Sijunjung(SUMBAR).GP- Banyak hal yang telah dilakukan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Nagari Guguk, Kecamatan Koto VII pada periode pertamanya Wali Guguk Zainal.
Ditambah lagi semangat motivasi yang diberikan Zainal, membuat masyarakat umumnya lebih percaya kepada Zainal untuk memimpin nagari Guguk pada priode keduanya 2019 -2025.
"Bukan tidak ada persoalan yang mengganjal dalam memacu kegiatan pembangunan di Guguk ini, tapi semua dilalui dengan penuh kesabaran," ungkap Zainal saat ditemui media ini di ruang Dinas PMN Sijunjung kemarin.
Lebih lanjut Zainal, sesuai ketentuan yang dianjurkan pemerintah yang lebih tinggi, di tingkat nagari tetap kita upayakan, contohnya bentuk BUMNag telah dibentuk sesuai ketentuan, namun jalannya belum seperti yang diharapkan.
Selaku Wali Nagari, tentu kita bertugas mengkomunikasikan atau mempasilitasi sesuatu itu bisa berjalan lancar, tapi yang lebih penting tindak lanjut berupa ide dan kreatifitas dari pengelola itu sendiri, kata Zainal.
"Idealnya orang dipercaya memegang sesuatu, sangat dibutuhkan semangat kerja, ide dan gagasan dalam mengembang usaha kedepannya," tegas Zainal.
"Sebetulnya, orang sebelah banyak yang iri dan heran, banyaknya kegiatan digelontorkan ke Guguk, namun kemampuan aparatur dalam nagari belum maksimal menyambut dan memacu potensi yang ada," tutur Zainal saat ditanya media ini.
Benar, diakui oleh Zainal sering dan berkali kali mendatangkan motivator guna merangsang semangat aparatur dan perangkatnya, namun belum banyak perubahan yang signifikan.
Dikatakan, Nagari Guguk telah banyak prestasi dari pandangan pihak kecamatan, kabupaten maupun pejabat tingkat propinsi, tapi saya masih belum puas dengan apa yang didapatkan sekarang.
"Kita akan terus melangkah, berjalan dan berlari mengejar kesejahteraan masyarakat," ungkapnya semangat.
Kini sedang diupayakan ada pabrik pengolahan karet di Nagari Guguk bekerjasama dengan orang Bandung. Tanah sekitar 1 hektar telah disiapkan berlokasi di Polom masak putih belakang kantor Wali Nagari.
Dijelaskan Zainal, bila pabrik itu berpungsi akan keluar dari situ, berupa tapak sepatu, papingblok, tapak sandel. Itu semua akan membuat lapangan pekerjaan bagi masyarakat setempat, baik bekerja dalam lingkungan pabrik, maupun bekerja dari iliran produk dari pabrik seperti pengrajin pembuat sepatu dan sandel.
"Kalau masyarakat sekitar tidak terpancing untuk berkerja dengan hasil pengolahan hasil produk pabrik, bisa kita drop ke Bandung ke centra pembuatan sepatu, " ujar Zainal.
Insya Allah dalam waktu yang tidak terlalu lama akan terwujud, kata Zainal. Urusan berikutnya sudah berada di kewenangan Dagperinkop dan UKM Kabupaten Sijunjung, jelas Zainal.
Selain itu, juga akan diberikan bantuan membangun rumah buat masyarakat, sebanyak 35 KK yang kurang mampu dan tercatat sebagai penerima Bantuan Dana Tunai (BDT) punya rumah tak layak huni, melalui Dinas Perkim LH sebesar Rp17.500.000 per Kepala Keluarga.
#GP | Herman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar