Sawahlumto(SUMBAR).GP- Walikota Sawahlunto Deri Asta SH, pada Kamis (06/02/2020) menyebutkan pihaknya tengah membuat perencanaan guna perbaikan kondisi PDAM yang kita ketahui saat ini, tengah mengalami kerusakan berat.
Persoalan kondisi PDAM yang sudah cukup lama, butuh penanganan yang serius dalam mengembalikan fungsi PDAM. Salah satu penyebabnya karena biaya produksi yang cukup tinggi, sementara harga jual atau pendapatan rendah.
Ditambah lagi dengan kondisi jaringan pipa yang sudah tua (lama) sehingga pipa-pipa jaringan yang ada, sudah banyak yang bocor. Sehingga volume air yang bisa dijual ke masyarakat hanya 60% dan sisanya terbuang karena banyaknya kebocoran pipa, yang disebabkan faktor pipa jaringan yang berusia tua dan adanya bencana alam beberapa waktu yang lalu.
"Untuk perbaikan total PDAM, dibutuhkan dana 25 milyar," ungkap Wako Deri kepada awak media. Karena keterbatasan anggaran di APBD, pihak pemko berupaya mencari alternatif sumber dana. Salah satunya, melalui Kementrian PUPR serta melakukan penjajakan bantuan pendanaan melalui Bank Dunia.
Dan alhamdulillah, "hasil penjajakan dan usaha yang dilakukan, Bank Dunia bersedia membantu pendanaannya sebesar 60% , sementara 40% lagi kita alokasikan melalui dana dari Kementrian PU," urai Deri lagi menambahkan.
Kita ketahui, kawasan Kec Barangin merupakan daerah yang terdampak dari krisis air PDAM. Untuk itu, dengan terlaksananya perbaikan total jaringan PDAM ini nantinya, tentu akan berdampak positif bagi warga Kota Sawahlunto secara keseluruhan.
Seperti harapan masyarakat Barangin, yang disampaikan melalui perwakilan mereka, Lazuardi yang juga Ketua Komisi III DPRD dan Eka Wahyu dari Dapil Barangin yang saat ini juga duduk sebagai Ketua DPRD Kota Sawahlunto, beberapa waktu yang lalu.
#GP | RED
Tidak ada komentar:
Posting Komentar