Sijunjung(SUMBAR).GP- “Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al-Masjidil Haram ke Al-Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat”
(QS. Al-Isra:1).”
Hal ini diungkapkan oleh Ustadz Syofyan Hendri, S.Pd Buya muda Sijunjung, yang juga wakil Ketua DPRD Sijunjung yang perlu dicermati dalam memperingati perstiwa "Isra'Mi'raj" 9 huruf yang punya makna, di Masjid Al Furqon belum lama ini.
Isra’ Mi’raj, sebuah peristiwa yang kabarnya sudah pasti sangat akrab terdengar di telinga kita.
Pada saat itu, Allah memperjalankan Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wasallam, dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsha di Al-Quds.
Setelah itu, perjalanan dilanjutkan dengan menembus lapisan langit tertinggi sampai ke tempat yang tidak dapat dijangkau dengan ilmu yang dimiliki semua makhluk, baik malaikat, manusia, mau-pun jin.
Semua itu ditempuh dalam sehari semalam.
Peristiwa ini merupakan mukjizat mengagumkan yang diterima Rasulullah Shollallahu Alaihi Wasallam.
Begitu istimewanya peristiwa luar biasa ini hingga para muslim di dunia selalu mengingatnya.
Lebih dari sekedar diingat, topik Isra Mi’raj juga sangat sering di bahas pada ceramah-ceramah Rohani dengan menyampaikan hikmah besar yang bisa kita petik dari peristiwa tersebut.
Peringatan Isra’ Mi’raj sudah sering kita lalui.
Kalau dihitung sejak pertama kali kita ikuti, sejak kecil dulu hingga sekarang, mungkin sudah puluhan jumlah peringatannya.
Namun, hingga saat ini, bisa jadi kita mengikuti Isra’ Mi’raj hanya sekedar rutinitas tanpa pernah menangkap hikmah luar biasa di baliknya.
Maka, kiranya perlu kita gali hikmah luar biasa dari Isra’ Mi’raj yang rangkaian hurufnya dapat kita uraikan dalam sembilan kata, yaitu:
1. (I) ISLAM.
Islam merupakan agama yang sempurna (syumul), agama yang tinggi dan tidak ada yang lebih tinggi darinya.
Tidak ada yang tidak diatur dalam Islam.
Islam adalah ibadah dan negara, perdamaian dan akhlak, politik dan ekonomi, kilatan pedang dan Al-Quran.
Ajaran Islam bersifat integral dan saling berkaitan satu dan lainnya.
Islam juga merupakan ajaran yang hanya diakui oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Selainnya, tidak ada lagi yang diterima dan tidak pernah ada paksaan untuk mengikutinya.
Dengan demikian, setiap orang yang menyandang predikat sebagai `Muslim, seharusnya menerapkan Islam dalam setiap relung kehidupannya sehari-hari.
2. (S) SHALAT.
Isra’ Mi’raj juga merupakan peristiwa penerimaan perintah ibadah Shalat langsung dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Tidak ada ibadah dalam Islam yang diserahkan langsung oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala kepada Rasulullah Shollallahu Alaihi Wasallam, kecuali Shalat.
Selain Shalat, semua ibadah diterima oleh Rasulullah Shollallahu Alaihi Wasallam melalui malaikat Jibril.
Dari sini, nampak betapa Agungnya ibadah Shalat.
Shalat merupakan barometer ibadah-ibadah yang lain.
Bila Shalat seseorang baik, maka bisa dipastikan ibadah-ibadah yang lain akan ikut baik.
Sebaliknya, bila Shalat seseorang tidak baik, maka bisa dipastikan bahwa ibadah-ibadah yang lain tidak akan baik.
3. (R) RIADHUS SHOLIHIN.
Adalah riwayat hidup orang-orang yang soleh yang telah mendahului kita dan telah membuktikan komitmen dan memberi kontribusi mereka pada Islam melalui dakwah dan kebaikan pada umat manusia di dunia ini.
Riadhus sholihin utama, tentunya adalah riwayat kehidupan Rasulullah Muhammad Shollallahu Alaihi Wasallam yang kita kenal dengan As-Sunnah.
Riwayat tersebut merupakan panduan untuk mengarungi kehidupan agar dapat mencapai prestasi-prestasi kehidupan hingga dapat menghadapi hidup yang kekal dan abadi di akhirat kelak.
4. (A) AL-QUR'AN.
Al-Qur'an merupakan sumber hukum terbaik yang ada di dunia.
Pedoman hidup yang tidak ada keraguan di dalamnya.
Al-Qur'an mengatur segala aspek kehidupan manusia.
Mulai dari ibadah, muamalah, sampai mengatur cara kita makan.
5. (M) MASJID.
Kita mungkin sudah ratusan kali masuk keluar masjid.
Namun, tidak jarang yang menjadikan kunjungannya ke masjid hanya rutinitas belaka, tanpa makna dan hal yang berarti.
Mereka hanya sekadar menjalankan kewajiban.
Ketahui-lah, bahwa masjid memiliki nilai luar biasa, diantaranya:
a. Rumah Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Siapa yang masuk ke dalamnya akan dijamu oleh-Nya.
Siapa yang masuk ke dalamnya akan dijamu oleh-Nya.
Dan siapakah jamuannya yang lebih baik dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala..?
b. Sebagai tempat membangun peradaban manusia.
Hal ini terbukti ketika Rasulullah Shollallahu Alaihi Wasallam memulai membangun peradaban Islam terhebat yang dimulai di Madinah, Beliau membangun Masjid Nabawi.
6. (I) IHSAN.
Secara sederhana, ihsan adalah sikap seorang manusia yang merasa diawasi oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala dalam setiap niat dan aktivitas yang dikerjakannya.
Dengan begitu, ia tidak akan pernah berlaku curang, sombong, apalagi berlaku dzalim.
Sikap ini pula yang seharusnya membuat setiap pribadi muslim harus profesional, karena merasa diawasi oleh Zat Yang Maha Sempurna.
Oleh karena itu, dia akan melakukan setiap aktivitasnya dengan usaha terbaik yang dia miliki, tidak asal-asalan saja.
7. (R) RAHMAH.
Sebagai seorang muslim, kita harus menumbuhkan sifat rahmah atau kasih sayang karena sesama muslim pada hakikatnya adalah bersaudara.
Selain itu, Islam adalah agama rahmatan lil‘alamin.
Dengan demikian, di mana-pun muslim berada harus mencerminkan rahmatan lil‘alamin tersebut.
8. (A) AMAL KEBAIKAN.
Melakukan amal-amal kebaikan harus disegerakan, karena kita tidak tahu kapan kita akan kembali pada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Alangkah ruginya bila saat dipanggil Allah Subhanahu Wa Ta'ala, kita tidak memiliki amalan kebaikan yang banyak, yang lebih memenuhi timbangan kebaikan kita kelak di Yaumul Mizan.
9. (J) JANNAH.
Kita semua tentu ingin menjadi dan mendapatkan yang terbaik, bukan..?
Bukan-kah sah-sah saja kita berkeinginan untuk meraih Syurga (Jannah) tertinggi sehingga bertemu dengan-Nya dan berkumpul bersama para Nabi, Rasul Shollallahu Alaihi Wasallam, serta orang-orang terbaik yang pernah hidup dahulu kala mau-pun di masa yang akan datang..?
Sahabat-ku Rahimakumullah.
Ayo mari kita berlomba meraih Jannah-Nya..!
Namun, untuk mendapatkan yang terbaik, kita juga harus melakukan usaha yang terbaik pula.
“When you want the most, there no easy way out.”
Oleh karena itu, marilah kita sama-sama jadikan Renungan tentang kajian Isra’ Mi’raj ini sebagai pengingat kita untuk lebih antusias untuk berlomba-lomba dalam kebaikan fastabiqul khoirot.
Dengan demikian, balasan yang terbaik itu, Insya Allah bisa kita dapatkan.
#GP | Herman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar