BENGKULU.GP- Provinsi Bengkulu berhasil peroleh kado prestisius dari Bappenas RI di akhir April kemarin. Provinsi dengan sebutan Bumi Rafflesia ini, menjadi provinsi peraih Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) tahun 2020 kategori Perencaaan dan Pencapain terbaik. Menjadi peraih terbaik kedua nasional yang diapit oleh Provinsi Jateng dan Provinsi Jatim, tentu membanggakan. Provinsi dengan usia hampir 52 tahun ini, baru pada tahun ini berhasil menyabet penghargaan PPD dari Bappenas RI, untuk kali pertama.
"Penghargaan ini patut kita syukuri dan ini merupakan hasil kerja kita bersama. Menjelang genap usia 52 tahun Bumi Rafflesia, kita bisa sejajarkan dengan daerah maju di Pulau Jawa. Sekali lagi ini patut kita syukuri," ungkap Gubernur Rohidin Mersyah usai mengikuti Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional 2020 yang digelar secara virtual, beberapa hari lalu.
Tiga tahun terakhir, kata Rohidin, Provinsi Bengkulu terus menggenjot realisasi pembangunan sesuai program prioritas yang telah disusun. Utamanya yakni konektivitas dalam daerah dan antar daerah, peningkatan kerangka dan status kelembagaan di daerah, serta membangun branding dan citra daerah dengan kemasan wisata dan budaya. Tak hanya itu, Pemprov Bengkulu juga mendorong terlaksananya Proyek Strategis Nasional lebih cepat dan sesuai jadwal.
Peroleh berbagai penghargaan termasuk PPD 2020, menurut gubernur, adalah pengakuan dari berbagai lembaga dengan penilaian yang terukur. Kendati demikian, Provinsi Bengkulu tak boleh lengah dan justru harus lebih bersemangat serta percaya diri akan potensi yang dimiliki.
"Ini menjadi tantangan kita bersama, agar penyusunan perencanaan harus memiliki target capaian yang terukur. Kemudian bekerja keras mencapai target-target itu sendiri. Saat ini kita punya tantangan yang tidak ringan menghadapi Covid-19, dan tahun depan jelas kita harus tetap bersama-sama untuk mencapai target-target pembangunan serta lekas bangkit," tutur Rohidin, optimis.
Seperti diketahui, Pemprov Bengkulu sejak tahun 2018 telah masuk penilaian PPD Bappenas RI, tahun itu hanya masuk di 20 besar. PPD 2018 untuk provinsi disabet Jawa Timur, Sumatera Selatan, dan Bali. Pada 2019, Provinsi Bengkulu masuk nominasi pada 10 besar. Saat itu PPD 2019 diraih Provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sumsel.
PPD 2020 diraih Provinsi Jateng pada peringkat pertama, Provinsi Bengkulu peringkat dua dan Jatim menempati posisi ketiga. Bengkulu mengusung tema pengembangan ekonomi kerakyatan berbasis ekowisata inklusif serta revitalisasi wisata alam dan sejarah didukung pengembangan SMK Pariwisata.
"Potensi wisata kita tonjolkan menjadi sumber ekonomi baru yang tentu diharapkan menjadi sumber peningkatan kesejahteraan. Tapi guna mencapai itu, sesuai perencanaan kita mulai dengan membuka akses. Artinya, aksebilitas yang membuka isolasi Bengkulu ini kita dobrak dari segala sisi, selain itu promosi potensi ekonomi kreatif dan pariwisata juga kita lakukan," papar alumnus UGM itu yang juga mengapresiasi kinerja Bupati serta Walikota se Provinsi Bengkulu yang bekerja keras menurunkan angka kemiskinan di daerah.
Penghargaan Provinsi Bengkulu, Diapresiasi.
Meraih Penghargaan Pembangunan Daerah, sejumlah tokoh memberikan apresiasi atas kinerja Pemprov Bengkulu di bawah kepemimpinan Gubernur Rohidin. Seperti diungkapkan Anggota DPD RI dapil Bengkulu Ahmad Kanedi. Menurutnya, prestasi yang diraih hendaknya menjadi pembangkit optimisme, semangat serta rasa percaya diri masyarakat Provinsi Bengkulu.
"Tentu kita bangga dengan prestasi ini. Bengkulu menjadi harum di tingkat nasional. Dua jempol untuk semangat Provinsi Bengkulu yang terus bergerak maju, ayo terus semangat," ucap Bang Ken - sapaan akrab - Ahmad Kanedi.
