Pretoria(AFRIKA SELATAN).GP- Tataran kewajaran baru selama masa pandemi Covid-19 tidak menghalangi para warga Indonesia di wilayah akreditasi KBRI Pretoria untuk tetap memperkuat tali silaturahmi. Mengakali situasi, KBRI Pretoria mengorganisir acara halal-bihalal virtual dengan Duta Besar RI di Pretoria, Salman Al Farisi, dalam rangka memperingati hari raya Idul Fitri 1441H.
Kegiatan halal-bihalal virtual diisi dengan tausiyah dari Al Ustad Mhd. Jabbal Alamsyah Nasution, Direktur Centre of Mawarith Studies, Universitas Darussalam Gontor, Jawa Timur yang membahas berkah silaturahmi dan persaudaraan. Kegiatan dimaksud diikuti oleh warga Indonesia yang bermukim di Afrika Selatan dan tiga negara rangkapan di Botswana, Lesotho dan Eswatini.
“Semoga kita dapat mengambil hikmah masa pandemi dengan menjalankan ibadah Ramadan secara lebih khusuk di rumah. Dengan berbagai keterbatasan saat ini, kami juga berharap kita semua tetap melakukan tugas dan kewajiban dalam situasi normal yang baru. InsyaAllah dengan niat dan usaha yang baik, kita lebih produktif dan tetap memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar", demikian disampaikan Duta Besar RI di Pretoria pada saat halal-bihalal virtual dengan WNI di wilayah akreditasi pada tanggal 27 Mei 2020.
Selama wabah merebak, KBRI Pretoria tetap hadir menjalankan tugas Perwakilan RI di luar negeri dengan memperhitungkan secara cermat situasi dan kondisi setempat. KBRI Pretoria terus menyelaraskan rencana kerja perwakilan sesuai dengan arahan Pemerintah Pusat.
Mengikuti prioritas Pemerintah Pusat saat ini untuk melindungi warga negara Indonesia, membuat Perwakilan RI di luar negeri, termasuk KBRI Pretoria, menyelenggarakan kegiatan secara lebih selektif. Terkait hal tersebut, KBRI Pretoria telah memfasilitasi pemulangan 27 WNI dari Afrika Selatan untuk kembali ke tanah air serta menyalurkan bantuan kebutuhan pokok kepada warga di wilayah akreditasi.
Di sektor ekonomi, KBRI Pretoria tetap menjalankan berbagai upaya guna meminimalisir dampak wabah bagi perekonomian dalam negeri. Perwakilan RI terus mendukung dunia usaha dalam negeri, termasuk BUMN, agar tetap berekspansi ke wilayah Afrika Sub-Sahara melalui, antara lain, penyediaan informasi dan data-data pendukung.
Tidak ketinggalan, mengisi bulan suci Ramadan, Dubes RI Pretoria juga aktif menjadi narasumber berbagai kegiatan dan kajian di Indonesia, di antaranya, Kajian Pejuang Subuh Masjid Pondok Indah Jakarta Selatan, Ngabuburit Mardliyah UGM Yogyakarta, serta bincang-bincang dengan media massa dan social media influencer mengenai kondisi terkini di Afrika Selatan.
Afrika Selatan memberlakukan prosedur ketat national lockdown sejak tanggal 26 Maret 2020 dan terus dievaluasi dan direlaksasi secara bertahap. Saat ini terdapat lebih kurang 500 warga Indonesia di Afrika Selatan, Botswana, Lesotho dan Eswatini yang berstatus sebagai pelajar/mahasiswa, ibu rumah tangga, dan pekerja profesional.
Berdasarkan pantauan KBRI Pretoria dan KJRI Cape Town, hingga saat ini seluruh WNI terpantau dalam keadaan sehat dan belum diterima adanya laporan kasus positif COVID-19. Pemantauan dilakukan oleh Perwakilan RI secara reguler dan komunikasi dengan WNI dilakukan melalui berbagai platform termasuk media sosial.
#GP | Ce | Sumber : KBRI Pretoria | Red
Kegiatan halal-bihalal virtual diisi dengan tausiyah dari Al Ustad Mhd. Jabbal Alamsyah Nasution, Direktur Centre of Mawarith Studies, Universitas Darussalam Gontor, Jawa Timur yang membahas berkah silaturahmi dan persaudaraan. Kegiatan dimaksud diikuti oleh warga Indonesia yang bermukim di Afrika Selatan dan tiga negara rangkapan di Botswana, Lesotho dan Eswatini.
“Semoga kita dapat mengambil hikmah masa pandemi dengan menjalankan ibadah Ramadan secara lebih khusuk di rumah. Dengan berbagai keterbatasan saat ini, kami juga berharap kita semua tetap melakukan tugas dan kewajiban dalam situasi normal yang baru. InsyaAllah dengan niat dan usaha yang baik, kita lebih produktif dan tetap memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar", demikian disampaikan Duta Besar RI di Pretoria pada saat halal-bihalal virtual dengan WNI di wilayah akreditasi pada tanggal 27 Mei 2020.
Selama wabah merebak, KBRI Pretoria tetap hadir menjalankan tugas Perwakilan RI di luar negeri dengan memperhitungkan secara cermat situasi dan kondisi setempat. KBRI Pretoria terus menyelaraskan rencana kerja perwakilan sesuai dengan arahan Pemerintah Pusat.
Mengikuti prioritas Pemerintah Pusat saat ini untuk melindungi warga negara Indonesia, membuat Perwakilan RI di luar negeri, termasuk KBRI Pretoria, menyelenggarakan kegiatan secara lebih selektif. Terkait hal tersebut, KBRI Pretoria telah memfasilitasi pemulangan 27 WNI dari Afrika Selatan untuk kembali ke tanah air serta menyalurkan bantuan kebutuhan pokok kepada warga di wilayah akreditasi.
Di sektor ekonomi, KBRI Pretoria tetap menjalankan berbagai upaya guna meminimalisir dampak wabah bagi perekonomian dalam negeri. Perwakilan RI terus mendukung dunia usaha dalam negeri, termasuk BUMN, agar tetap berekspansi ke wilayah Afrika Sub-Sahara melalui, antara lain, penyediaan informasi dan data-data pendukung.
Tidak ketinggalan, mengisi bulan suci Ramadan, Dubes RI Pretoria juga aktif menjadi narasumber berbagai kegiatan dan kajian di Indonesia, di antaranya, Kajian Pejuang Subuh Masjid Pondok Indah Jakarta Selatan, Ngabuburit Mardliyah UGM Yogyakarta, serta bincang-bincang dengan media massa dan social media influencer mengenai kondisi terkini di Afrika Selatan.
Afrika Selatan memberlakukan prosedur ketat national lockdown sejak tanggal 26 Maret 2020 dan terus dievaluasi dan direlaksasi secara bertahap. Saat ini terdapat lebih kurang 500 warga Indonesia di Afrika Selatan, Botswana, Lesotho dan Eswatini yang berstatus sebagai pelajar/mahasiswa, ibu rumah tangga, dan pekerja profesional.
Berdasarkan pantauan KBRI Pretoria dan KJRI Cape Town, hingga saat ini seluruh WNI terpantau dalam keadaan sehat dan belum diterima adanya laporan kasus positif COVID-19. Pemantauan dilakukan oleh Perwakilan RI secara reguler dan komunikasi dengan WNI dilakukan melalui berbagai platform termasuk media sosial.
#GP | Ce | Sumber : KBRI Pretoria | Red
Tidak ada komentar:
Posting Komentar