Pendidikan Multikultural Menciptakan Karakter Toleransi - Go Parlement | Portal Berita

Breaking

HUT PPWI KE 17

Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sijunjung Mengucapkan Selamat HUT ke 17 PPWI Puji Basuki, SP.MMA Nama lengkapnya Kadis Pendidikan Sijunjung

Pendidikan Multikultural Menciptakan Karakter Toleransi

Selasa, Januari 21, 2020

 Oleh: Marcellyna, S.Pd


GOPARLEMENT.COM- Pendidikan multikultural adalah proses penanaman cara hidup menghormati, tulus, dan toleran terhadap keanekaragaman budaya yang hidup di tengah-tengah masyarakat majemuk. Pendidikan multikultural sangat penting ditumbuhkan sejak dini, karena indonesia merupakan negara yang memiliki beragam budaya, beragam suku dan beragam agama. Keberagaman ini lah yang mengharuskan kita untuk menerapkan pendidikan multikultural sejak dini khususnya pada pendidikan dasar yaitu SD. 

Dengan pendidikan multikultural, diharapkan adanya kekuatan dan kelenturan mental bangsa menghadapi benturan konflik sosial, sehingga persatuan bangsa tidak mudah patah dan retak. Hal ini merupakan tantangan bagi dunia pendidikan di Indonesia, dimana pendidikan dihadapkan pada konteks desentralisasi dan integrasi nasional, yang menuntut pemikiran yang cermat dalam menentukan strategi pendidikan sebagai upaya untuk membangun karakter bangsa yang diwarnai dengan kemajemukan. Sekolah dipandang perlu memberikan porsi pendidikan multikultural dalam pembelajaran di kelas agar peserta didik memiliki kepekaan dalam menghadapi gejala-gejala dan masalah-masalah sosial yang berakar pada perbedaan suku, ras, agama, dan nilai-nilai yang terjadi di lingkungan sekitarnya.

Pendidikan multikultur mengembangkan konsep toleransi, saling menghargai, saling menghormati dan saling menyadari tentang sebuah perbedaan. Selain itu semboyan negara kita yaitu bhineka tunggal ika yang memiliki makna walaupun berbeda – beda tetapi tetap satu juga ikut mebuktikan bahwa negara kita memiliki keberagaman. Keberagaman inilah yang menguatkan dan menyatukan kita dalam berbangsa dan bertanah air. Keberagaman ini timbul karena negara kita merupakan negara kepulauan, sehingga setiap pulau ataupun wilayah memiliki culture berbeda – beda. Perbedaan ini yang menumbuhkan sikap saling menghormati, saling menghargai dan saling toleransi terhadap perbedaan perbedaan yang ada. 

Konsep multikulturakisme menekankan pentingnya memandang dunia dari bingkai referensi budaya yang berbeda, dan mengenali serta manghargai kekayaan ragam budaya di dalam Negara dan di dalam komunitas global. Multikulturakisme menegaskan perlunya menciptakan sekolah di mana berbagai perbedaan yang berkaitan dengan ras, etnis, gender, orientasi seksual, keterbatasan, dan kelas sosial diakui dan seluruh siswa dipandang sebagai sumber yang berharga untuk memperkaya proses belajar mengajar.

Pendidikan multikultral dapat di implementasikan di sekolah melalui pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran ataupun penggunaan media pembelajaran. Penggunaan model pembelajaran di lihat dari karakter dan kemampuan peserta didik dalam mengikuti pelajaran di dalam kelas. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa anak dilayani sesuai dengan kebutuhannya. Setiap anak memiliki cara yang berbeda dan kebutuhan yang berbeda  dalam mengikuti pembelajaran. Penggunaan model pembelajaran tersebut sudah meperlihatkan dan mencontohkan pada anak tentang pendidikan multikultural di dalam kelas. Implementasi dari model pembelajaran yaitu salah satunya menggunakan model pembelajaran cooperative. Model pembelajaran cooperative  adalah model pembelajaran yang mengutamakan kerjasama. Dalam hal ini guru membentuk pembelajaran berkelompok, kelompok dibentuk secara heterogen berdasarkan kemampuan, suku, dan agama. Di dalam kelompok anak belajar untuk mengemukakan pendapat, belajar untuk menghargai pendapat temannya, serta belajar untuk tidak membedakan temannnya dalam pembelajaran berkelompok. Jika terjadi konflik di dalam kelompok, tugas seorang gurulah untuk mengarahkan dan membimbing anak bagaimana cara anak bersikap dalam pembelajaran kelompok. Dengan pembiasaan ini anak terbiasa untuk dapat hidup di tengah perbedaan. Sehingga di dalam kelompok tersebut terjadi pendidikan multikultural yang menciptakan toleransi antar sesama warga sekolah.  

Implementasi pendidikan yang berwawasan multikultural, akan membantu siswa mengerti, menerima dan menghargai orang lain yang berbeda suku, budaya dan nilai kepribadian. Lewat penanaman semangat multikulturalisme di sekolah-sekolah, akan menjadi medium pelatihan dan penyadaran bagi generasi muda untuk menerima perbedaan budaya, agama, ras, etnis dan kebutuhan di antara sesama dan mau hidup bersama secara damai. Sehingga dengan ditanamkannya pendidikan multikulturalisme sejak dini dapat menumbuhkan sikap toleransi dimanapun mereka berada. Dampak dari pendidikan multikultural sejak dini akan dapat dirasakan ketika anak tersebut sudah berada di lingkungan masyarakat, yang berdampak dengan kurangnya konflik sosial yang disebabkan adanya perbedaan agama, suku, etnik dan ras. 

Di lingkungan masyarakat gesekan pasti akan terjadi, bisa saja karna adanya pebedaan pendapat, jika sejak dini kita tanamkan pendidikan multikultural, maka gesekan – gesekan yang akan terjadi yang berdampak pada konflik akan semakin menipis dan terciptalah masyarakat yang hidup berdampingan di tengah keberagaman,. Hal inilah dikatakan bahwa pendidikan karakter penting ditumbuhkan sejak dini khususnya pada pendidikan dasar.

#GP | RED

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

IKLAN ADVERTNATIVE

Pages

SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS