Padang Panjang(SUMBAR).GP- Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) merupakan sekolah pendidikan non formal Melayani Proses Pembelajaran setara dengan pendidikan formal pada umumnya.
SKB di Kota Padang Panjang beralamat di Jalan Bundo Kanduang, Kelurahan Guguk Malintang, Samping Polsek Padang Panjang. Bangunan Kantor Dinas Pendidikan Kota Padang Panjang lama. Operasional SKB berada di bawah Pemerintah Kota Padang Panjang
"SKB dahulunya merupakan UPTD Sanggar Kegiatan Belajar, namun di tahun 2016 beralih fungsi menjadi satuan pendidikan non formal, Di Kota Padang Panjang ditetapkan lewat Perwako 22 Mei 2017," ungkap Kepala SKB Kota Padang Panjang Dra. Armaenisma, Rabu, (11/03/2020).
Sekolah gratis itu , kata Armaenisma, merupakan pendidikan untuk semua masyarakat yang dimulai dari pendidikan anak usia dini (PAUD) hingga program kesetaraan terdiri dari Paket A, B, dan C. SKB juga membuka pelatihan keterampilan bagi masyarakat.
"Anak yang putus sekolah, remaja yang membutuhkan keterampilan dan pendidikan lainnya bisa mendapat bimbingan dan belajar melalui SKB ini," ungkapnya.
Jadwal pembelajaran di SKB untuk Paket A dan B dimulai pagi Pukul 8.00 s/d 12.00 WIB dari Senin sampai Rabu. Sedangkan Paket C dilanjutkan pada siang harinya dari Pukul 12.00 WIB s/d 16.00 WIB.
"Hari Kamis dan Jumat merupakan kegiatan ekstrakurikuler . Di hari itu para peserta didik mengikuti kegiatan kesenian dan berbagai ilmu keterampilan," ungkap Armaenisma.
Diakui Armaenisma, mereka yang menempuh jalur pendidikan di SKB diantaranya berasal dari anak yang memiliki sikap yang tak sesuai aturan, yang dikeluarkan dari sekolah formal sebelumnya.
"Ini adalah tantangan yang kami hadapi .Bagaimana membenahi sikap mental mereka, kadang kehadiran mereka rendah, hanya ujian datang. Kendati demikian untuk kegiatan keterampilan mereka sangat antusias," kata Armaenisma.
Akan tetapi, sejumlah lulusan dari SKB itu mampu melanjutkan pendidikan hingga ke perguruan tinggi seperti Unand dan UNP. Diantara mereka bahkan ada yang menjadi PNS, bekerja di Bank, serta menjadi pengacara.
Untuk pelatihan keterampilan bagi masyarakat, SKB telah melahirkan sejumlah entrepreneur. Di Tahun 2017 lalu, lewat pelatihan merajut, salah seorang lulusan pelatihan di SKB Neta, berhasil menjadi pengusaha kerajinan tas rajut dengan penghasilan hingga 2 Juta dalam satu minggu. Begitupun pelatihan membuat minuman jahe. Banyak diantara mereka yang membuka usaha tersebut. Pesanannya menjangkau hingga keluar daerah.
"Kedepan Kita berharap SKB bukan lagi menjadi sekolah alternatif tapi menjadi sekolah pilihan," pungkasnya.
#GP | DF | Hrs
Tidak ada komentar:
Posting Komentar