Sawahlunto(SUMBAR).GP- Walikota Sawahlunto, Deri Asta SH bertindak sebagai irup gelar pasukan upacara pada apel kesiapsiagaan bencana Kota Sawahlunto tahun 2020 di Lapangan Ombilin Sawahlunto, Selasa (3/3). Hadir pada acara gelar pasukan ini, Ketua DPRD Kota Sawahlunto, Eka Wahyu SE, Wawako Zohirin Sayuti SE, Sekda Rovandly Abdams, Forkopimda, Kapolres Sawahlunto AKBP Junaidi Nur, TNi, Kajari dan Ketua Pengadilan Negeri Sawahlunto, unsur BPBD, Tagana, Satpol PP, Damkar, para Medis, Camat, Kades dan Lurah sekota Sawahlunto.
Dalam kegiatan apel kali ini, ditandai dengan penyerahan bantuan peralatan untuk penanganan bencana oleh Walikota Deri Asta. Setelah kegiatan upacara, Walikota bersama forkopimda dan unsur terkait lainnya langsung menuju ke kawasan Tanjung Sari, Poncak Polan guna melaksanakan pencanangan penanaman rumput vertiver (akar wangi), sebagai bagian dari program nasional dalam penanggulangan bencana longsor.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sawahlunto Adriyusman, mengungkapkan pemerintah belum melakukan perencanaan untuk me-relokasi pemukiman penduduk yang rawan longsor di Tanjung Sari. Karena itu, langkah langkah pengamanannya kedepan, dengan menanam Vertiver sebagai tanaman penahan longsor di kawasan pinggang Puncak Polan tersebut adalah salah satunya. Karena dalam penanganan bencana, kerjasama dan keikut sertaan berbagai pihak dan unsur sangat diperlukan.
Kita ketahui, BPBD telah memasang alat pendeteksi pergerakan tanah (AWS) di Puncak Polan agar kita dan warga dapat mengantisipasi ancaman longsor. Karena itulah, Deri Asta mencanangkan Penanaman Rumput Vertiver yang sudah teruji secara nasional mampu menahan longsor karena Vertiver mempunyai akar hingga lima (5) sampai sembilan (9) meter, kedalam tanah.
Wako Deri Asta mengatakan bahwa penanaman rumput Vertiver ini merupakan perintah langsung dari Presiden Jokowi terhadap kondisi rawan bencana, khususnya pada daerah kemiringan tinggi seperti Sawahlunto yang mempunyai tingkat kemiringan 35 drajat.
"Penanaman bibit ini, merupakan perintah langsung presiden, jadi pemko melalui BPBD menyiapkan bibit vertiver yang sudah direkomendasikan oleh BNPB untuk nantinya dibagikan kepada masyarakat melalui desa dan kelurahan," ungkap Deri memaparkan.
Dan melalui Gerakan ini kita berharap, "terjadi stimulan terhadap masyarakat untuk ikut bergerak menanam Vertiver pada lokasi dimasing masing wilayah yang rawan bencana longsor," urai Deri menambahkan.
Lebih jauh Deri menerangkan bahwa rumput vertiver merupakan tanaman yang mampu menahan longsor pada lokasi seperti puncak polan, hal ini sesuai dengan yang disarankan oleh Deputi Rehabilitasi dan Rekonstruksi (RR) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Rivai, beberapa waktu lalu (17/2), saat Deputi BNPB itu berkunjung untuk melihat langsung kondisi beberapa titik yang rawan bencana longsor, di Kota Sawahlunto.
Vetiver ditanam sebagai pagar untuk tanaman di lereng, pinggang puncak polan agar nantinya terbentuk penghalang vegetatif yang padat yang dapat memperlambat dalam penyebaran curah hujan, ditambah lagi dengan sistem akar Vertiver yang sangat kuat mengcengkram kedalam tanah.
Karenanya, "kita butuh dukungan dan peran serta secara aktif dari berbagai elemen di masyarakat dalam menggerakan penanaman vertiver sebagai akar wangi atau jenis rumput penahan longsor," pungkas Deri Asta mengakhiri.
#GP | Rep | Fid
Tidak ada komentar:
Posting Komentar