Padang Panjang(SUMBAR).GP- Dalam Keterangannya, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Padang Panjang, dr. Ardoni menjelaskan riwayat Kunjungan pasien berinisial NS, (29), ke RSUD Padang Panjang, Senin (27/04/2020).
Kunjungan pertama tanggal 19 April 2020 dengan keluhan demam, batuk dan mual yang dilakukan pemeriksaan dan ditegakkan diagnosa sebagai pasien dengan kehamilan pertama dengan usia 34-35 minggu dan didiagnosa dengan Tipus dan ISPA. Telah dilakukan tindakan injeksi dan observasi, pasien di pulangkan, setelah mengalami perbaikan dengan memberikan pengobatan oral di rumah.
Kunjungan ke dua pada tanggal 22 April 2020 dengan keluhan lemas riwayat demam (+) nyeri sendi dan batuk kering dengan bercak darah. Dilakukan pemeriksaan darah lengkap dengan hasil dalam batas normal. Dilakukan Rapid Tes dengan hasil negatif. Telah di observasi keluhan berkurang, pasien di pulangkan. Pasien belum dilakukan Rongent dengan pertimbangan hamil 34 Minggu tidak ditemukan gejala sesak nafas, dan hasil rapid test negatif.
Kunjungan ke tiga pada tanggal 23 April 2020 ke Poliklinik kebidanan di suruh langsung ke IGD dengan alasan riwayat perjalanan dari Jakarta 2 bulan yang lalu, pasien datang dengan batuk kering, nyeri tenggorokan, mual (+) muntah (+) sesak nafas (-) suhu 36.7 ºC. Hasil pemeriksaan jantung dan paru secara klinis tidak ditemukan gejala sesak nafas, dilakukan pemeriksaan rapid test ke 2 dengan hasil negatif. Pasien di observasi dan di konsulkan ke Dokter Spesialis Kebidanan. Belum ditemukan tanda-tanda persalinan (belum ada his) sehingga pasien di pulangkan, dengan obat yang diberikan oleh Dokter Spesialis kebidanan.
Kunjungan ke empat pasien datang tanggal 24 April 2020 dengan keluhan nyeri, pinggang menjalar ke ari-ari, keluar lendir bercampur darah, suhu 37,5 ºC. Dilakukan pemeriksaan labor lengkap dan pemeriksaan rongent. Dengan persiapan persalinan pasien di ruang isolasi dengan status PDP sambil menunggu konfirmasi rujukan ke RSUP. DR. M. Djamil Padang melalui SISRUT (Sistem Rujukan Terintegrasi ) Online.
Pada kesempatan terpisah ketua Satgas RSUD Kota Padang Panjang dr. Yenny Muchtar, Sp. P, mengatakan bahwa pasien COVID-19 akan memunculkan gejala klinis yang berbeda-beda pada tiap- tiap individu dengan menunjukkan tahapan-tahapan gejala paru yang berbeda-beda pula.
Pada pasien ini sampai kunjungan ke tiga belum ditemukan gejala-gejala paru yang khas oleh dr. jaga IGD ditambah dengan hasil Rapid Test yang negatif. Hal ini di dukung pula oleh riwayat perjalanan pasien dari Jakarta sejak 2 bulan yang lalu, sedangkan suami pasien dengan riwayat perjalanan 1 bulan yang lalu. Rapid Test 3 kali berturut-turut menunjukan hasil negatif. Secara teori dikatakan 80 % pasien COVID-19 tidak menimbulkan gejala klinis.
#GP | DF | Release kominfo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar