Sawahlunto(SUMBAR).GP- Kwarcab (Kwartir Cabang) Gerakan Pramuka 11 Kota Sawahlunto, Sumatera Barat pada Minggu (23/2) menggelar kegiatan Jelajah Kota Pusaka Bersejarah ke XI di kawasan kota tua Sawahlunto.
Wakil Walikota Sawahlunto Kak Zohirin Sayuti, yang membuka secara resmi kegiatan rutin Jelajah Kota Pusaka Bersejarah ke XI itu, mengawali dengan doa bersama atas para korban saudara kita, di SMP 1 Sleman, Jogjakarta.
Sementara Wakil Ketua Kwarcab Sawahlunto, Ritu Karianto mengungkapkan bahwa kegiatan rutin setiap tahunnya ini, sudah terlaksana untuk kesebelas kalinya ini, dan saat ini diikuti oleh pramuka Penggalang dan Penegak dari pangkalan gugus depan Kota Sawahlunto. Total peserta kegiatan ini, diikuti oleh 360 pramuka yang terdiri dari 26 regu penggalang dan 14 Sangga Pramuka Penegak.
Wakil Walikota Sawahlunto Zohirin Sayuti usai pembukaan di Lapangan Segitiga (Lapseg) Ombilin Kota Sawahlunto Minggu pagi (23/2) memaparkan bahwa kegiatan ini sekaligus sebagai ajang jelang dimulainya kegiatan kegiatan lain dalam rangka peringatan hari lahirnya Robert Baden Powell, Bapak Pramuka Sedunia dan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN).
Wawako Zohirin Sayuti, selanjutnya memimpin doa untuk Pramuka yang menjadi korban hanyut saat melakukan kegiatan acara susur Sungai Sempor, di Sleman, Yogyakarta pada Jumat (21/2). “jadikan kegiatan ini untuk lebih mendekatkan dan berupaya ikut melestarikan kota Sawahlunto yang telah menjadi Ombilin Coal Mining Heritage of Sawahlunto, sekaligus menjadi Kota Warisan Dunia yang akan tetap harus selalu dijaga keindahan dan kebersihannya. Karna pramuka mendidik kita untuk peduli serta bertanggungjawab," ungkap Zohirin menambahkan.
Pemerintah daerah sangat medorong dan berharap agar kegiatan pendidikan kepramukaan harus tetap berjalan, seperti pelatihan agar meningkatkan kepedulian terhadap alam dan lingkungan. Sehingga hendaknya dapat membangun ketakwaan serta karakter anak-anak kota wisata ini. “Tentunya sebagai anak pramuka akan dituntut implementasi Tri Satya dan pelaksanaan Dasa darma pramuka pada lingkungan dan dalam kehidupan ditengah masyarakat, " pungkas Wawako Zohirin.
Sementara Ketua Panitia Pelaksana, Refjon menambahkan, bahwa kegiatan ini bersifat penjelajahan kota. Sehingga materinya berupa kegiatan yang meliputi permainan besar Pramuka, games (out door activity). Melacak tanda jejak, sandi – sandi Pramuka dan semaphore yang diikuti oleh semua peserta, termasuk Pramuka Berkebutuhan Khusus yang berasal dari Sekolah Luar Biasa (SLB), Kota Sawahlunto.
Pemecahan materi, bisa terpecahkan seiring dengan dimulainya penjelajahan dan masuk kawasan museum. Karena, petunjuk pemecahan materi ada di sepanjang rute yang dilalui. Namun, sepanjang perjalanan peserta wajib melakukan operasi semut, yaitu membersihkan sampah yang ditemui di jalan dan hal itu, merupakan bagian dari penilaian oleh Satuan Karya (Saka) Kalpataru. Sehingga dengan kegiatan ini, Pramuka telah turut punya andil dalam melestarikan Ombilin Coal Mining Heritage of Sawahlunto dengan ikut menjaga kelestariannya.
#GP | Rils | Fid
Tidak ada komentar:
Posting Komentar