JAKARTA.GP- Penularan Covid-19 hanya bisa dicegah dengan kedisiplinan untuk tetap berada di rumah. Risiko penularan pun bisa terhindarkan dan masalah Covid-19 di Indonesia bisa segera diatasi.
Tetap tinggal di rumah, tidak bepergian dan tidak mudik. Ini adalah kebijakan yang paling baik, kata Jubir Pemerintah untuk Covid-19 dr. Achmad Yurianto di Gedung BNPB, Jakarta, Rabu (6/5).
Ia menambahkan bahwa sepanjang masyarakat berpegang teguh pada komitmen untuk memutus rantai penularan, maka kedisiplinan tinggal di rumah menjadi salah satu cara yang efektif.
dr. Achmad juga mengatakan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diterapkan di berbagai daerah, baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, merupakan cara efektif lain dalam mencegah penularan Covid-19 di ruang lingkup lebih luas.
''PSBB adalah senjata bagi kita semuanya untuk bisa menyelesaikan masalah penyakit ini (Covid-19),'' ujarnya.
Kedisiplinan berdiam diri di rumah setidaknya akan menurunkan jumlah kasus konfirmasi positif Covid-19, menurunkan jumlah kematian, namun menambah jumlah pasien sembuh.
Dari pemeriksaan spesimen sebanyak 128.383 dari 92.976 orang, didapatkan kasus konfirmasi positif bertambah 367 sehingga total 12.438 orang, pasien sembuh bertambah 120 total 2.317 orang, dan pasien meninggal bertambah 23 total 895 pasien.
Jumlah orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 240.726 yang sebagian besar, yakni lebih dari 200 ribu orang, telah selesai pemantauannya dan dalam kondisi baik. Sementara untuk jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 26.932 orang.
''Upaya kita menurunkan jumlah pasien positif Covid-19 dan jumlah pasien meninggal ini hanya bisa berhasil manakala kita benar-benar patuh dan disiplin untuk sama-sama menjalankan instruksi pemerintah,'' ujar dr. Achmad.
''Mari kita berkomitmen bersama untuk mengendalikan ini (penularan Covid-19), sehingga bulan Agustus kita betul-betul sudah bisa merasakan kemerdekaan kita dari tekanan pandemi. Ini adalah perjuangan kita bukan orang lain,'' ungkapnya.
#GP | Ce | Sumber: Kemenkes RI | D2
Tetap tinggal di rumah, tidak bepergian dan tidak mudik. Ini adalah kebijakan yang paling baik, kata Jubir Pemerintah untuk Covid-19 dr. Achmad Yurianto di Gedung BNPB, Jakarta, Rabu (6/5).
Ia menambahkan bahwa sepanjang masyarakat berpegang teguh pada komitmen untuk memutus rantai penularan, maka kedisiplinan tinggal di rumah menjadi salah satu cara yang efektif.
dr. Achmad juga mengatakan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diterapkan di berbagai daerah, baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, merupakan cara efektif lain dalam mencegah penularan Covid-19 di ruang lingkup lebih luas.
''PSBB adalah senjata bagi kita semuanya untuk bisa menyelesaikan masalah penyakit ini (Covid-19),'' ujarnya.
Kedisiplinan berdiam diri di rumah setidaknya akan menurunkan jumlah kasus konfirmasi positif Covid-19, menurunkan jumlah kematian, namun menambah jumlah pasien sembuh.
Dari pemeriksaan spesimen sebanyak 128.383 dari 92.976 orang, didapatkan kasus konfirmasi positif bertambah 367 sehingga total 12.438 orang, pasien sembuh bertambah 120 total 2.317 orang, dan pasien meninggal bertambah 23 total 895 pasien.
Jumlah orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 240.726 yang sebagian besar, yakni lebih dari 200 ribu orang, telah selesai pemantauannya dan dalam kondisi baik. Sementara untuk jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 26.932 orang.
''Upaya kita menurunkan jumlah pasien positif Covid-19 dan jumlah pasien meninggal ini hanya bisa berhasil manakala kita benar-benar patuh dan disiplin untuk sama-sama menjalankan instruksi pemerintah,'' ujar dr. Achmad.
''Mari kita berkomitmen bersama untuk mengendalikan ini (penularan Covid-19), sehingga bulan Agustus kita betul-betul sudah bisa merasakan kemerdekaan kita dari tekanan pandemi. Ini adalah perjuangan kita bukan orang lain,'' ungkapnya.
#GP | Ce | Sumber: Kemenkes RI | D2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar