Padang Panjang(SUMBAR).GP- Kominfo Kota Padang Panjang menerima pengaduan masyarakat yang menjadi korban dari Pinjaman Online. Kedua Bapak yang datang tersebut merasa telah terintimidasi oleh ulah dari oknum layanan pinjaman online, Selasa (26/05/2020).
Dimasa Pandemi Covid-19 ini, tak sedikit masyarakat kita yang mengalami kesulitan keuangan. Saat datang tawaran pinjaman online dengan persyaratan yang super mudah, tentu hal ini sangat menggiurkan.
Beberapa orang menganggap meminjam uang secara online dianggap sebagai solusi cepat. Meskipun di satu sisi nampak lebih memudahkan, namun ternyata bahayanya sungguh tak terduga.
Dua orang masyarakat yang datang ke Kominfo Kota Padang Panjang hari ini, menyampaikan data pribadinya telah disalahgunakan dan nama baiknya juga dicemarkan.
Salah seorang mengadukan bahwa layanan pinjaman online yang ia ikuti baru 5 hari berjalan dari tujuh hari jangka waktu pelunasan yang disepakati, namun pihak layanan pinjaman online sudah melakukan persekusi secara digital.
Pinjaman online ini meskipun di satu sisi nampaknya "memudahkan", namun ternyata bahayanya sungguh menyengsarakan.
Bahaya dari Pinjaman Online antara lain ;
1. Suku Bunga Tinggi
2. Plafon Pinjaman Rendah
3. Data Pribadi Terancam
Saat Anda mengajukan pinjaman online, tentu Anda akan dimintai data-data pribadi sebagai syaratnya.
Nah, data-data pribadi yang Anda lampirkan ini sangat berisiko untuk disalahgunakan terutama bila Anda mengajukan pinjaman ke perusahaan ilegal.
4. Denda Lumayan Besar
Sama seperti pinjaman konvensional, pinjaman online juga memiliki sistem denda apabila peminjam mengalami keterlambatan pembayaran.
5. Keluarga Terganggu
Saat Anda meminjam uang online maka Anda akan diminta data pribadi yang mana di dalamnya termasuk juga soal pekerjaan dan keluarga.
Nah, dari sinilah kemudian muncul ancaman dan bahaya yang juga menyerang keluarga Anda.
6.Bisa Menyebabkan Stres
Salah satu resiko pinjaman online bisa menyebabkan stres hingga depresi. Karena si peminjam akan selalu diintimidasi dan dipersekusi
Antara lain teror bertubi-tubi melalui panggilan telepon setiap hari. Menghubungi keluarga, kerabat, teman, hingga atasan tempat kerja yang ada di dalam data kontak ponsel.
Terkadang oknum tersebut membuat grup WhatsApp yang berisi keluarga, kerabat, teman, hingga atasan kerja nasabah. Menyebar foto nasabah hingga foto-foto berbau pornografi bila ada di dalam ponsel nasabah di dalam WhatsApp grup yang dia bikin.
Bahkan sampai intimidasi dengan mengirim pesan singkat (SMS) ke seluruh nomor kontak yang ada ponsel. Intimidasi dengan kata-kata caci maki tak pantas dan pelecehan.
Untuk itu, Pemko Padang Panjang menghimbau kepada masyarakat untuk tidak mudah tergiur dan tergoda oleh tawaran-tawaran kemudahan meminjam uang secara online ini.
Meski nampaknya mudah namun sengsara yang ditimbulkan dibelakang hari sangat memberatkan. Termasuk juga untuk selalu mewaspadai aksi para rentenir yang beraksi di Kota Padang Panjang.
#GP | DF | Release Kominfo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar