Sijunjung(SUMBAR).GP- Malam sekitar pukul 20.00 wib tadi malam, Ardiyas Yahya wartawan Jaya Pos yang juga menulis berita di www.goparlemen.com masih menulis berita dan tayang malam itu tentang terpilihnya Dalius Rajo Mangkuto sebagai ketua gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Lubuk Tarok Sakato.
Rezki, jodoh dan maut memang tak seorangpun yang tahu kapan, dimana atau dengan cara apa seseorang manusia itu meninggalnya. Begitulah yang terjadi pada Ardiyas wartawan dua media ini.
Pukul 1 tengah malam pamit dengan keluarganya, untuk pergi mengantarkan sawit ke pabrik sawit Sasindo Sungai Rumbai, sekitar pukul 05.00 WIB Subuh di Nagari Sungai Dareh Kecamatan Pulau Punjung Dharmasraya, ada keperluan Ardiyas turun dari truknya lalu melintas jalan, tanpa diduga sedikitpun lalu ditabrak sepeda motor.
Dengan pertolongan masyarakat setempat dan petugas kepolisian, Ardiyas dalam kondisi kritis dibawa ke Rumah Sakit Umum (RSU) Sungai Dareh, akhirnya pukul 9.44 Wib Selasa, Ardiyas Yahya (57) menemui ajalnya.
Biro Sijunjung Jaya Pos dan Goparlement dipimpin Yoserizal didampingi, wartawan Jamaludin, Yornaliscan dan Herman membezuk ke rumah duka diterima istrinya Nur Asiah dan 2 orang putrinya Yansi Adrias, Paima Adrias, beliau dikebumikan menunggu anak pertama dari Pekan Baru dan anak keduanya yang kuliah di Lampung.
Almarhum Ardiyas Yahya meninggalkan seorang istri, Nur Asiah (48) dan dua putra dan dua orang putri.Kepada Wartawan yang datang Nur Asiah mohon maaf atas kesalahan suaminya.
Nur Asiah mengungkapkan sewaktu hidup suaminya Ardiyas, pernah berpesan kepada anak anaknya agar melanjutkan, perjuangan kewartawanan bapaknya.
"Tolong kalian lanjutkan tugas Bpk sebagai wartawan ini nanti, apabila bapak sudah tiada," tutur Nur Asiah kepada rombongan wartawan siang tadi.
Putrinya,Yansi Ardiyas untuk kepada wartawan yang datang takziah menyanggupi melanjutkan tugas bapak itu sebagai wartawati dan ingin belajar dengan bapak bapak nanti.
Rezki, jodoh dan maut memang tak seorangpun yang tahu kapan, dimana atau dengan cara apa seseorang manusia itu meninggalnya. Begitulah yang terjadi pada Ardiyas wartawan dua media ini.
Pukul 1 tengah malam pamit dengan keluarganya, untuk pergi mengantarkan sawit ke pabrik sawit Sasindo Sungai Rumbai, sekitar pukul 05.00 WIB Subuh di Nagari Sungai Dareh Kecamatan Pulau Punjung Dharmasraya, ada keperluan Ardiyas turun dari truknya lalu melintas jalan, tanpa diduga sedikitpun lalu ditabrak sepeda motor.
Dengan pertolongan masyarakat setempat dan petugas kepolisian, Ardiyas dalam kondisi kritis dibawa ke Rumah Sakit Umum (RSU) Sungai Dareh, akhirnya pukul 9.44 Wib Selasa, Ardiyas Yahya (57) menemui ajalnya.
Biro Sijunjung Jaya Pos dan Goparlement dipimpin Yoserizal didampingi, wartawan Jamaludin, Yornaliscan dan Herman membezuk ke rumah duka diterima istrinya Nur Asiah dan 2 orang putrinya Yansi Adrias, Paima Adrias, beliau dikebumikan menunggu anak pertama dari Pekan Baru dan anak keduanya yang kuliah di Lampung.
Almarhum Ardiyas Yahya meninggalkan seorang istri, Nur Asiah (48) dan dua putra dan dua orang putri.Kepada Wartawan yang datang Nur Asiah mohon maaf atas kesalahan suaminya.
Nur Asiah mengungkapkan sewaktu hidup suaminya Ardiyas, pernah berpesan kepada anak anaknya agar melanjutkan, perjuangan kewartawanan bapaknya.
"Tolong kalian lanjutkan tugas Bpk sebagai wartawan ini nanti, apabila bapak sudah tiada," tutur Nur Asiah kepada rombongan wartawan siang tadi.
Putrinya,Yansi Ardiyas untuk kepada wartawan yang datang takziah menyanggupi melanjutkan tugas bapak itu sebagai wartawati dan ingin belajar dengan bapak bapak nanti.
#GP | Herman | YC | Yose | Jml
Tidak ada komentar:
Posting Komentar