Sijunjung(SUMBAR).GP- Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sijunjung,drg.Ezwandra, M.Sc mengatakan sebanyak 1.662 masyarakat Kabupaten Sijunjung, diambil swabnya sebagai evaluasi untuk mengetahui apakah Daerah Sijunjung sudah atau belum bebas dari Covid-19.
Menurut Ezwandra, test swab ini merupakan program Propinsi Sumatera Barat (Sumbar) berlaku untuk semua Kabupaten dan Kota di Sumatera Barat yang dilaksanakan berdasarkan Surat Kepala Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Barat nomor 443.3/126/Dinkes-P2P/VI/2020
Dari jumlah 1.662 masyarakat yang diambil swabnya saat ini merupakan sampel dari berbagai nagari, sifatnya menyebar dari pelosok daerah Sijunjung, bila tidak ada terindikasi covid-19, maka baru bisa dikatakan Sijunjung masuk zona hijau, kata Ezwandra.
Sebaliknya, bila ditemukan satu atau dua orang hasilnya yang positif covid-19, nanti akan mudah juga kita mengatasi dan menelusurinya sesuai dengan klusternya.
Dikatakannya,lokasi tempat pengambilan swab tersebut di halaman depan Dinas Kesehatan, Puskesmas Tanjung Ampalu dan Puskesmas Sungai Langsek pada hari Senin dan Selasa, 22 dan 23 Juni 2020
Lebih lanjut , drg.Ezwandra, M.Sc kepada media ini Senin (22/6) mengatakan, pelaksanaan Test swab yang dilaksanakan di halaman Dinkes ini, berasal dari nagari wilayah kerja Puskesmas Sijunjung 140, Puskesmas Gambok 196, Puskesmas Padang Laweh 82, Puskesmas Lubuk Tarok 130 dan Puskesmas Muaro Bodi 107 orang dengan total 655 orang.
Sedangkan untuk hari Selasa(23/6) besok dipusatkan pada Puskesmas Tanjung Ampalu dan Puskesmas Sungai Langsek, untuk yang di Puskesmas Tanjung Ampalu berasal dari nagari yang berada di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Ampalu 175, Puskesmas Padang Sibusuk 91, Puskesmas Kumanis 87 dan dari Puskesmas Sumpur Kudus 89 dengan total 442 orang.
Sedangkan yang di Puskesmas Sungai Langsek berasal masyarakat nagari yang berada dari wilayah kerja Puskesmas Sungai Langsek 102, Puskesmas Tanjung Gadang 206, Puskesmas Kamang 181 dan dari Puskesmas Air Amo 76 dengan total 565 orang, jelas Ezwandra.
Salah seorang yang telah selesai test swab mengaku bernama Yeni dari Sijunjung kepada media ini menyatakan tidak merasa sakit. " Hanya geli geli sedikit," ungkapnya.
Disebutkan Ezwandra, Tim kabupaten Sijunjung menetapkan 30 kluster tempat tinggal berdasarkan data rumah dan jumlah Kepala Keluarga(KK) pernagari. Setiap kluster terdiri dari 56 rumah. Jika ada 2 (dua) nagari dalam satu kluster maka jumlah penduduk dibagi sama banyak antara dua nagari tersebut.
Jadi kata Ezwandra, pemilihan sampel ini menggunakan teknik Multistage random sampling yang ditetapkan secara proporsional pada setiap kecamatan. Distribusi sampel ditetapkan dengan tehnik kluster.
Pelaksanaan survei ini berdasarkan pada panduan survei yang telah ditetapkan World Health Organization (WHO) dalam Immunization Coverage Cluster Survei - Reference Manual tahun 2005.
#GP | Herman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar