Sijunjung (SUMBAR).GP- Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Nagari (DPMN) Kabupaten Sijunjung, Khamsiardi, S.STP. M.Si mengatakan apabila analisa usahanya tepat, maka BUMNagnya akan maju dengan pesat.
Hal itu diungkapkan Khamsiardi kepada www.goparlement.com dalam menjawab pertanyaan tentang perkembangan Badan Usaha Milik Nagari (BUMNag) Kabupaten Sijunjung, saat ini di kantornya, Kamis (12/03/2020).
Secara terpisah Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat DPMN Defri Antoni, SE menjelaskan sebetulnya BUMNag sudah banyak yang beroperasi tapi belum maksimal melaksanakan usahanya.
"Kalau melirik kepada regulasi yang ada, peluangnya saat ini cukup tersedia untuk mengembangkan usaha BUMNag," kata Defri Antoni.
Sebenarnya dengan usaha BUMNag itu, bisa menupang kelancaran anggaran rutin nagari. Oleh sebab itu sekarang harus dipacu agar usaha BUMNag menjadi lancar dan dapat memberikan kontribusi bagi nagarinya kedepan.
Kalau sekarang, kata Defri masih diturunkan bantuan dana dari pemerintahan pusat. Kedepan, siapa yang bisa menjamin masih ada dana seperti yang terjadi sekarang.
Hal inilah yang perlu diwaspadai dan disikapi oleh tokoh nagari kedepannya terang Defri kepada www.goparlement.com di ruang kerjanya, Kamis (12/3) saat berbincang tentang kondisi BUMNag Sijunjung dewasa ini.
"Dalam empat tahun ini, pihaknya akan selalu mensosialisasikan, agar nagari nagari serius melakukan berbagai aktifitasnya, dalam memacu kegiatan BUMNag, sehingga nanti nagari betul betul punya pemasukan dana yang jelas dari pembahagian hasil usaha BUMNag tersebut," ujar Defri.
Dikatakan Defri, sampai akhir Desember 2019 tercatat 14 BUMNag yang telah memberikan kontribusi pada Pendapatan Asli Nagari (PAN) merupakan pembagian hasil usaha BUMNag dengan pemerintahan nagari.
Keempat belas BUMNag tersebut, di Kecamatan Sumpur Kudus, yaitu BUMNag Sumpur Kudus, Nagari Sumpur Kudus tahun 2016 Rp11.500.000,- 2017 sejumlah Rp12.300.000,- 2018 jumlahnya Rp12.700.000,- dan 2019 berjumlah Rp13.100.000,- dengan totalnya Rp49.600.000,- dan BUMNag Koto Gadang Jaya, Nagari Tanjung Bonai Aur Selatan sebesar Rp2.000.000,-di tahun 2019 ini.
Kecamatan Koto VII adalah BUMNag MPM Nagari Palaluar tahun 2018 sebesar Rp23.500.000,- 2019 sejumlah Rp10.100.000,- total Rp33.600.000,- BUMNag Aliran Sinamar Nagari Tanjung tahun 2018 Rp250.000,- tahun 2019 Rp483.807 total Rp733.807,- Berikutnya BUMNag Tanjung Sejahtera masih Nagari Tanjung tahun 2018 Rp10.000.000,- tahun 2019 sejumlah Rp10.000.000,- dengan total Rp20.000.000,- Kemudian BUMNag Barokah Nagari Limo Koto,tahun 2018 Rp2.669.000,- tahun 2019 sebesar Rp2.163.500,- dengan total Rp4.832.500,-
Di Kecamatan Kupitan BUMNag Batu Manjulur, Nagari Batu Manjulur tahun 2019 Rp1.500.000,- BUMNag Bukit Iban Desa Kampung Baru 2018 Rp3.600.000,- tahun 2019 Rp4.300.000,- totalnya Rp7.900.000,- BUMNag Ranah Tanjung Bungo Nagari Pamuatan tahun 2019 sebesar Rp1.500.000,-
Sedangkan di Kecamatan Sijunjung hanya Nagari Kandang Baru dengan BUMNag Bukit Capang Tigo tahun 2017 Rp4.064.425,- tahun 2018 sejumlah Rp32.292.654 dan tahun 2019 Rp43.667.
316,- dengan total Rp80.034.395,-
Pada Kecamatan IV Nagari adalah BUMNag Koto Nan Tuo Nagari Koto Tuo tahun 2018 Rp1.468.500,- tahun 2019 sebesar Rp7.000.000,- total Rp8.468.500,- BUMNag Gonjong Limo Palangki, Nagari Palangki tahun 2019 Rp19.000.000,- BUMNag Ambacang Bakambah Nagari Koto Baru tahun 2018 Rp16.200.000,- tahun 2019 Rp10.000.000,- totalnya adalah Rp26.200.000,- dan BUMNag Tunas Mekar Nagari Muaro Bodi tahun 2019 Rp500.000,-
"Jadi dari tahun 2016 sampai tahun 2019 se Kabupaten Sijunjung, total pemasukan ke PAN dari BUMNag tersebut Rp255.869.202,-," jelas Defri.
Dalam waktu dekat ini, akan diadaka diklat dikuti Wali Nagari,Badan Perwakilan Nagari, Sektaris dan Bendshara Nagari untuk dapat mempunyai pandangan yang sama betapa pentingnya BUMNag tersebut, tukuk Defri tanpa menyebutkan kepastian waktunya.
#GP | Herman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar