Mengenal Muaro sebagai kota "Pertemuan" - Go Parlement | Portal Berita

Breaking

HUT PPWI KE 17

Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sijunjung Mengucapkan Selamat HUT ke 17 PPWI Puji Basuki, SP.MMA Nama lengkapnya Kadis Pendidikan Sijunjung

Mengenal Muaro sebagai kota "Pertemuan"

Sabtu, Februari 15, 2020

Sijunjung(SUMBAR).GP- Sebuah Nagari dalam Kecamatan Sijunjung, Kabupaten Sijunjung bernama Muaro, kini populer dengan julukan kota "Pertemuan" 

Nagari Muaro sebagai ibu kota kabupaten berdirilah kantor kantor pemerintahan daerah kabupaten Sijunjung, kantor bupati, Mapolres, Makodim dan lainnya, kecuali kantor DPRD Sijunjung, kini berada di Simpang Kadang Baru di pinggir jalan lintar Sumatera (Jalinsum) 

Dalam Kecamatan Sijunjung terdapat   Nagari diantaranya, Sijunjung, Kandang Baru, Pematang Panjang, Paru, Solok Ambah, Durian Gadang, Silokek dan Muaro.

Muaro sebagai ibukota Kabupaten Sijunjung, yang dijuluki dengan Muaro Kota Pertemuan itu kini, semakin cantik bersih dan sudah ramai dikunjungi wisata baik siang atau malam.

Apalagi sejak dilounchingnya Ruang Terbuka Hijau (RTH) oleh Bupati Sijunjung Drs.H.Yuswir Arifin Dt.Indo Marajo Jumat 31 Januari lalu, setiap malam berdatangan pengunjung dari berbagai Kecamatan dan Nagari bahkan dari luar daerah ini.

Mengapa Muaro disebut Kota Pertemuan ? Sebagian khalayak ada yang menjawab karena di Muaro bertemunya beberapa sungai seperti batang Palangki, batang Sukam, batang Kumui dan dengan batang Ombilin menjadi Batang Kuantan mengalir ke daerah Riau sana.

Ada yang mengaku dan menyatakan di kota Muaro ini banyak Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemda Sijunjung bertemu dengan jodoh mereka masing masing.

Dan memang Kota Muaro, selain penduduk aslinya, juga  dihuni oleh komunitas masyarakat lainnya, ada yang berasal dari berbagai daerah Sumatera Barat,  bahkan ada yang dari luar Sumbar seperti Jawa, Sunda dan Tapanuli mencari kehidupan  disini.

Sebelum kita perkenalkan Muaro sebagai kota Pertemuan sesungguhnya, tentu kita harus  tahu dulu sekelumit tentang Nagari Muaro sendiri secara sedikit.

Dikutip dari Kecamatan Sijunjung dalam angka 2018 yang bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sijunjung , Muaro memilik  10 Jorong dibawah Pemerintahan Nagari yaitu Jorong Tonga, Jorong Pematang Anjuang 
disebut wilayah Muaro Ganting Mudiak.

Selanjutnya Jorong hilie Pasar Jumat, Jorong Batang Salosa dan Jorong hilie Guguk Dadok dinamakan wilayah Muaro Ganting Hilie.

Dan dalam wilayah Subarang Ombak terdapat 5 Jorong yaitu Jorong Muaro Gambok, Jorong Pematang Sari Bulan, Jorong Subarang Ombak, Jorong Pulau Barambai dan Jorong Subarang Sukam.

Kantor Wali Nagari Muaro berjarak 4 km dari kantor Kecamatan, 2 km dari pusat kantor Kabupaten dan 122 km dari pusat kota propinsi Sumatera Barat dengan total penduduk 14.857 jiwa, dengan rincian laki laki 7.518 jiwa dan perempuan 7.335 jiwa dengan kepadatan penduduk 250,28/km dari luasnya Nagari Muaro 59,36 km persegi.

Muaro selain sebagai pusat kota kabupaten berdomisilinya para pegawai pemda disini, juga sebagai kota pendidikan banyak lembaga sekolah dari Paud, SD, SLTP, SLTA umum maupun Kejuruan juga ada dua Perguruan Pendidikan Swasta STIPER dan STIT Al Yaqin.

Di Muaro juga terjadinya transaksi perekonomian masyarakat, disini ada 2 unit pasar permanen yang diramaikan setiap hari Jumat, Selasa dan Minggu. Dan keamanan sirkulasi keuangannya juga berdiri 3 Bank umum 3 Unit Bank Nagari yang dikenal dg BPD, BRI dan BNI serta Bang Perkreditan Rakyat (BPR).

Nagari Muaro pada periode 2019 sampai 2025 nanti dipimpin seorang Ulama, Alumni Perguruan Pendidikan Agama bernama Hafizun, S.Pdi yang getol dengan programnya selain menjadikan Muaro religius juga berupaya meningkatkan derajat kesehatan, peningkatan ekonomi masyarakat serta membuat Muaro, aman tertib berbudaya serta jadi kota wisata.

Kota Muaro pun sudah terkenal ke daerah luas seperti Padang Pariaman atau daerah lain yang tergabung dalam nuansa Islamiyyah. Disini ada Surau dan makam Syekh Almarhum buya Abdul Wahab di Calau seberang sungai dari Pasar Jumat banyak masyarakat luar Sijunjung beziarah kesana.

Muaro yang dipimpin "Ongku Mudo" panggilan akrab Hafizun kini menggeliat maju selain dihiasi taman taman kota baik disamping SPBU pintu masuk Kota Muaro, ada taman Satlantas depan Mapolres dan ada Taman Tugu depan Kantor Kejaksaan Negeri terakhir ada taman Ruang Terbuka Hijau (RTH) Logas Muaro.

Sebenarnya banyak lagi yang mau ditulis tentang Nagari Muaro, tapi baiklah kita menuju Muaro Kota Pertemuan sesungguhnya.

Sebagai identitas dan untuk mencerminkan Muaro sebagai ibu kota Kabupaten Sawahlunto Sijunjung saat itu kini bernama Kabupaten Sijunjung oleh DPRD dibuatlah suatu Keputusan dengan Nomor 03/SK/DPRD-SS-1990 tertanggal 21 April 1990 menetapkan ciri khas Muaro Sijunjung kota "Pertemuan" yang diakronimkan sebagai berikut.

(Per) sama dengan permai, (te) sama dengan tertib, (mu) sama dengan musyawarah (a) sama dengan aman dan (n) sama dengan nastalgia.

Jadi Nagari Muaro dengan berbagai aktivitasnya baik tingkat Nagari, maupun Kecamatan Sijunjung atau Pemda Sijunjung secara bersinergi siapapun pemimpinnya selalu dan berusaha mengacu kepada hal hal yang mewujudkan harapan tersirat dari Pertemuan. 

Itulah sedikit informasi siang ini, sambil merenungkan kabupaten Sijunjung kedepan di suasan HJK ke 71 Pebruari 2020 ini. Semoga maklum.

#GP | Herman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

IKLAN ADVERTNATIVE

Pages

SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS