Solsel(SUMBAR).GP- Menguaknya kasus pungli dan dugaan korupsi di sekolah MTs N 5 Kabupaten Solok Selatan (Solsel), yang telah dilaporkan oleh ketua komite MTsN 5 ke Sekretariat Yayasan Komisi Pengawas Korupsi Tipikor di Ke Jorongan Air Batu ke Walian Pulakek Koto Baru Sungai Pagu Kabupaten Solsel pekan lalu, menjadi perbincangan hangat ditengah masyarakat, Rabu (18/30/2020)
Pasalnya,kedatangan Ketua Komite MTsN 5 Masrijal Putra tersebut ikut didampingi oleh Bendahara Komite Yulismanida,dikatakan Masrijal, bahwa kedatangannya menemui Yayasan Komisi Pengawas Tipikor untuk memberikan informasi dan data soal adanya dugaan pungli di MTsn 5 Solsel.
Kedatangan Ketua Komite MTsN 5 Solsel itu diterima langsung oleh Yanto, Yunizar Bakri dan beberapa pengurus Yayasan Tipikor lainnya.
Masrijal Putra, sebagai Ketua Komite MTsN 5 Solsel menjelaskan, "Bahwa sumbangan seribu rupiah perhari yang dikutip dari permurid adalah hasil putusan rapat komite resmi. Rapat tersebut di hadiri sekitar 400 orang tua murid, dan kutipan ini sudah berlangsung sejak tahun 2017, ujar Masrijar Putra.
"Tapi ketika ada rencana mau membeli mobil sekolah,saya dan bendahara dianjurkan oleh Kepsek Mustakmal mencari dana atau DP buat beli mobil sekolah, dan tanpa sepengetahuan kami, ternyata Kepsek membeli mobil Grandmax secara diam diam, ujar Masrijal.
Muktasmal Kepala Sekolah MTsN 5 Kabupaten Solsel ketika di konfirmasi oleh Media ini di ruangannya menjelaskan, DP Mobil jenis Grandmax tersebut bernialai Rp 36 juta, dengan cicil per-bulanan Rp 3.680 000 ribu selama 5 tahun.
"Mengenai sumbangan Rp 100 ribu per-murid yang terkumpul berjumlah Rp 9.900 000, adalah uang kenangan - kenangan dari siswa yang tamat dan dipergunakan buat rehap kursi tamu Rp 3,5 juta, sisa Rp 6,4 juta, rencana buat beli laptop. Anehnya laptop tersebut sejak tahun 2019 hingga maret 2020 ini, belum juga sampai, ujar Muktasmal, mungkin masih di Jepang, ujar Muktasmal dengan nada sombong.
Salah seorang masyarakat yang tidak mau namanya ditulis mengatakan, "Kami meminta agar Kepsek Muktasmal diganti, kapan perlu di copot dari jabatan Kepsek, dan sekiranya ada pelanggaran berikan sangsi sesuai dengan kesalahannya," katanya.
Sementara itu Yayasan Komisi Pengawas Tipikor, setelah menerima laporan dari Ketua Komite MTsN 5 Solsel, akan segera menindak lanjuti dan akan melakukan investigasi terkait laporan tersebut,
#GP | Endri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar