Deliserdang(SUMUT).GP- Barisan bedeng-bedeng bawang merah siap panen memenuhi lahan seluas 1 hektare lebih di Desa Liang Pematang, Kecamatan STM Hulu, Kabupaten Deliserdang. Disekitarnya, para petani tengah bersiap untuk memanen sekitar 16 ton bawang merah.
Ada yang istimewa pada panen yang dilakukan pada Sabtu (2/5) pagi tersebut, yakni para pertani ditemani langsung oleh Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi. Mengenakan topi dan masker, Edy memasuki lahan dan memulai panen bersama petani, dengan tetap menjaga jarak (physical distancing).
"Saya sangat mengapresiasi para petani kita yang tetap semangat beraktivitas di tengah situasi sulit saat ini. Mereka adalah contoh bahwa kita harus tetap berdaya dan kuat di tengah pandemi. Mereka pahlawan-pahlawan pangan kita," ujar Edy.
Apalagi, kata Edy, saat ini harga bawang merah di pasaran sedang naik dan pemenuhan kebutuhan bawang merah Sumut 50% masih dipasok dari luar provinsi. "Diharapkan panen ini membantu memenuhi pasokan khususnya jelang Lebaran, serta membantu menstabilkan harga di pasar," katanya.
Selain untuk panen, Edy juga meninjau lahan-lahan pertanian setempat untuk dijadikan kawasan atau sentra-sentra penghasil bawang merah. Sehingga tujuan untuk swasembada bawang merah dan pangan keseluruhan segera tercapai.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut Dahler Lubis menambahkan bahwa saat ini memang produksi bawang merah di Sumut masih memenuhi kebutuhan daerah 40% hingga 50%. Sisanya, masih dari luar Sumut.
"Untuk itu, kita sedang gencar dan usahakan pembentukan sentra-sentra komoditas bahan pangan utama, khususnya yang sering mempengaruhi inflasi. Seperti, cabai merah, bawang merah dan lainnya. Kita bermitra dengan petani, bantu bibit, hingga pupuk," ungkap Dahler.
Kepala Desa Liang Pematang Bahagia Tarigan mengatakan merasa bersyukur sekaligus merasa terhormat dengan kehadiran Gubernur Edy Rahmyadi yang turut serta ikut panen bawang merah di desanya. "Ini tentu menjadi penyemangat bagi kami dan bangga bisa membantu kebutuhan bawang merah di Sumut," tutur nya.
Lahan 1 hektare lebih ini, papar Bahagia Tarigan yang juga sebagai petani, akan menghasilkan sekitar 16 ton bawang merah untuk dipanen.
Serahkan Bantuan
Usai meninjau dan panen bawang merah, Gubernur Edy juga menyerahkan bantuan puluhan paket sembako kepada warga sekitar dan para kelompok tani setempat, yakni Kelompok Tani Ponti Empat dan Arih Hersada. "Semoga meringankan kebutuhan Bapak/Ibu di tengah pandemi ini," ucapnya.
Ketua kelompok tani Arih Hersada, Edy Nganto Barus mengucap syukur atas bantuan yang diterima. Katanya, hal ini menjadi penambah semangat bagi para petani untuk beraktivitas.
Salah satu warga juga disambangi Edy Barus (49), penderita stroke sedang terduduk lemah saat ditemui Gubernur. Bersama istrinya, Barus menerima paket sembako yang diserahkan langsung oleh Gubernur di pelataran rumahnya. "Terima kasih Pak atas bantuannya, semoga berkah," ucap Barus.
Turut hadir mendampingi Gubernur yakni Asisten Administrasi Pemerintahan Arsyad Lubis, Kepala Biro Umum dan Perlengkapan Achmad Fadly, Camat STM Hulu Budiman Sembiring, Kepala Desa Liang Pematang Bahagia Tarigan, para kelompok tani, dan warga sekitar.
#GP | Ce | Puspen Kemendagri
Ada yang istimewa pada panen yang dilakukan pada Sabtu (2/5) pagi tersebut, yakni para pertani ditemani langsung oleh Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi. Mengenakan topi dan masker, Edy memasuki lahan dan memulai panen bersama petani, dengan tetap menjaga jarak (physical distancing).
"Saya sangat mengapresiasi para petani kita yang tetap semangat beraktivitas di tengah situasi sulit saat ini. Mereka adalah contoh bahwa kita harus tetap berdaya dan kuat di tengah pandemi. Mereka pahlawan-pahlawan pangan kita," ujar Edy.
Apalagi, kata Edy, saat ini harga bawang merah di pasaran sedang naik dan pemenuhan kebutuhan bawang merah Sumut 50% masih dipasok dari luar provinsi. "Diharapkan panen ini membantu memenuhi pasokan khususnya jelang Lebaran, serta membantu menstabilkan harga di pasar," katanya.
Selain untuk panen, Edy juga meninjau lahan-lahan pertanian setempat untuk dijadikan kawasan atau sentra-sentra penghasil bawang merah. Sehingga tujuan untuk swasembada bawang merah dan pangan keseluruhan segera tercapai.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut Dahler Lubis menambahkan bahwa saat ini memang produksi bawang merah di Sumut masih memenuhi kebutuhan daerah 40% hingga 50%. Sisanya, masih dari luar Sumut.
"Untuk itu, kita sedang gencar dan usahakan pembentukan sentra-sentra komoditas bahan pangan utama, khususnya yang sering mempengaruhi inflasi. Seperti, cabai merah, bawang merah dan lainnya. Kita bermitra dengan petani, bantu bibit, hingga pupuk," ungkap Dahler.
Kepala Desa Liang Pematang Bahagia Tarigan mengatakan merasa bersyukur sekaligus merasa terhormat dengan kehadiran Gubernur Edy Rahmyadi yang turut serta ikut panen bawang merah di desanya. "Ini tentu menjadi penyemangat bagi kami dan bangga bisa membantu kebutuhan bawang merah di Sumut," tutur nya.
Lahan 1 hektare lebih ini, papar Bahagia Tarigan yang juga sebagai petani, akan menghasilkan sekitar 16 ton bawang merah untuk dipanen.
Serahkan Bantuan
Usai meninjau dan panen bawang merah, Gubernur Edy juga menyerahkan bantuan puluhan paket sembako kepada warga sekitar dan para kelompok tani setempat, yakni Kelompok Tani Ponti Empat dan Arih Hersada. "Semoga meringankan kebutuhan Bapak/Ibu di tengah pandemi ini," ucapnya.
Ketua kelompok tani Arih Hersada, Edy Nganto Barus mengucap syukur atas bantuan yang diterima. Katanya, hal ini menjadi penambah semangat bagi para petani untuk beraktivitas.
Salah satu warga juga disambangi Edy Barus (49), penderita stroke sedang terduduk lemah saat ditemui Gubernur. Bersama istrinya, Barus menerima paket sembako yang diserahkan langsung oleh Gubernur di pelataran rumahnya. "Terima kasih Pak atas bantuannya, semoga berkah," ucap Barus.
Turut hadir mendampingi Gubernur yakni Asisten Administrasi Pemerintahan Arsyad Lubis, Kepala Biro Umum dan Perlengkapan Achmad Fadly, Camat STM Hulu Budiman Sembiring, Kepala Desa Liang Pematang Bahagia Tarigan, para kelompok tani, dan warga sekitar.
#GP | Ce | Puspen Kemendagri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar