Sijunjung(SUMBAR).GP- Nama lengkapnya Fidra Yanti Maldar, S.Pd panggilan akrabnya Era, Guru kelas I SDN 26 Limo Koto, Kecamatan Koto VII Kabupaten Sijunjung, didaulat sebagai "Guru Tamu" pada proses belajar on line melalui wa grup kelas V B pada SDN 13 Muaro, Kecamatan Sijunjung, Kamis(2/4)
"Belajar on line itu berlangsung pukul 16.00 sampai 17.00 Wib dengan tema puisi, dengan harapan anak tahu dan bisa menciptakan dan penikmat puisi," ujar Era kepada www.goparlement.com, Kamis.
Sebelum tahun 2014 lalu, Era pernah mengajar di Kabupaten solok, tepatnya di SDN 21 Selayo Tanang Bukik Sileh. Satu tahun terakhir bergabung dengan Komunitas Guru Belajar (KGB) Kabupaten Sijunjung.
"Melalui KGB Sijunjung ini kegiatannya sangat menarik sekali dan banyak manfaat bagi komunitas guru, terutama dalam berbagi praktek maupun pembelajaran, " Aku Era mengungkapkan
Apalagi Mas Menteri Pendidikan dan Kebudayaan sekarang, sedang menggalakkan kebijakan merdeka belajar. Tepat rasanya bergabung dengan KGB Sijunjung yang juga tengah sibuk menggerakkan merdeka belajar.
Dalam keadaan terguncang dengan suasana menyebarnya virus corona yang dinamakan dengan Covid-19. Pemerintah meniadakan kegiatan belajar di sekolah dan memindahkan belajar ke rumah demi menjaga kesehatan anak anak dan guru dari penyebaran virus.
Dikatakan Era peserta didik dianjurkan untuk belajar secara on line atau daring, kebetulan saya guru kelas 1 di SDN 26 Limo Koto, Kecamatan Koto VII sudah mencobakan belajar di WA Grup membuat anak anak sangat antusias begitu juga dengan orang tuanya.
Sebagai anggota grup komunitas guru belajar, tentu intens sharing dengan teman yang lain tentang belajar di rumah. Timbullah ide dari teman Novi Edmawita, S.Pd dan juga dapat panduan dari grup Sekolah Lawan Corona (SLC) dari kampus cikal tentang pembelajaran di rumah.
Berkat undangan dari Novi Edmawita guru kelas V B SDN 13 Muaro, menjadi guru tamu di kelasnya pada belajar on line, saya jadi tertarik berkat kesempatan yang diberi Novi Edmawita, jadilah saya guru tamu di kelasnya Kamis, 2 April 2020 pukul 16.00 sampai 17.00.
Sebelum memasuki kelas on line tersebut, memang terasa grogi, ujar Era tapi karena anak anak SDN 13 Muaro merupakan sekolah model di Kabupaten Sijunjung, saya yakin pasti pada pintar dan kreatif, membuat diri saya semangat dan percaya diri (PD) dalam menyajikan materi bahasa Indonsia tentang " puisi"
Alumni Strata 1 Universitas Negeri Padang (UNP) tahun 2012 ibu dari sepasang putra dan putrinya, pernah mengikuti pendidikan di SDN 20 Padang Laweh tamat 1990, tamat di SMPN 7 Sijunjung 1993 dan tamat di SMAN 1 Sijunjung 1996 melanjutkan kuliahnya di Diploma II Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Kota Solok.
Menurut isteri Andrianif karyawan swasta PT.Andalas Trans Nusantara, kelahiran di Solok 11 September 1977 itu tidak punya persiapan istimewa untuk jadi guru tamu tersebut, kecuali memahami tentang langkah langkah cara menulis puisi terlebih dahulu.
Era yang tengah menjalani pendidikan S.2 Universitas Terbuka itu telah melahirkan sebuah buku kumpulan puisi dengan tema "muridku" dengan isinya 50 puisi.
Selain itu Era juga punya karya tulis keduanya "Arunika sang dwija" juga kumpulan puisi tetapi ini, karya bersama rekan di mediaguru. Dan juga pernah menulis di "gurusiana" dalam rangka hari guru, tahun lalu.
Menurut Buk guru yang beralamat di Jorong Batu Balang, Nagari Limo Koto Kecamatan Koto VII mengaku, bahwa menjadi guru tamu di kelas V SDN 13 Muaro sungguh mengasyikkan, siswanya aktif, kreatif dan pintar.Mereka bersemangat menjawab pertanyaan seputar langkah" menulis puisi.
Namun, ending nya kurang baik, karena ada angin ribut di rumah banyak pohon tumbang, memaksa menutup kegiatan sebelum waktunya. Namun banyak kesan yang saya dapat dari belajar on line kelas 5 B SDN 13 Muaro ini.
Rasa gugup di awal menghadapinya berubah menjadi percaya diri (PD) dengan sendirinya. Puisi dengan mengambil tema virus sangat cocok dengan keadaan bangsa saat ini.
Belum puas rasanya jadi guru tamu di kelas tersebut, karena suasana hujan dan angin kencang, cuaca tidak mendukung. Namun saya tetap lega bisa berbagi dikelas online, semoga kegiatan seperti ini berlanjut dan dapat di tiru oleh semua pendidik terutama guru Kabupaten Sijunjung.
Sebagai kenangannya Era terinspirasi menciptakan puisi dalam proses pembelajaran on line itu sebagai berikut :
Corona, Corona ..
Nama yang indah
Namun menyakitkan
Menyentakkan penghuni negeri
Badan menggigil mendengarnya
Corona..
Tebar pesona mu
Merebak kemana mana
Kamu hinggap bak kupu kupu
Seakan pedih rasanya
Corona..
Tidak bisa melawanmu
Berharap kau terbang jauh
Biar dunia bernyanyi lagi.
#GP | Herman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar