Padang Panjang(SUMBAR).GP- Pemerintah Kota Padang Panjang Melalui Dinas Perdagangan Koperasi Usaha Kecil Menengah Laksanakan Pelatihan Desain Busana Bordir Lanjutan diikuti 10 peserta di Gedung Senja Kenangan Bukit Surungan, Senin(09/03/2020).
Pelatihan desain busana bordir berlangsung 10 hari mulai tanggal 9 s/d 18 Maret 2020. Peserta berasal dari pelatihan busana bordir tahun 2018 dan 2019 yang telah mengikuti seleksi dengan coach Alvy Oktrisni pemilik Vee House Indonesia.
Kepala Dinas Perdagkop Arpan, SH mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, wawasan dan kreativitas tentang motif dan desain bordir sehingga dapat meningkatkan daya saing produk.
Sementara itu ketua GOW Ny. Nova Era Yhanty Asrul dalam sambutannya mengatakan kemajuan meningkatkan ragam kualitas desain busana bordir tidak terlepas dari peran kita meningkat kan kualitas.
"Seluruh Peserta pegiat bordir agar berperan aktif menciptakan desain bordir yang berdaya saing dan kreatif, sehingga dapat memberikan sumbangsih untuk perkembangan ekonomi di Padang Panjang," harapnya.
Bordir atau sulaman adalah hiasan yang dibuat di atas kain atau bahan-bahan lain dengan jarum jahit dan benang. Selain benang, hiasan untuk sulaman atau bordir dapat menggunakan bahan-bahan seperti potongan logam, mutiara, manik-manik, bulu burung, dan payet.
Selain dijahit dengan tangan, sulaman bisa dibuat dengan mesin jahit dan mesin bordir komputer. Saat ini masyarakat Kota Padang Panjang banyak memakai sulam bordir untuk hiasan busana muslim.
Pada bordir juga ada motif yang nantinya akan dapat menambah keindahan-keindahan kain tersebut yang biasanya digunakan sebagai busana dan perlengkapannya.
#GP | DF | Na
Tidak ada komentar:
Posting Komentar