Untuk membangun Bengkulu, lanjut Bang Ken, diperlukan sinergi seluruh pihak termasuk semangat masyarakatnya. Dirinya yang kini berada di DPD, juga menyatakan siap mendukung seluruh kebijakan pembangunan untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.
"Kerangka pembangunan sudah disusun sedemikian rupa, ini harus kita lanjutkan dan kita dukung bersama-sama. Kami bersama kawan-kawan di Senayan, tentu akan bekerja untuk Bengkulu tercinta," kata Bang Ken, senator dari Bengkulu.
Senada dengan Bang Ken, Rektor Universitas Bengkulu Dr. Ridwan Nurazi, SE., M.Sc., menyatakan keberhasilan Bengkulu meraih penghargaan pembangunan merupakan sesuatu yang membanggakan dan patut disyukuri. Menurutnya, penilaian untuk penghargaan pembangunan daerah memiliki indikator yang jelas dan penilaian dilakukan oleh tim independen dengan berbagai tahapan. Meski tak mudah mendapatkannya, dengan keberhasilan tahun ini, Bengkulu mampu menunjukkan taringnya di kancah nasional. Apalagi bersanding dengan dua provinsi besar yang ada di Jawa.
"Kita Syukuri, Alhamdulillah. PPD ini kriterianya jelas, pertama bentuk program pembangunan daerah yang sinergis dan integrasi dengan kebijakan Pemerintah Pusat, kedua inovasi yang dilakukan, ketiga capaian yang terukur. Tahapannya juga cukup panjang, dan Provinsi Bengkulu pada posisi provinsi terbaik kedua adalah lompatan yang besar," jelas Rektor Unib.
Capaian yang terukur, papar Ridwan, Provinsi Bengkulu dalam tiga tahun terakhir mampu meraih prestasi dari berbagai aspek. Soal inflasi misalnya, pada tahun 2019 lalu Provinsi Bengkulu meraih penghargaan sebagai pengendali inflasi terbaik wilayah Sumatera. Lalu soal kemiskinan, Provinsi Bengkulu dengan sinergi yang erat bersama kabupaten kota, berhasil menekan angka kemiskinan yang sangat progresif. Soal keterisolasian, Pemprov berupaya keras membuka akses udara dengan membuka jalur penerbangan baru termasuk meng-upgrade status bandara yang kemudian dikelola Angkasa Pura, kemudian jalur darat dengan meyakinkan pemerintah supaya progres Tol Trans Sumatera bisa dimulai pengerjaannya dari Bengkulu. Begitu juga dengan jalur laut, Pulau Baai terus ditawarkan dan dikembangkan sehingga bisa menjadi beranda ekonomi wilayah barat Pulau Sumatera.
"Capaiannya terukur, termasuk pada peningkatan kelembagaan Polda dan Korem misalnya, lalu berbagai perguruan tinggi yang terus diberikan support untuk terus berkembang," papar Ridwan Nurazi yang mengungkapkan Gubernur Rohidin juga memberikan support kepada berbagai kampus di Bengkulu melalui APBD.
Bengkulu Maju, Indonesia Maju
1. Lonjakan Investasi di Bengkulu mencapai 168 persen (dari 2,4 T menjadi 6,8 T)
2. Pengendali Inflasi Terbaik
3. Menekan Angka Pengangguran
4. Indek Pembangunan Kebudayaan Terbaik 1 di Sumatera ( tingkat 4 Nasional berderet dengan provinsi maju di Indonesia)
5. Berhasil menekan angka kemiskinan secara progresif
6. Membuka Keterisolasian melalui darat laut dan udara
7. Menjadikan even daerah berkembang menjadi kalender wisata nasional ( 3 even disetujui, sebelumnya tidak pernah ada)
8. Hilirisasi Industri Komoditas Unggulan (Pabrik Minyak Goreng, Pabrik Kopi)
9. Memajukan Industri Kreatif, pemasaran kopi bengkulu, promosi batik besurek, promosi dhol
10. Pembangunan Pembangkit listrik sebagai lumbung energi nasional (PSN-PLTU Pulau Baii, Pemanfaatan Geothermal di Kabupaten Lebong dan Kepahiang)
11. Peningkatan Status Kelembagaan untuk Polda dan Korem, serta support perguruan tinggi. 12. Berhasil merevitaslisasi infrastruktur perkotaan: (Balai Buntar, Taman Budaya, Masjid Raya baitul Izzah, Lapangan Merdeka, Gor dan Stadiun Sawah Lebar).
#GP | Ce | Advertorial | Puspen Kemendagri
"Penghargaan ini patut kita syukuri dan ini merupakan hasil kerja kita bersama. Menjelang genap usia 52 tahun Bumi Rafflesia, kita bisa sejajarkan dengan daerah maju di Pulau Jawa. Sekali lagi ini patut kita syukuri," ungkap Gubernur Rohidin Mersyah usai mengikuti Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional 2020 yang digelar secara virtual, beberapa hari lalu.
Tiga tahun terakhir, kata Rohidin, Provinsi Bengkulu terus menggenjot realisasi pembangunan sesuai program prioritas yang telah disusun. Utamanya yakni konektivitas dalam daerah dan antar daerah, peningkatan kerangka dan status kelembagaan di daerah, serta membangun branding dan citra daerah dengan kemasan wisata dan budaya. Tak hanya itu, Pemprov Bengkulu juga mendorong terlaksananya Proyek Strategis Nasional lebih cepat dan sesuai jadwal.
Peroleh berbagai penghargaan termasuk PPD 2020, menurut gubernur, adalah pengakuan dari berbagai lembaga dengan penilaian yang terukur. Kendati demikian, Provinsi Bengkulu tak boleh lengah dan justru harus lebih bersemangat serta percaya diri akan potensi yang dimiliki.
"Ini menjadi tantangan kita bersama, agar penyusunan perencanaan harus memiliki target capaian yang terukur. Kemudian bekerja keras mencapai target-target itu sendiri. Saat ini kita punya tantangan yang tidak ringan menghadapi Covid-19, dan tahun depan jelas kita harus tetap bersama-sama untuk mencapai target-target pembangunan serta lekas bangkit," tutur Rohidin, optimis.
Seperti diketahui, Pemprov Bengkulu sejak tahun 2018 telah masuk penilaian PPD Bappenas RI, tahun itu hanya masuk di 20 besar. PPD 2018 untuk provinsi disabet Jawa Timur, Sumatera Selatan, dan Bali. Pada 2019, Provinsi Bengkulu masuk nominasi pada 10 besar. Saat itu PPD 2019 diraih Provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sumsel.
PPD 2020 diraih Provinsi Jateng pada peringkat pertama, Provinsi Bengkulu peringkat dua dan Jatim menempati posisi ketiga. Bengkulu mengusung tema pengembangan ekonomi kerakyatan berbasis ekowisata inklusif serta revitalisasi wisata alam dan sejarah didukung pengembangan SMK Pariwisata.
"Potensi wisata kita tonjolkan menjadi sumber ekonomi baru yang tentu diharapkan menjadi sumber peningkatan kesejahteraan. Tapi guna mencapai itu, sesuai perencanaan kita mulai dengan membuka akses. Artinya, aksebilitas yang membuka isolasi Bengkulu ini kita dobrak dari segala sisi, selain itu promosi potensi ekonomi kreatif dan pariwisata juga kita lakukan," papar alumnus UGM itu yang juga mengapresiasi kinerja Bupati serta Walikota se Provinsi Bengkulu yang bekerja keras menurunkan angka kemiskinan di daerah.
Penghargaan Provinsi Bengkulu, Diapresiasi.
Meraih Penghargaan Pembangunan Daerah, sejumlah tokoh memberikan apresiasi atas kinerja Pemprov Bengkulu di bawah kepemimpinan Gubernur Rohidin. Seperti diungkapkan Anggota DPD RI dapil Bengkulu Ahmad Kanedi. Menurutnya, prestasi yang diraih hendaknya menjadi pembangkit optimisme, semangat serta rasa percaya diri masyarakat Provinsi Bengkulu.
"Tentu kita bangga dengan prestasi ini. Bengkulu menjadi harum di tingkat nasional. Dua jempol untuk semangat Provinsi Bengkulu yang terus bergerak maju, ayo terus semangat," ucap Bang Ken - sapaan akrab - Ahmad Kanedi.
Untuk membangun Bengkulu, lanjut Bang Ken, diperlukan sinergi seluruh pihak termasuk semangat masyarakatnya. Dirinya yang kini berada di DPD, juga menyatakan siap mendukung seluruh kebijakan pembangunan untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.
"Kerangka pembangunan sudah disusun sedemikian rupa, ini harus kita lanjutkan dan kita dukung bersama-sama. Kami bersama kawan-kawan di Senayan, tentu akan bekerja untuk Bengkulu tercinta," kata Bang Ken, senator dari Bengkulu.
Senada dengan Bang Ken, Rektor Universitas Bengkulu Dr. Ridwan Nurazi, SE., M.Sc., menyatakan keberhasilan Bengkulu meraih penghargaan pembangunan merupakan sesuatu yang membanggakan dan patut disyukuri. Menurutnya, penilaian untuk penghargaan pembangunan daerah memiliki indikator yang jelas dan penilaian dilakukan oleh tim independen dengan berbagai tahapan. Meski tak mudah mendapatkannya, dengan keberhasilan tahun ini, Bengkulu mampu menunjukkan taringnya di kancah nasional. Apalagi bersanding dengan dua provinsi besar yang ada di Jawa.
"Kita Syukuri, Alhamdulillah. PPD ini kriterianya jelas, pertama bentuk program pembangunan daerah yang sinergis dan integrasi dengan kebijakan Pemerintah Pusat, kedua inovasi yang dilakukan, ketiga capaian yang terukur. Tahapannya juga cukup panjang, dan Provinsi Bengkulu pada posisi provinsi terbaik kedua adalah lompatan yang besar," jelas Rektor Unib.
Capaian yang terukur, papar Ridwan, Provinsi Bengkulu dalam tiga tahun terakhir mampu meraih prestasi dari berbagai aspek. Soal inflasi misalnya, pada tahun 2019 lalu Provinsi Bengkulu meraih penghargaan sebagai pengendali inflasi terbaik wilayah Sumatera. Lalu soal kemiskinan, Provinsi Bengkulu dengan sinergi yang erat bersama kabupaten kota, berhasil menekan angka kemiskinan yang sangat progresif. Soal keterisolasian, Pemprov berupaya keras membuka akses udara dengan membuka jalur penerbangan baru termasuk meng-upgrade status bandara yang kemudian dikelola Angkasa Pura, kemudian jalur darat dengan meyakinkan pemerintah supaya progres Tol Trans Sumatera bisa dimulai pengerjaannya dari Bengkulu. Begitu juga dengan jalur laut, Pulau Baai terus ditawarkan dan dikembangkan sehingga bisa menjadi beranda ekonomi wilayah barat Pulau Sumatera.
"Capaiannya terukur, termasuk pada peningkatan kelembagaan Polda dan Korem misalnya, lalu berbagai perguruan tinggi yang terus diberikan support untuk terus berkembang," papar Ridwan Nurazi yang mengungkapkan Gubernur Rohidin juga memberikan support kepada berbagai kampus di Bengkulu melalui APBD.
Bengkulu Maju, Indonesia Maju
1. Lonjakan Investasi di Bengkulu mencapai 168 persen (dari 2,4 T menjadi 6,8 T)
2. Pengendali Inflasi Terbaik
3. Menekan Angka Pengangguran
4. Indek Pembangunan Kebudayaan Terbaik 1 di Sumatera ( tingkat 4 Nasional berderet dengan provinsi maju di Indonesia)
5. Berhasil menekan angka kemiskinan secara progresif
6. Membuka Keterisolasian melalui darat laut dan udara
7. Menjadikan even daerah berkembang menjadi kalender wisata nasional ( 3 even disetujui, sebelumnya tidak pernah ada)
8. Hilirisasi Industri Komoditas Unggulan (Pabrik Minyak Goreng, Pabrik Kopi)
9. Memajukan Industri Kreatif, pemasaran kopi bengkulu, promosi batik besurek, promosi dhol
10. Pembangunan Pembangkit listrik sebagai lumbung energi nasional (PSN-PLTU Pulau Baii, Pemanfaatan Geothermal di Kabupaten Lebong dan Kepahiang)
11. Peningkatan Status Kelembagaan untuk Polda dan Korem, serta support perguruan tinggi. 12. Berhasil merevitaslisasi infrastruktur perkotaan: (Balai Buntar, Taman Budaya, Masjid Raya baitul Izzah, Lapangan Merdeka, Gor dan Stadiun Sawah Lebar).
#GP | Ce | Advertorial | Puspen Kemendagri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar