Sawahlunto(SUMBAR).GP- Kota Sawahlunto dengan dilingkung oleh pebukitan, struktur tanahnya cendrung labil dan gampang terjadi longsor atau terban. Sementara bangunan rumah penduduk atau bangunan pemerintah, karena terbatasnya lahan banyak yang berada dilereng pebukitan tersebut.
Hal seperti inilah utamanya, yang sering dilanda bencana, kalau sedang musim hujan. Dan sangat wajar kalau sebagian pihak dan masyarakat menyatakan bahwa Sawahlunto, rawan bencana.
Seperti yang terjadi pada Selasa pagi (28/1), akibat tingginya curah hujan beberapa waktu yang lalu, bencana tanah terban menimpa SD Neg 25 Desa Balai Batu Sandaran (BBS), Kecamatan Barangin Kota Sawahlunto. Akibat dari bencana ini, telah meruntuhkan bangunan WC, Mushola dan Gudang yang ada di sekolah tersebut.
Bencana yang menimpa insfrastruktur pendidikan dasar ini, Pemerintah Kota Sawahlunto melalui BPBD, Dinas Pendidikan, Camat Barangin dan Kepala Desa setempat langsung datang untuk meninjau ke lokasi bencana dan berkoordinasi guna mengambil langkah-langkah penanggulangannya. Kita ketahui, akibat bencana tanah terban yang menimpa infrastruktur pendidikan dasar ini, tentunya akan mengganggu proses belajar dan mengajar pada SD tersebut.
Kabid Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kota Sawahlunto, Rafki Rusdian mengungkapkan bahwa hasil dari koordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk dengan pihak Komite Sekolah serta masyarakat setempat, guna mengamankan proses belajar mengajar, ruang belajar kelas 1 untuk sementara, kita pindahkan ke ruang Perpustakaan.
Camat Barangin, Zainul Anwar berujar,"masih untung tidak terdapat korban jiwa akibat terjadinya terban dan longsor ini. Sementara ruang belajar kelas 1 memang masih utuh. Namun terindikasi sangat berbahaya untuk terus ditempati atau digunakan. Apalagi jika terjadi hujan deras, bencana akan terjadi longsor susulan disaat jam belajar sangat memungkinkan," urai Camat Barangin ini memaparkan.
Penanganan sementara, untuk sanitasi di sekolah tersebut, akan didirikan WC darurat dengan dana swadaya serta sumbangan dari berbagai pihak. Kebijakan ini, merupakan tindakan sementara guna mengamankan proses belajar mengajar di sekolah tersebut.
Aktifitas sekolah tetap lancar, namun aktifitas Taman Pendidikan Al Quran dan Pondok Tahfidz yang menggunakan bangunan Mushalah yang ada di sekolah tersebut jadi ikut terganggu. Selama ini, bangunan Musholla yang ada di sekolah tersebut dimanfaatkan oleh warga setempat untuk kegiatan sholat berjamaah, pengajian dan Pondok Tahfidz.
Kedepannya, Dinas Pendidikan akan melakukan koordinasi lebih lanjut dengan Pimpinan daerah guna mengusahakan agar fasilitas dan perbaikan kembali fasilitas sekolah tersebut dapat sesegera mungkin dilakukan.
Pada kesempatan itu, Camat Barangin mengungkapkan, " salah satu penyebab terjadinya longsor di SD N 25 ini, karena kondisi bangunan dari sekolah SD ini berdiri pada bibir tebing yang cukup terjal dan jurang.
Karenanya, "fasilitas WC darurat dan talangan air bagi gedung Sekolah Dasar Negeri 25 BBS ini, akan segera kita lakukan secepatnya. Pembangunannya, merupakan sumbangan serta bantuan yang tidak mengikat dari berbagai pihak," pungkas Zainul Anwar mengakhiri.
#GP | Rils | FD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar