Medan(SUMUT).GP- Kampung Ramadan diharapkan menjawab keluhan UMKM di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) khususnya Kota Medan akibat sepinya pendapatan imbas dari dampak covid-19. Upaya ini dilakukan Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Provinsi Sumut sebagai bentuk pemulihan ekonomi.
Sebanyak 48 stand UMKM binaan dan luar binaan Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sumut turut andil menjajakan dagangannya yang dibuka mulai 28 April 2020 - 21 Mei 2020 bertempat di halaman Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU) Jalan Gatot Subroto Medan. Namun di Kampung Ramadan ini hanya diperbolehkan membeli produk dengan menggunakan jasa online (Gojek) atau drive thru.
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi bersama Ketua Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Sumut Nawal Edy Rahmayadi langsung meresmikan Kampung Ramadan tersebut, Senin (4/5). Dengan tetap menjaga jarak sesuai protokol Covid-19, Gubernur beserta istri dan rombongan pun tidak turun, hanya memberikan sambutan dari dalam mobil dan langsung membuka pameran UMKM tersebut.
"Saya sengaja tidak turun, karena aturannya seperti itu. Kampung Ramadan ini diharapakan menjawab dan menumbuhkan UMKM dengan kondisi yang memang terpukul dampak Covid-19. Dengan acara ini semoga UMKM dapat terus bertahan. Semua makanan yang dijual disini sehat dan bersih," ucap Edy Rahmayadi seraya meresmikan Kampung Ramadan tersebut.
Dengan tetap berada di mobil, Gubernur beserta rombongan pun langsung menyusuri jajanan kuliner dan stand lainnya serta membeli kuliner yang dijajakan seluruh pedagang. Tentunya ini membuat gembira seluruh pedagang yang berjualan pada hari itu.
Kepala BPBD Sumut sekaligus Ketua Pengendali Operasi GTPP Covid-19 Sumut Riadil Akhir Lubis dalam keterangan persnya mengatakan, acara ini dibuat bukan untuk melanggar protokol penanganan Covid-19. Kampung Ramadan dilaksanakan namun tetap mengedapankan kedisiplinan protokol kesehatan Covid-19.
"Covid-19 ini, selain ada dampak sosial ada pula dampak ekonomi. Makanya dibentuklah Kampung Ramadan ini dengan mengedepankan protokol kesehatan. Kita kerjasama dengan gojek dan tidak ada mengumpulkan orang karena drive thru," katanya.
Sementara Plt Kadis Koperasi dan UMKM Sumut Mohammad Ridho Haikal menyatakan pihaknya ingin menguatkan kapasitas SDM UMKM. Dengan kegiatan ini diharapkan memberikan semangat pada wirausaha kecil akibat dampak Covid-19.
"Hal ini juga kami lakukan untuk melakukan pemulihan ekonomi dan membantu UMKM agar dapat menjalankan usaha di tengah pandemi Covid-19," katanya.
Dijelaskannya untuk masuk di areal ini, pengunjung akan terlebih dahulu di cek suhu tubuh dan akan diberikan masker gratis serta disediakan tempat cuci tangan untuk petugas dan penjual.
#GP | Ce | Puspen Kemendagri
Sebanyak 48 stand UMKM binaan dan luar binaan Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sumut turut andil menjajakan dagangannya yang dibuka mulai 28 April 2020 - 21 Mei 2020 bertempat di halaman Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU) Jalan Gatot Subroto Medan. Namun di Kampung Ramadan ini hanya diperbolehkan membeli produk dengan menggunakan jasa online (Gojek) atau drive thru.
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi bersama Ketua Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Sumut Nawal Edy Rahmayadi langsung meresmikan Kampung Ramadan tersebut, Senin (4/5). Dengan tetap menjaga jarak sesuai protokol Covid-19, Gubernur beserta istri dan rombongan pun tidak turun, hanya memberikan sambutan dari dalam mobil dan langsung membuka pameran UMKM tersebut.
"Saya sengaja tidak turun, karena aturannya seperti itu. Kampung Ramadan ini diharapakan menjawab dan menumbuhkan UMKM dengan kondisi yang memang terpukul dampak Covid-19. Dengan acara ini semoga UMKM dapat terus bertahan. Semua makanan yang dijual disini sehat dan bersih," ucap Edy Rahmayadi seraya meresmikan Kampung Ramadan tersebut.
Dengan tetap berada di mobil, Gubernur beserta rombongan pun langsung menyusuri jajanan kuliner dan stand lainnya serta membeli kuliner yang dijajakan seluruh pedagang. Tentunya ini membuat gembira seluruh pedagang yang berjualan pada hari itu.
Kepala BPBD Sumut sekaligus Ketua Pengendali Operasi GTPP Covid-19 Sumut Riadil Akhir Lubis dalam keterangan persnya mengatakan, acara ini dibuat bukan untuk melanggar protokol penanganan Covid-19. Kampung Ramadan dilaksanakan namun tetap mengedapankan kedisiplinan protokol kesehatan Covid-19.
"Covid-19 ini, selain ada dampak sosial ada pula dampak ekonomi. Makanya dibentuklah Kampung Ramadan ini dengan mengedepankan protokol kesehatan. Kita kerjasama dengan gojek dan tidak ada mengumpulkan orang karena drive thru," katanya.
Sementara Plt Kadis Koperasi dan UMKM Sumut Mohammad Ridho Haikal menyatakan pihaknya ingin menguatkan kapasitas SDM UMKM. Dengan kegiatan ini diharapkan memberikan semangat pada wirausaha kecil akibat dampak Covid-19.
"Hal ini juga kami lakukan untuk melakukan pemulihan ekonomi dan membantu UMKM agar dapat menjalankan usaha di tengah pandemi Covid-19," katanya.
Dijelaskannya untuk masuk di areal ini, pengunjung akan terlebih dahulu di cek suhu tubuh dan akan diberikan masker gratis serta disediakan tempat cuci tangan untuk petugas dan penjual.
#GP | Ce | Puspen Kemendagri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar