JAKARTA.GP- Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia telah menyelenggarakan seminar daring (webinar) dengan tema “Smart Economic Partnership: Potentials for Cooperation between Indonesia and the American and European Region, pada tanggal 1 Mei 2020 melalui aplikasi Zoom serta disiarkan secara langsung di Youtube.
Tujuan pelaksanaan webinar ini adalah untuk memberikan gambaran potensi ekonomi yang perlu ditargetkan Indonesia dalam menjalin kerja sama dengan negara-negara di kawasan Amerika dan Eropa.
Webinar dibuka oleh Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kemlu selaku moderator, lalu dilanjutkan dengan penyampaian keynote speeches dari Wakil Menteri Luar Negeri, dengan narasumber yang terdiri dari Dr. Pablo Lizana Allende (Ketua Latin America Chamber of Commerce of Singapore), Shinta Kamdani (Wakil Ketua KADIN), dan Sumit Dutta (CEO HSBC Indonesia) dan diikuti oleh Kepala Perwakilan RI di negara – negara di kawasan Amerika dan Eropa, perwakilan dari tiap Satuan Kerja Ditjen Amerop, anggota KADIN dan APINDO.
Webinar ini adalah wujud dari upaya mengidentifikasi tantangan Indonesia serta strategi di tengah realita terbaru geopolitik dan geoekonomi pasca Covid-19 di kawasan Amerika dan Eropa.
Webinar dibuka oleh Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kemlu selaku moderator, lalu dilanjutkan dengan penyampaian keynote speeches dari Wakil Menteri Luar Negeri, dengan narasumber yang terdiri dari Dr. Pablo Lizana Allende (Ketua Latin America Chamber of Commerce of Singapore), Shinta Kamdani (Wakil Ketua KADIN), dan Sumit Dutta (CEO HSBC Indonesia) dan diikuti oleh Kepala Perwakilan RI di negara – negara di kawasan Amerika dan Eropa, perwakilan dari tiap Satuan Kerja Ditjen Amerop, anggota KADIN dan APINDO.
Webinar ini adalah wujud dari upaya mengidentifikasi tantangan Indonesia serta strategi di tengah realita terbaru geopolitik dan geoekonomi pasca Covid-19 di kawasan Amerika dan Eropa.
Dalam hal ini, Wamenlu dalam pidatonya menyatakan bahwa Indonesia yang saat ini memiliki hubungan kuat dengan Amerika Serikat (AS) dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) harus mengantisipasi tantangan dari kedua negara tersebut dan sebagai solusi pendukung dapat dihasilkan dengan upaya multilateral. Selanjutnya, Indonesia akan tetap fokus kepada reformasi ekonomi dan sosio-politis, mempromosikan investasi pada industri-industri, membangun infrastruktur dan mempromosikan pengembangan kualitas manusia.
Selain itu, dalam situasi pada dan paska pandemik, ASEAN dapat mengambil kesempatan untuk dapat meningkatkan peran sebagai mitra yang terpercaya dalam bidang ekonomi bagi negara-negara lain.
Diskusi kemudian dilanjutkan dengan para narasumber memberikan gambaran situasi ekonomi saat ini disertakan dengan prediksi dan usulan strategi untuk memanfaatkan potensi pasar global pada pemulihan paska pandemik.
#GP | Ce | Sumber: Humas Kemenlu
#GP | Ce | Sumber: Humas Kemenlu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar