Sijunjung(SUMBAR).GP- Minimnya minat baca dan menulis pada tingkat anak usia sekolah dasar menjadi polemik di kalangan guru dan pemerintah daerah, begitu juga yang dirasa kebanyakan orang tua.
Anak-anak yang sudah kecanduan gadget untuk bermain game online maupun offline, membuat mereka kurang melirik buku pelajaran dan buku bacaan lainnya. Hal itu di sampaikan oleh Kepala SDN 18 Kumanis, Arni, S.Pd, kepada goparlement.com tadi siang, Kamis, 27 Februari 2020.
“Di pustaka juga banyak buku-buku bacaan, sayang anak-anak sepertinya kurang tertarik,” ujar Bu Lifyul Darman Eka Putri, ketika goparlement.com memasuki ruang pustaka yang lumayan luas dan memiliki meja baca untuk anak-anak.
goparlement.com yang diwakili Uni Desi Kirana Aza, berkunjung ke SDN 18 Kumanis sekaligus untuk membimbing siswa-siswi di sana belajar membuat Mading.
Antusias anak-anak tersebut luar biasa, sehingga bisa langsung dibentuk dewan direksi Mading yang di pimpin Adit, kelas 5.
Untuk tema awal Mading SDN 18 Kumanis mengambil tema Hari Jadi Kabupaten Sijunjung.
Setiap siwa akan mengirimkan karya berupa, cerpen, opini, puisi, komik dan lain-lain sebagai isi dari Mading yang direncanakan bersama guru-guru pendamping. Dewan direksi akan memilih yang terbaik, dan minggu depan langsung dipajang, kata Bu Arni, menyemangati siswanya yang luar biasa.
Menulis adalah bertutur, ceritakan yang terdekat dengan kamu. Baik pengalaman, kenangan dan sebagainya. Jadi saat uni bertanya apa yang akan kamu tuliskan untuk Mading kepada siswa-siswi yang hadir dalam acara tersebut, mereka menjawab, “Petualangan ke Gunuang Tombuak,” jawabnya serentak.
Mendengar jawaban mereka yang terdengar kompak, Uni langsung berpikir, kenapa lokasi itu yang sangat diingat? Ternyata anak-anak itu pernah diajak rekreasi ke sana oleh majelis guru. Jadi mereka ingat pengalaman tersebut.
Setelah beberapa materi Uni berikan, seperti cara membuat cerpen yang menarik, membuat lagu dengan tema sekolah dan juga permainan lainnya agar mereka tetap fokus. Ada beberapa siswa yang sepertinya memiliki bakat dan kemauan untuk menulis.
Di saat sesi tugas membuat premis satu cerita. Ada beberapa siswa yang mampu memberikan ide yang sangat bagus menurut uni, kendatipun mereka baru menggaung-kan cinta literasi. “Mudah-mudahan ini awal yang bagus untuk kemajuan anak-anak di sini,” ucap Bu Arni, S.Pd dengan mata berbinar.
Harapan yang luar biasa juga lirih terucap dari mulut guru-guru yang mendampingi kegiatan itu. Semoga literasi yang sudah menjadi bagian program pendidikan, akan terus berlanjut dan berkembang. Sehingga minat baca anak kembali tumbuh dan melupakan gadged yang sebenarnya membunuh karakter dan kreativitas peserta didik, pungkasnya.
Kumanis, 27-02-20
#GP | Desi Kirana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar