Medan(SUMUT).GP- Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Provinsi Sumatera Utara (Sumut) mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai munculnya permasalaan Cabin Fever, yaitu emosi atau perasaan sedih yang muncul akibat terlalu lama terisolasi di dalam rumah ataupun tempat tertentu selama masa pandemi Covid-19.
Juru bicara (jubir) GTPP Covid-19 Sumut Aris Yudhariansyah dalam keterangan pers di Media Center GTPP, Kantor Gubernur Sumut Jalan Pangeran Diponegoro Nomor 30 Medan, Sabtu (02/05) mengatakan, tanpa penanganan yang tepat gejala Cabin Fever akan sulit dikontrol.
Aris menjelaskan, ada beberapa gejala Cabin Fever, di antaranya kegelisahan, turunnya motivasi, mudah tersinggung, mudah putus asa, sulit berkonsentrasi, tidur tidak teratur, sulit bangun dari tidur, lemah, lesu sulit percaya dengan orang lain, tidak sabaran, merasa sedih dan depresi.
Aris pun menyampaikan beberapa tips yang dapat dilakukan warga untuk mengatasi Cabin Fever. "Berikut kami sampaikan tips bagaimana untuk mencegah cabin fever selama masa pendemi Covid-19 ini," katanya.
Pertama, katanya, adalah membawa dunia luar ke dalam rumah, seperti membuka jendela untuk menghirup udara luar, memberi makan hewan di luar rumah, termasuk burung dan kucing serta menanam bunga yang bisa membawa wangi dunia luar ke dalam rumah.
"Jangan remehkan berbagai kegiatan di atas, sebab bisa mengobati perasaan rindu dunia luar akibat Covid-19," katanya.
Kedua, buatlah rutinitas yang bisa menjaga jadwal sehari-hari, misalnya tetaplah bangun pagi, mandi di pagi hari supaya tubuh dan pikiran tetap terjaga. Kemudian bekerja di depan laptop layaknya sedang berada di kantor.
"Tapi ingatlah jam istirahat, jangan malah bekerja dari rumah membuat lupa dengan jam istirahat," katanya.
Ketiga, menjaga komunikasi karena kekuatan komunikasi di tengah masa darurat Covid-19 ini bisa membuat orang merasa tidak sendirian. Berbicara dengan teman juga dianggap sebagai cara ampuh untuk mencari solusi dari segala masalah yang dihadapi dengan adanya internet dan teknologi.
"Kita tetap bisa bertatap muka dan mengobrol dengan sahabat ataupun keluarga di luar kota. Menjaga otak tetap sibuk bisa melawan rasa bosan dan kegelisahan, akibat yang mungkin dirasakan selama berdiam diri di rumah," katanya.
Jubir GTPP Covid-19 Aris Yudhariansyah mengkonfirmasi data PDP berjumlah 162 orang, pasien positif berjumlah 117 orang, 41 orang sembuh dan yang meninggal dunia berjumlah 13 orang.
"Mari kita yang berada di rumah, tetap berada di rumah dan jangan bepergian. Kita bisa pulihkan Sumut yang kita cintai ini karena kita punya tekad menyelamatkan keluarga kita dan lingkungan kita," katanya.
#GP | Ce | Puspen Kemendagri
Juru bicara (jubir) GTPP Covid-19 Sumut Aris Yudhariansyah dalam keterangan pers di Media Center GTPP, Kantor Gubernur Sumut Jalan Pangeran Diponegoro Nomor 30 Medan, Sabtu (02/05) mengatakan, tanpa penanganan yang tepat gejala Cabin Fever akan sulit dikontrol.
Aris menjelaskan, ada beberapa gejala Cabin Fever, di antaranya kegelisahan, turunnya motivasi, mudah tersinggung, mudah putus asa, sulit berkonsentrasi, tidur tidak teratur, sulit bangun dari tidur, lemah, lesu sulit percaya dengan orang lain, tidak sabaran, merasa sedih dan depresi.
Aris pun menyampaikan beberapa tips yang dapat dilakukan warga untuk mengatasi Cabin Fever. "Berikut kami sampaikan tips bagaimana untuk mencegah cabin fever selama masa pendemi Covid-19 ini," katanya.
Pertama, katanya, adalah membawa dunia luar ke dalam rumah, seperti membuka jendela untuk menghirup udara luar, memberi makan hewan di luar rumah, termasuk burung dan kucing serta menanam bunga yang bisa membawa wangi dunia luar ke dalam rumah.
"Jangan remehkan berbagai kegiatan di atas, sebab bisa mengobati perasaan rindu dunia luar akibat Covid-19," katanya.
Kedua, buatlah rutinitas yang bisa menjaga jadwal sehari-hari, misalnya tetaplah bangun pagi, mandi di pagi hari supaya tubuh dan pikiran tetap terjaga. Kemudian bekerja di depan laptop layaknya sedang berada di kantor.
"Tapi ingatlah jam istirahat, jangan malah bekerja dari rumah membuat lupa dengan jam istirahat," katanya.
Ketiga, menjaga komunikasi karena kekuatan komunikasi di tengah masa darurat Covid-19 ini bisa membuat orang merasa tidak sendirian. Berbicara dengan teman juga dianggap sebagai cara ampuh untuk mencari solusi dari segala masalah yang dihadapi dengan adanya internet dan teknologi.
"Kita tetap bisa bertatap muka dan mengobrol dengan sahabat ataupun keluarga di luar kota. Menjaga otak tetap sibuk bisa melawan rasa bosan dan kegelisahan, akibat yang mungkin dirasakan selama berdiam diri di rumah," katanya.
Jubir GTPP Covid-19 Aris Yudhariansyah mengkonfirmasi data PDP berjumlah 162 orang, pasien positif berjumlah 117 orang, 41 orang sembuh dan yang meninggal dunia berjumlah 13 orang.
"Mari kita yang berada di rumah, tetap berada di rumah dan jangan bepergian. Kita bisa pulihkan Sumut yang kita cintai ini karena kita punya tekad menyelamatkan keluarga kita dan lingkungan kita," katanya.
#GP | Ce | Puspen Kemendagri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar