Ramler,SH.MM : Diperlukan Sekolah yang barbasis budaya, karakter dan islami - Go Parlement | Portal Berita

Breaking

HUT PPWI KE 17

Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sijunjung Mengucapkan Selamat HUT ke 17 PPWI Puji Basuki, SP.MMA Nama lengkapnya Kadis Pendidikan Sijunjung

Ramler,SH.MM : Diperlukan Sekolah yang barbasis budaya, karakter dan islami

Jumat, Maret 06, 2020

Sijunjung(SUMBAR).GP- Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sijunjung, Ramler ,SH.MM menegaskan, dalam kehidupan bermasyarakat bila melihat seseorang bertingkah laku yang bukan bukan, itu sering disebut  orang yang tak beradat atau orang yang tak berbudaya dan berkarakter.

Hal itu diungkapkan dalam suatu wawancara  dengan www.goparlement.com di ruang kerjanya belum lama ini sehubungan dengan pendidikan berbasis buadaya yang sedang digiatkannya di Sijunjung.

Dikatakannya, sifat orang itu selalu saja mengganggu kehidupan orang banyak, seperti berjalan lenggang lenggok tidak sopan, usil terhadap orang lain, lebih parah lagi kesukaan mencuri bukan untuk mencari kekayaan, tapi  hanya sekedar suka menggunakan hak orang lain untuk kepentingannya.

Hal yang demikian merupakan prilaku yang telah terjadi sejak kecilnya, dan masuk dalam sikapnya melalui pembiasaan, tetapi sifat negatif ini tidak terkontrol oleh orang dewasa yang hadir saat itu.

"Maka oleh sebab itu kita menggiatkan pendidikan berkarakter, pendidikan berbudaya dan pendidikan bernuansa islami, di daerah langsek manih ini," ungkap mantan kepala dinas Perhubungan itu.

Guru dan orang tua merupakan orang yang paling dekat dengan kehidupan anak diharapkan mampu menciptakan suasana dan menerapkan pembiasaan pembiasaan yang dicerminkan oleh kehidupan berkarakter, berbudaya dan kehidupan yang islami itu.

Sebagai Kepala Dinas Pendidikan dan kebudayaan Sijunjung,Ramler  mengharapkan adanya kesinambungan,  sinergi dan berkelanjutan pembiasaan hal yang  positif ini dari jenjang Paud, SD, SMP sampai ke jenjang SMA.

Diakui  Ramler, dari dulu waktu anak anak berada di Paud  mereka telah biasa bersalaman dan mencium tangan orang tuanya waktu akan pergi dan pulang sekolah. Banyak hafalan ayat dan doa keselamatan yang perlu dalam kehidupan sehari hari hari dikuasai murid Paud.

"Ternyata kita lihat kebiasaan baik dan positif itu, tidak tersambung dalam kehidupannya sesampai di sekolah dasar,menengah berikutnya sampai keatas," ungkap Ramler.

"Maka sesuai tuntutan zaman, hal seperti itu tidak boleh dibiarkan, kini kita giring pendidikan bernuansa islami, berkarakter dan berbudaya itu dengan berbagai program dari Paud sampai SMP, sesuai kewenangan yang ada pada kita agar bisa terlaksana dengan baik,"tegas Ramler

Di Sijunjung sekarang ada sekolah  yang berbasis Karakter dan juga berbasis budaya, kata Ramler dengan tujuan anak dari dini perkenalkan tata krama adat istiadat minang, karena kita berada dalam daerah Minangkabau.

Sejak dini anak diperkenalkan dengan kebudayaan yang ada di Sijunjung,  kampung adat Sijunjung, kerajaan Jambu Lipo dan dibina membawakan pidato  makan secara adat, anak dilatih membaca Al Qur'an dan menghafalnya, contohnya saja."Sehingga generasi Sijunjung kedepan bisa jadi Ninik mamak dan imam yang terampil dan cerdas," harap Ramler.

Secara terpisah Kasi Pembinaan Sejarah Adha Noerpedy,S.Pd.M.Kom diruang kerjanya Kamis (5/3) membenarkan kini sedang digiatkan program berbasis budaya dan bernuansa islami di sekolah dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) sejak tahun 2017 lalu.

Dikatakan Adha, tahun pertama  2017 dimulai dengan SDN 1 Sungai Langsek dan SMPN 13 Sijunjung. Tahun kedua  2018 dikembangkan lagi ke SDN 26 Sijunjung dan SMPN 11 Sijunjung, sedangkan tahun ketiga 2019 dilanjutkan ke SDN 9 Manganti, SDN 11 Silokek dan SMPN 14 dan 23 Sijunjung.

Menurut Adha, kegiatannya yang kita lakukan adalah membawa Nara Sumber ke sekolah sasaran pembinaan sesuai dengan tujuan  yang  ingin kita capai yaitu sekolah yang bernuansa islami, berbudaya, dan trampil dalam adat istiadat minang kabau.

Untuk mencapai suasana sekolah bernuansa islami, kita ajak Nara sumber untuk bisa menjadikan anak bisa mengaji(membaca Al Qur'an) dan Menghafal (Tahfidz) dan belajar menerapkan pelaksanaan shalat.

Selanjutnya itu diharapkan kepedulian pimpinan sekolah bersama guru agamanya membuat  program yang menunjang kegiatan ini seperti  membuat target yang ingin dicapainya dalam tahapan tahun tahun berikutnya.

Dalam hal adat istiadat dibawakan  Nara Sumber Ketua LKAAM Sijunjung, Epi Radisman Dt. Paduko Alam, SH memberikan materi ke guru dengan harapan guru yang bersangkutan menyampaikan dan menerapkan adat istiadat dalam kehidupan sehari-hari  siswanya.

Selain itu, ujar Adha kita membimbing  Guru guru dalam  manajemen sekolah yang bernuansa islami dengan mendatangkan Nara sumber Kepala SD IT Juara Padang Panjang,sehingga guru bisa mencoba seperti apa yang telah diterapkan Nara sumber seperti di Kota Padang Panjang itu.

Tidak kalah pentingnya, kata Adha di sekolah sasaran yang ditentukan tadi diadakan juga pelatihan seni tradisi dalam nagari setempat seperti  tari  tarian, permainan anak nagari, musik tradisi talempong dengan  nara sumbernya pimpinan  Sanggar Putih Junjung Ihsan Nasrul, S.Sn.

Jadi dari program ini, anak anak kedepan jadi  gemar dan terbiasa  membaca,  menghafal  Alquran,  melaksanakan  shalat fardhu dan shalat sunat, memahami adat istiadat dan budaya setempat serta mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari hari yang ditunjang oleh program sekolah bernuansa islami.

Akhirnya, kedepan setelah  anak ini menjadi orang  dewasa, diharapkan  gaya hidup yang islami, berbudaya akan terwujud  dalam kehidupannya  bermasyarakat, tutup Adha.

#GP | Herman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HASIL PEMILU

Pages

SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS