Permintaan Dua Jenis Larva Kering di Pasar Dunia Masih Tetap Tinggi - Go Parlement | Portal Berita

Breaking

HUT PPWI KE 17

Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sijunjung Mengucapkan Selamat HUT ke 17 PPWI Puji Basuki, SP.MMA Nama lengkapnya Kadis Pendidikan Sijunjung

Permintaan Dua Jenis Larva Kering di Pasar Dunia Masih Tetap Tinggi

Minggu, April 12, 2020

JAKARTA.GP- Seakan tidak terdampak pandemi Covid-19, ekpor dua jenis larva asal Bogor tercatat tetap tinggi pada triwulan pertama 2020.

Larva adalah belatung atau maggot atau dalam Bahasa Indonesia adalah lalat tetantara hitam disebut black soldier fly (BSF). Dan larva kering  magot ini tercatat terus meningkat di masing-masing pasar ekspor Jepang dan Inggris.

Tercatat sepanjang Januari hingga Maret 2020, permohonan sertifikasi kesehatan hewan atau health certificate (HC) sebagai persyaratan teknis dari negara tujuan ekspor di fasilitasi Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Tanjung Priok.

"Ekspor bukan hanya soal devisa, tapi juga kebanggaan bagi bangsa. Ini pesan pak Menteri Pertanian (Syahrul Yasin Limpo, red). Untuk itu dibutuhkan pelaku usaha dibidang pertanian yang terus berinovasi," kata Ali Jamil, Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan) di Jakarta, Minggu (12/4/2020).

Menurutnya, di negara tujuan ekspor, jenis lalat bersih ini digunakan sebagai sumber protein campuran bahan pembuatan pakan ternak seperti unggas dan ikan.

Secara geografis, kita memiliki keuntungan akan banyaknya sinar matahari yang sangat dibutuhkan BSF dalam berkembangbiak. Potensi demikian kita gali, bentuk korporasi dilinkungan terdekat, olah dan garap agar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di pedesaan, khususnya petani.

Untuk teknologi pembudidayaan dan bahkan pembiayaan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR), Kementan dengan program strategisnya telah menyiapkannya. Jangan ragu, mari di manfaatkan, ajak Jamil.

*Makin Bertumbuh*

Purwo Widarto, Kepala Karantina Pertanian Tanjung Priok memberikan data permohonan fasilitasi ekspor produk pertanian asal sub sektor perternakan ini. Tercatat sebanyak 0,6 ton larva BSF dengan nilai Rp. 44,5 juta dengan tujuan Jepang. Dan larva kering sebanyak 1,4 ton senilai Rp. 857,6 juga tujuan Inggris telah dikirimkan pada periode Januari hingga Maret 2020.

Purwo juga menambahkan, adanya penurunan jumlah permohonan sertifikasi di unit kerjanya sebanyak 26% dibanding periode yang sama tahun lalu. Namun lalu lintas produk pertanian dan turunannya di Pelabuhan Laut Tanjung Priok tetap berjalan dan kini mulai berangsur meningkat sejalan dengan masa 'lockdown' yang telah berakhir di Cina dan beberapa negara lainnya (8/4).

Potensi kekayaan sumber daya alam hayati kita tidak hanya besar, namun sangat diperlukan dan dibutuhkan oleh pasar dunia.

"Saatnya bergerak cepat dan bahu membahu. Selain untuk memenuhi kebutuhan pangan dan industri dalam negeri, sektor pertanian juga harus bisa ekspor. untuk menambah devisa," tukas Jamil.


#GP | Ce | pertanian | Rel

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HASIL PEMILU

Pages

SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS