Padang Panjang(SUMBAR).GP- Dengan telah dikeluarkannya edaran oleh Pemerintah, agar masyarakat tidak beraktivitas di luar rumah selama siaga darurat Covid-19 (virus corona) ini, termasuk juga dunia pendidikan, yang meharuskan siswanya untuk sementara pembelajar sitem online dari rumah, alias diliburkan, membuat ekonomi pedagang asongan 'kue pergedel jagung' di Kota Padang Panjang mulai terancam.
"Semenjak diberlakukannya kebijakan oleh pemerintah tentang siaga darurat virus corona ini, kendaraan umum yang melintasi Kota Padang Panjang menjadi sepih, sehingga dagangan kami yang erat kaitannya dengan kunsumen/penumpang transportasi umum menjadi terganggu, sehingga ompset kami yang berdagang kue pergede naik oto turun oto ini turun draktis, bahkan ada yang sempat tidak berjual beli," kata Surya kepada www.goparlemet.com, Kamis (02/04/2020).
Untuk itu, Surya sangat berharap uluran tangan pemerintah setempat, untuk mengatasi kondisi ekonomi pedagang pergede selama masa siaga darurat virus corona ini berlangsung.
"Kami sangat berharap sekali perhatian pemeritah terhadap kami saat ini, karena selama ini selaku pedagang asongan naik oto turun oto, apa bila ada kendala arus mudiak atau musibah khusus lalulintas di kawasan Silaing Kariang dan sekitarnya, kami selaku pedagan pergede sangat peduli dan ikut berpartispasi dalam menanganinnya," sebut Surya dibenarkan oleh Eri dan An yang berdomisili di Kebun Sikolos dan Kampung Manggis Kecamatan Padang Panjang Barat Kota Padang Panjang.
Hal serupa juga diungkapkan oleh Andi warga Kelurahan Bukit Surungan Kecamatan Padang Panjang Barat, "Dalam berusaha mencari nafka untuk anak istri, kami tidak pernah gentar naik oto turun oto untuk menjajahkan dagangan kami, tetapi sekarang oto yang akan kami naiki tersebut yang tidak menambang, sedangkan usaha kami untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga hanya dengan berdagan kue pergedi ini saja, termasuk biaya pendidikan anak kulia," kata Andi dibenarkan En dari Gang Caleg Kelurahan Kabun Sikolos Kecamatan Padang Panjang Barat.
#GP | RED
"Semenjak diberlakukannya kebijakan oleh pemerintah tentang siaga darurat virus corona ini, kendaraan umum yang melintasi Kota Padang Panjang menjadi sepih, sehingga dagangan kami yang erat kaitannya dengan kunsumen/penumpang transportasi umum menjadi terganggu, sehingga ompset kami yang berdagang kue pergede naik oto turun oto ini turun draktis, bahkan ada yang sempat tidak berjual beli," kata Surya kepada www.goparlemet.com, Kamis (02/04/2020).
Untuk itu, Surya sangat berharap uluran tangan pemerintah setempat, untuk mengatasi kondisi ekonomi pedagang pergede selama masa siaga darurat virus corona ini berlangsung.
"Kami sangat berharap sekali perhatian pemeritah terhadap kami saat ini, karena selama ini selaku pedagang asongan naik oto turun oto, apa bila ada kendala arus mudiak atau musibah khusus lalulintas di kawasan Silaing Kariang dan sekitarnya, kami selaku pedagan pergede sangat peduli dan ikut berpartispasi dalam menanganinnya," sebut Surya dibenarkan oleh Eri dan An yang berdomisili di Kebun Sikolos dan Kampung Manggis Kecamatan Padang Panjang Barat Kota Padang Panjang.
Hal serupa juga diungkapkan oleh Andi warga Kelurahan Bukit Surungan Kecamatan Padang Panjang Barat, "Dalam berusaha mencari nafka untuk anak istri, kami tidak pernah gentar naik oto turun oto untuk menjajahkan dagangan kami, tetapi sekarang oto yang akan kami naiki tersebut yang tidak menambang, sedangkan usaha kami untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga hanya dengan berdagan kue pergedi ini saja, termasuk biaya pendidikan anak kulia," kata Andi dibenarkan En dari Gang Caleg Kelurahan Kabun Sikolos Kecamatan Padang Panjang Barat.
#GP | RED
Tidak ada komentar:
Posting Komentar