Sijunjung(SUMBAR).GP- Sekolah Menengah Kejuruan (SMKN) 6 Sijunjung, Kabupaten Sijunjung yang berkampus nun jauh di pelosok nagari bagian timur Kabupaten Sijunjung, hanya satu satu sekolah tingkat SLTA di Nagari Aie Amo, Kecamatan Kamang Baru tersebut.
Di sana ada beberapa SD negeri dan dua unit SMP, satu SMPN 44 Sijunjung dan SMP swasta Pembina berada di Nagari Aie Amo tersebut. Di SMKN 6 Sijunjung itulah, Siwi Sasriah belajar sejak 3 tahun lalu pada jurusan Agribisnis Tanaman Perkebunan (ATP)
Kepala SMKN 6 Sijunjung, H.Syafriwal Leader Kamsol, M.Pd memberikan Khabar dengan kebahagian tersendiri, ketika seorang siswinya bernama Siwi Sasriah di-posting di Facebook.
Ketika media ini mencoba konfirmasi kepada H.Syafriwal, seorang Kepala Sekolah muda energik, suka musyawarah dengan staf untuk memajukan sekolahnya, menyatakan dengan senang dan bahagia siswinya anak seorang petani karet hidup pas Pasan lulus SNMPTN tahun 2020.
"Data lengkapnya, ada pada Wakil Kepala bidang Kesiswaan Pak, Taufik namanya ini nomornya," ujar Syafriwal dari handphone nya sembari mengirim nomornya Taufik.
Ketika dikonfirmasi kepada Taufik, wakil kepala bidang kesiswaan menyebutkan, Siwi Sasriah anak dari M.Sari seorang petani penyadap karet, berpenghasilan paling tinggi Rp.1 juta perbulan dan juga sering sakit-sakitan.
Ayahnya tidak punya HP mempunyai tanggungjawab 4 orang, termasuk isterinya Suko yang juga tidak punya penghasilan tetap, karena ia hanya mengurus rumah tangganya semata.
Siwi Sasriah, kelahiran 21 Maret 2001 atau 19 tahun lalu itu, senang dan bahagia ketika dirinya dinyatakan lulus SNMPTN 2020 pada Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris UNP Padang itu.
Dalam tahun 2019 lalu, Siwi Sasriah pernah ikut lomba Bintang Sains antar SLTA Kabupaten Sijunjung, bersama tim SMKN Sijunjung di Muaro Sijunjung bercita cita jadi Dosen.
Kepada www.goparlement.com saat dikonfirmasi melalui teleponnya, mengaku bertekad akan mengikuti kuliah dengan sebaik baiknya, sehingga kelak dapat nilai yang bagus dan dapat mengantarkan dia menggapai harapannya jadi dosen di UNP atau Perguruan tinggi lainnya.
"Rencana cari tempat kos di Padang dekat dengan Kampus UNP Padang, sehingga tidak ada masalah dengan biaya transportasi kuliah. Cukup mengeluarkan biaya transportasi dari Kampungnya ke Padang Rp 60.000/setahun sekali," ungkap Siwi optimis.
"Bila nanti bisa jadi dosen, kita bisa menfasilitasi orang kampung untuk melanjutkan pendidikannya, sehingga kampung saya ini cepat majunya, seperti orang orang di kota lainnya," ungkap Siwi dari ujung telponnya.
"Mengabdi untuk orang kampung sendiri sama dengan mengabdi buat negara Republik Indonesia," jelasnya
Saya optimis menjalani kuliah ini dengan lancar dan baik, tidak berfikir gagal, dengan melihat faktor ekonomi orang tuanya sekarang.
Saya kata Siwi yakin sekali dengan petatah petitih orang Minang kabau, dibalik kesempitan ada kelapangan. Dibalik pendakian ada penurunan. Sesudah susah ada kemudahan.
"Kita selalu berdoa kepada Allah SWT yang maha mendengar, maha kuasa atas segalanya, agar dilancarkan dan dibimbing hamba yang lemah ini dalam mencapai cita cita mulia ini," tegas Siwi optimis.
"Untuk mencapai cita cita mulia ini, tekad harus bulat, semangat perlu kuat, dengan Allah harus rapat. Nanti kemudahan akan mendekat," harap Siwi putri daerah sulit di Kabupaten Sijunjung.
#GP | Herman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar