JAKARTA.GP- Melalui videoconference ASEAN-U.S. Special Foreign Minister Meeting (23/4), ASEAN dan Amerika Serikat kembali menunjukan komitmen untuk perkuat kerja sama dalam upaya penanggulangan COVID-19. Video conference dihadiri oleh seluruh Menlu negara anggota ASEAN dan Menlu Amerika Serikat serta perwakilan dari pilar kerja sama ASEAN lainnya, Kamis 23 April 2020.
Dalam pertemuan ini, Menlu RI menekankan pentingnya kemitraan strategis ASEAN dan AS dapat terus bekerja dan memberi manfaat kepada kedua masyarakat ditengah krisis akibat pandemi COVID-19. Ditekankan pula pentingnya bekerja sama, saling membantu serta mengesampingkan perbedaan-perbedaan yang ada dalam memerangi COVID-19 dan meminimalisir dampak yang ditimbulkan.
“Saya percaya jika kita bersatu dan saling membantu maka akan meringankan beban yang kita pikul", ucap Menlu RI dalam kesempatan video conference bersama para Menteri Luar Negeri ASEAN dan AS.
Menlu RI juga menyampaikan bahwa terdapat dua prioritas kerja sama yang dapat dilakukan oleh ASEAN dan AS dalam jangka pendek. Pertama, membantu dalam fasilitasi alat-alat medis dan obat-obatan yang dibutuhkan untuk menangani korban COVID-19. Terkait hal ini, Menlu RI mendorong agar ASEAN dan AS dapat untuk sementara melonggarkan aturan-aturan yang memberatkan mobilisasi dan distribusi alat-alat medis dan obat-obatan antara ASEAN dan AS.
Kedua, disampaikan bahwa Indonesia mendukung segala upaya yang telah dilakukan untuk menemukan vaksin COVID-19. Menlu menegaskan bahwa vaksin yang dihasilkan harus dapat diakses dengan harga yang terjangkau, khususnya untuk negara-negara berkembang dan Least Developing Countries (LDCs).
Dalam konteks jangka panjang, Menlu RI sampaikan usulan kerja sama ASEAN dan AS untuk meningkatkan ketahanan sistem kesehatan publik yang ada antara lain melalui pengembangan sebuah struktur pengendalian penyakit di kawasan ASEAN, pengembangan kapasitas tenaga medis dalam kesiapan menghadapi pandemik, khususnya melalui kerja sama dengan kantor regional CDC di Viet Nam serta mendorong peran AS dalam mendukung mekanisme pendanaan bersama ASEAN untuk tanggap darurat kesehatan melalui realokasi berbagai skema pendanaan yang ada di bawah USAID di ASEAN.
Terakhir, Menlu RI pentingnya kepemimpinan kolektif global di bidang kesehatan. Hal ini Indonesia mengajak AS untuk memperkuat WHO sehingga dapat tersebut lebih siap l lagi dalam dalam mencegah dan menghadapi pandemic di masa mendatang. Indonesia juga mengajak AS manjadi bagian dari kepemimpinan kolektif global tersebut.
#GP | Ce | Sumber: Kemlu RI
Dalam pertemuan ini, Menlu RI menekankan pentingnya kemitraan strategis ASEAN dan AS dapat terus bekerja dan memberi manfaat kepada kedua masyarakat ditengah krisis akibat pandemi COVID-19. Ditekankan pula pentingnya bekerja sama, saling membantu serta mengesampingkan perbedaan-perbedaan yang ada dalam memerangi COVID-19 dan meminimalisir dampak yang ditimbulkan.
“Saya percaya jika kita bersatu dan saling membantu maka akan meringankan beban yang kita pikul", ucap Menlu RI dalam kesempatan video conference bersama para Menteri Luar Negeri ASEAN dan AS.
Menlu RI juga menyampaikan bahwa terdapat dua prioritas kerja sama yang dapat dilakukan oleh ASEAN dan AS dalam jangka pendek. Pertama, membantu dalam fasilitasi alat-alat medis dan obat-obatan yang dibutuhkan untuk menangani korban COVID-19. Terkait hal ini, Menlu RI mendorong agar ASEAN dan AS dapat untuk sementara melonggarkan aturan-aturan yang memberatkan mobilisasi dan distribusi alat-alat medis dan obat-obatan antara ASEAN dan AS.
Kedua, disampaikan bahwa Indonesia mendukung segala upaya yang telah dilakukan untuk menemukan vaksin COVID-19. Menlu menegaskan bahwa vaksin yang dihasilkan harus dapat diakses dengan harga yang terjangkau, khususnya untuk negara-negara berkembang dan Least Developing Countries (LDCs).
Dalam konteks jangka panjang, Menlu RI sampaikan usulan kerja sama ASEAN dan AS untuk meningkatkan ketahanan sistem kesehatan publik yang ada antara lain melalui pengembangan sebuah struktur pengendalian penyakit di kawasan ASEAN, pengembangan kapasitas tenaga medis dalam kesiapan menghadapi pandemik, khususnya melalui kerja sama dengan kantor regional CDC di Viet Nam serta mendorong peran AS dalam mendukung mekanisme pendanaan bersama ASEAN untuk tanggap darurat kesehatan melalui realokasi berbagai skema pendanaan yang ada di bawah USAID di ASEAN.
Terakhir, Menlu RI pentingnya kepemimpinan kolektif global di bidang kesehatan. Hal ini Indonesia mengajak AS untuk memperkuat WHO sehingga dapat tersebut lebih siap l lagi dalam dalam mencegah dan menghadapi pandemic di masa mendatang. Indonesia juga mengajak AS manjadi bagian dari kepemimpinan kolektif global tersebut.
#GP | Ce | Sumber: Kemlu RI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar