Padang Panjang(SUMBAR).GP- Kurang lebih baru berumur 2 bulan, Komunitas Ruang Tumbuh seperti lincah berjalan. Diisi oleh sejumlah anak muda, memiliki latar belakang seni, Ruang Tumbuh mampu menunjukkan eksistensinya. Salah satunya mengedukasi dan memberdayakan masyarakat lewat seni.
Gebrakan pertama setelah dibentuk di 2 Desember 2019, komunitas dengan Direktur Dr. Roza Muliati memulai misinya dengan memberikan Workshop dan Pameran Fotografi di SDN 08 Kampung Manggis, pada Desember 2019.
Dengan tema "Ibu di Mataku" , para pelajar sekolah dasar itu diperkenalkan dengan fotografi. Mereka diajarkan mengambil angel photo "candid", memotret menggunakan ponsel. Objeknya, ibu mereka masing masing.
"Para pelajar sangat antusias mengikutinya," Kata Direktur Ruang Tumbuh Roza Muliati.
Roza menceritakan momen mengharukan ketika anak - anak SD itu selain memotret juga menulis " caption" tentang ibu.
Dalam rangkaian hari ibu di bulan Desember itu, para ibu, siswa sekolah dasar itu, di undang ke sekolah melihat hasil karya fotografi anak - anak nya. Banyak diantara orang tua yang terharu meneteskan air mata, diberikan kejutan photo candid dan sebuah puisi.
Ruang Tumbuh seperti jeli melihat moment menarik, dipadukan dengan kegiatan edukasinya di Hari Ibu Desember lalu.
Kemudian, 21 Januari 2020, Ruang Tumbuh bekerjasama dengan Perpustakaan dan Arsip Kota Padang Panjang menggelar acara dengan tema Bicara Seni # 1( Muda dan Media) dengan bahasan Dunia Komik dan ilustrasi. Pembicara saat itu, Olvyanda Ariesta (bang OI), seorang komikus/ Ilustrator dari Padang Panjang. Para peserta yang mengikuti berasal dari siswa SMP/ SMA sederajat.
Diskusi berlangsung menarik karena Bang Ol (demikian disapa) tidak saja memberikan materi mengenai apa itu komik tapi juga memberikan tips yang diperlukan untuk menjadi seorang illustrator/ komikus.
Selama diskusi peserta juga dilibatkan untuk mengisi ilustrasi yang telah disiapkan. Mereka dibantu untuk bercerita melalui media gambar.
"Banyak peserta yang tidak menyangka kalau Bang Ol ternyata illustrator komik yang biasa mereka baca yang diterbitkan oleh salah satu penerbit terkemuka di Indonesia," ungkap Roza.
Bang Ol juga menceritakan pengalamannya berkali-kali diundang ke Jepang karena ilustrasinya dibeli oleh studio di Jepang. Menjadi seorang illustrator/ komikus ternyata dapat menjadi pilihan profesi yang menjanjikan.
Pada 22 Januari 2020 di Nyala Coffe Jembatan Besi, program Bicara Seni kembali digelar oleh Komunitas Ruang Tumbuh. "Bicara Seni #2" terbuka untuk umum dan diikuti oleh kalangan pelajar, mahasiswa, dan kalangan muda di kota Padangpanjang.
Komunitas Ruang Tumbuh mengundang musisi Agung Perdana yang telah keliling dunia dengan musik talempongnya.
Bicara Seni #2, hari itu, bukan hanya sekedar mengggelar diskusi, Pengunjung juga disuguhi penampilan dari Agung Perdana yang membuka dan menutup diskusi dengan live performance.
Agung bercerita tentang pengalamannya sebagai seorang musisi muda dengan musik talempongnya. Pengalamannya memainkan talempong dan bermain band dengan berbagai genre musik membuat suguhan musik talempongnya menjadi berbeda.
Direktur Ruang Tumbuh, Roza Muliati menyampaikan ada sejumlah kegiatan yang akan dilaksanakan tahun ini antaralain :
Workshop tari untuk guru kesenian se Padang Panjang ( Februari), Ruang Tumbuh On - Stage ( Februari), Bicara Seni ( Februari - Oktober), Workshop : Februari - Oktober, Menyambut Hari Tari Sedunia ( Maret - April), Labor Seni (Juni - Juli), dan Penerbitan Buku Muda dan Media.
Roza Muliati memiliki upaya agar Kota Padang Panjang bisa menjadi kota seni. " Kami berharap Kota Padang Panjang menjadi kota seni, dimana orang datang dengan tujuan melihat berbagai pertunjukan seni," ungkapnya.
#GP | DF
Tidak ada komentar:
Posting Komentar