JAKARTA.GP- Menlu RI, Retno L. P. Marsudi, telah melakukan pertemuan teleconference dengan 11 (sebelas) Menteri Luar Negeri negara-negara yang tergabung dalam International Coordination Group on COVID-19 (ICGC), Jum'at, (17/04/2020),
Turut berpartisipasi adalah Menteri Luar Negeri Brazil, Inggris, Italia, Jerman, Korea Selatan, Maroko, Perancis, Peru, Singapura, Turki, dan Kanada sebagai fasilitator.
ICGC merupakan suatu kelompok kerja sama antar-negara lintas kawasan yang bertujuan memperkuat koordinasi internasional bagi penanganan pandemi Covid-19 serta mengelola dampak ekonomi sosial yang ditimbulkan. Mengingat dampak pandemi bersifat global dan multi-dimensi, mulai dari kesehatan, perjalanan lintas negara, perdagangan internasional, pariwisata, ketenagakerjaan, hingga investasi, maka diperlukan kerja sama internasional yang dapat memajukan upaya konkrit dan sinergis di antara negara-negara.
Pada pertemuan tersebut, Menlu RI menegaskan bahwa, “kerja sama kita harus action oriented dan dapat memenuhi harapan masyarakat umum di seluruh dunia." Lebih lanjut, Menlu Retno juga menekankan “kerjasama internasional harus dapat memfasilitasi tercapainya ketersediaan vaksin Covid-19 yang efektif, terjangkau dan dapat diakses negara berkembang".
Prinsip action oriented dan membawa manfaat nyata bagi masyarakat umum harus menjadi pedoman kerjasama ICGC ke depan, dan menjadi intisari dari Deklarasi yang direncanakan dikeluarkan oleh para anggota ICGC dalam waktu dekat ini, demikian diutarakan Menlu Retno.
Political Declaration yang disusun negara-negara anggota telah mengidentifikasi sejumlah area bagi aksi kerjasama konkrit. Di antaranya, komitmen untuk mempertahankan pola perdagangan dan investasi yang terbuka, menjaga konektivitas global, terus memfasilitasi pergerakan manusia dan barang termasuk repatriasi pelancong, dan juga upaya pemulihan ekonomi global paska pandemik.
#GP | Ce | Kementerian Luar Negeri
ICGC merupakan suatu kelompok kerja sama antar-negara lintas kawasan yang bertujuan memperkuat koordinasi internasional bagi penanganan pandemi Covid-19 serta mengelola dampak ekonomi sosial yang ditimbulkan. Mengingat dampak pandemi bersifat global dan multi-dimensi, mulai dari kesehatan, perjalanan lintas negara, perdagangan internasional, pariwisata, ketenagakerjaan, hingga investasi, maka diperlukan kerja sama internasional yang dapat memajukan upaya konkrit dan sinergis di antara negara-negara.
Pada pertemuan tersebut, Menlu RI menegaskan bahwa, “kerja sama kita harus action oriented dan dapat memenuhi harapan masyarakat umum di seluruh dunia." Lebih lanjut, Menlu Retno juga menekankan “kerjasama internasional harus dapat memfasilitasi tercapainya ketersediaan vaksin Covid-19 yang efektif, terjangkau dan dapat diakses negara berkembang".
Prinsip action oriented dan membawa manfaat nyata bagi masyarakat umum harus menjadi pedoman kerjasama ICGC ke depan, dan menjadi intisari dari Deklarasi yang direncanakan dikeluarkan oleh para anggota ICGC dalam waktu dekat ini, demikian diutarakan Menlu Retno.
Political Declaration yang disusun negara-negara anggota telah mengidentifikasi sejumlah area bagi aksi kerjasama konkrit. Di antaranya, komitmen untuk mempertahankan pola perdagangan dan investasi yang terbuka, menjaga konektivitas global, terus memfasilitasi pergerakan manusia dan barang termasuk repatriasi pelancong, dan juga upaya pemulihan ekonomi global paska pandemik.
#GP | Ce | Kementerian Luar Negeri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar