, disaat wabah datang ditambah lagi dengan adanya masa PSBB, penghasilan mereka mengalami penurunan hampir sekitar 50%.
"Dulu waktu sebelum adanya covid, penghasilan kami mencukupilah untuk sehari-hari, sampai berlaku PSBB, penghasilan kami jadi sangat merosot sekali, karena tidak adanya masyarakat yang ke pasar," paparnya.
Sama halnya dengan Kusir Bendi, Andi, yang setiap harinya mangkal di perempatan jalan pasar pusat, ia juga mengatakan hal yang sama, yaitu mengalami penurunan penghasilan dimasa pandemi ini.
"Waktu sebelum adanya wabah ini, pelanggan maupun penumpang dari luar Padang Panjang yang ingin diantar menggunakan bendi saya cukup lumayan, tetapi selama covid dan berlakunya PSBB, masyarakat luar Padang Panjang tidak bisa masuk ke Padang Panjang sehingga untuk penghasilan sangat berkurang, bahkan sehari itu tidak ada dapat pelanggan," ungkapnya.
Begitu juga dengan sekumpulan Sopir angkutan jurusan Kelurahan Ganting dan Gunung, mereka bahkan sangat miris dengan penghasilan yang dihasilkan, dikarenakan rutinitas masyarakat banyak yang di rumah, apalagi disaat masa PSBB, segala akses sekolah, kantor bahkan tempat pariwisata dipindahkan ke rumah.
"Masyarakat aktivitasnya di suruh di rumah, bagaimana bisa angkot akan jalan, sedangkan pendapatan kami dapat dari anak-anak sekolah dan orang-orang kantor, tapi karena di rumahkan, membuat angkot kami tidak jalan," curhat mereka.
Sekarang, memasuki era Tatanan Normal Baru, mereka berharap penghasilan yang didapatkan akan berangsur mengalami kenaikan, bahkan kalau bisa meningkat dan aktivitas kembali normal seperti biasa.
#GP | DF | CI | Release Kominfo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar