Brussel(BELGIA).GP- Ramadan tahun ini jelas berbeda bagi seluruh umat Muslim di dunia, termasuk bagi umat Muslim Indonesia di Belgia. Tahun ini Ramadan dan Idul Fitri harus dilakukan dengan memperhatikan aturan dan norma-norma lockdown, termasuk tidak boleh berkumpul dan harus menjaga pembatasan sosial dan fisik.
Kalau tahun-tahun sebelumnya selalu ada Sholat Ied berjamaah di KBRI Brussel, dilanjutkan dengan Open House di kediaman Duta Besar RI, tahun ini semua ritual harus dilakukan secara online. Takbiran online, khutbah ied online, silaturahmi juga online. Tidak ada Sholat Tarawih berjamah, Acara Buka Bersama atau Tadarusan Bersama. Tidak ada penyelenggaraan Sholat Idul Fitri di masjid-masjid. Sholat Idul Fitri dilakukan di kediaman masing-masing.
Lockdown penuh di Belgia sudah dimulai pada 18 Maret 2020. Pemerintah Belgia akhirnya telah memulai rileksasi lockdown secara bertahap dan dipantau secara berkala. Pelonggaran tahap 1 telah dimulai pada tanggal 4 Mei dengan pembukaan beberapa industri dan tempat kerja, sebagian toko-toko namun dengan penerapan protokol kesehatan yang sangat ketat.
Pelonggaran tahap 2 telah dilakukan pada tanggal 18 Mei dengan pembukaan sekolah-sekolah secara bergantian. Pada tahap ini, salon dan tempat cukur rambut juga sudah diizinkan untuk buka. Warga Belgia sudah diperbolehkan mengundang keluarga atau teman untuk bertamu ke rumah, namun dengan batasan maksimal 4 orang saja. Acara pernikahan dan pemakaman dapat dilakukan kembali dengan jumlah orang terbatas. Hingga saat ini, kafe dan restoran masih tutup.
Meskipun berat karena Ramadan di Belgia tahun ini jatuh pada musim Semi dengan waktu puasa yang cukup panjang (18 hingga 18.5 jam), umat Muslim di Belgia dapat menjalakan ibadah dengan khusuk tanpa hambatan. Meskipun Idul Fitri tidak dapat dirayakan seperti biasanya, kegiatan-kegiatan KBRI Brussels yang diselenggarakan secara daring tetapi menjadi sarana untuk mempererat tali silaturahmi para WNI di Belgia.
#GP | Ce | Sumber: KBRI Brussel | Red
Kalau tahun-tahun sebelumnya selalu ada Sholat Ied berjamaah di KBRI Brussel, dilanjutkan dengan Open House di kediaman Duta Besar RI, tahun ini semua ritual harus dilakukan secara online. Takbiran online, khutbah ied online, silaturahmi juga online. Tidak ada Sholat Tarawih berjamah, Acara Buka Bersama atau Tadarusan Bersama. Tidak ada penyelenggaraan Sholat Idul Fitri di masjid-masjid. Sholat Idul Fitri dilakukan di kediaman masing-masing.
Lockdown penuh di Belgia sudah dimulai pada 18 Maret 2020. Pemerintah Belgia akhirnya telah memulai rileksasi lockdown secara bertahap dan dipantau secara berkala. Pelonggaran tahap 1 telah dimulai pada tanggal 4 Mei dengan pembukaan beberapa industri dan tempat kerja, sebagian toko-toko namun dengan penerapan protokol kesehatan yang sangat ketat.
Pelonggaran tahap 2 telah dilakukan pada tanggal 18 Mei dengan pembukaan sekolah-sekolah secara bergantian. Pada tahap ini, salon dan tempat cukur rambut juga sudah diizinkan untuk buka. Warga Belgia sudah diperbolehkan mengundang keluarga atau teman untuk bertamu ke rumah, namun dengan batasan maksimal 4 orang saja. Acara pernikahan dan pemakaman dapat dilakukan kembali dengan jumlah orang terbatas. Hingga saat ini, kafe dan restoran masih tutup.
Meskipun berat karena Ramadan di Belgia tahun ini jatuh pada musim Semi dengan waktu puasa yang cukup panjang (18 hingga 18.5 jam), umat Muslim di Belgia dapat menjalakan ibadah dengan khusuk tanpa hambatan. Meskipun Idul Fitri tidak dapat dirayakan seperti biasanya, kegiatan-kegiatan KBRI Brussels yang diselenggarakan secara daring tetapi menjadi sarana untuk mempererat tali silaturahmi para WNI di Belgia.
#GP | Ce | Sumber: KBRI Brussel | Red
Tidak ada komentar:
Posting Komentar