Sawahlunto(SUMBAR).GP- Begitu pentingnya arti dari sebuah perjuangan, terangkum dalam peringatan perjuangan pemberontakan rakyat Silungkang melawan penjajah Belanda pada 1926/1927. Dari hal seperti inilah, yang membuat masyarakat Kenagarian Silungkang menyebutnya Nagori Perintis. Dalam bentuk rangkaian kegiatan inilah, terselenggaranya acara memperingati sejarah perjuangan pemberontakan Silungkang 1927.
Kegiatan dengan judul, peringatan perjuangan rakyat Silungkang 1927 yang diselenggarakan pada Sabtu (4/1) di depan Tugu Perlawanan Rakyat Silungkang (samping pasar Silungkang), yang dihadiri langsung oleh putri proklamator kemerdekaan RI Mohammad Hatta, yaitu Meutia Hatta dan Halida Hatta.
Usai acara seremonial, Meutia Hatta meletakan karangan bunga di depan tugu perlawanan rakyat Silungkang dansekaligus menandatangani prasasti bersejarah itu.
Sebagai puncak acara, ditampilkan pementasan drama klosal oleh siswa/i Silungkang dengan cerita beberapa adegan dalam peristiwa perlawanan rakyat Silungkang 1927 terhadap Belanda, mengingatkan kita betapa besarnya jasa para pahlawan perintis kemerdekaan ini. Untuk kita ketahui, dari Pemberontakan Silungkang inilah lahirnya cikal bakal Sumpah Pemuda 1928.
Dengan kepiawaian para pelajar Silungkang dalam menghayati dan memainkan peran drama tersebut dalam memerankan tokoh-tokoh pejuang Silungkang yang dengan gigih dan gagah berani, tak kenal takut pada tentara Belanda sukses membuat penonton larut dan terbuai hingga tak terasa air mata menetes, membawa ingatan kita kembali ke masa dan waktu saat perjuangan itu bergolak.
Ketua Panitia, Irland Muhammad melaporkan bahwa Kenagarian Silungkang sengaja melaksanakan peringatan peristiwa perlawanan pada penjajah ini selain sebagai salah satu cara menghargai pengorbanan para pejuang kemerdekaan, juga sebagai momen atau saat untuk mengenalkan dan menggelorakan kembali semangat perjuangan itu kepada masyarakat, khususnya generasi muda.
"Kami tidak ingin, peristiwa sejarah yang begitu penting ini, perlahan lapuk dimakan waktu sehingga dilupakan oleh anak cucu kita nanti. Karena itulah, acara peringatan ini kami selenggarakan. Ke depannya, mungkin bisa kita gelar lebih baik dan lebih banyak lagi rangkaian acaranya yang bisa lebih banyak melibatkan anak," ujar Irland, yang juga anggota DPRD Kota Sawahlunto dari fraksi PAN.
Irland menambahkan, melalui acara peringatan ini secara tak langsung kita kembali mengukir sejarah dan menggalinya. Karena sebelum acara dilakukan, Irland dan kawan kawan panitia lokal Sikungkang, terlebih dahulu melakukan wawancara dengan beberapa tokoh sejarah, dan yang terkait mengetahui lebih rinci tentang berbagai data serta kisah dalam perjuanga (perlawanan) pemberontakan rakyat Silungkang 1927.
Walikota Deri Asta SH, sangat mengapresiasi kegiatan peringatan perlawanan rakyat Silungkang ini, yang sangat berperan penting dalam melestarikan nilai-nilai sejarah dan budaya yang dimiliki oleh Silungkang.
"Agar sejarah itu tidak terlupakan begitu saja, memang caranya ya harus melalui kegiatan seperti ini, salah satunya. Kita sangat berterimakasih kepada masyarakat Silungkang, yang telah melakukan kegiatan ini dan telah turut berkontribusi dalam melestarikan nilai sejarah di Sawahlunto. Dari Pemko kita tentu selalu siap mendukung untuk kegiatan-kegiatan seperti ini, apalagi kita adalah Kota Wisata yang mengandalkan nilai sejarah dan budaya selain wisata rekreasi. Maka untuk hal sejarah dan budaya seperti ini, kita sangat mendukung dan akan selalu memberi perhatian," ungkap Deri dalam paparannya.
Pujian dan dukungan juga disampaikan oleh Meutia Hatta, Putri proklamator Mohammad Hatta itu mengaku sangat terharu melihat acara yang dilakukan oleh anak nagari Silungkang, dalam mengenang pejuang dan para pendahulunya.
"Kita sedang memperkuat kenangan pada masa-masa perjuangan, yang menentukan kemerdekaan bangsa ini. Untuk memperkuat kenangan ini, hal yang harus dan sangat penting adalah kita fokuskan sekarang, bagaimana kenangan perjuangan kakek - nenek kita ini membakar dan memacu semangat kita sekarang, dalam mengisi dan membangun bangsa yang kini telah merdeka, berkat pengorbanan para pejuang terdahulu," ujar Meutia Hatta.
Sementara pemilik Universitas Putra Indonesia (UPI) Padang, yang juga merupakan cucu dari salah satu tokoh perintis pemberontakan rakyat Silungkang, H Herman Nawas mengapresiasi dengan memberi 'hadiah' bagi pengisi acara drama pada acara tersebut. Herman mengaku sangat terpesona dan terharu pada tampilan elok dari para pemain drama tersebut. Secara spontan, Herman Nawas memberikan hadiah berupa uang, masing-masing satu juta dan istimewanya, ditambah kesempatan untuk diterima kuliah di UPI YPTK Padang, secara gratis sampai tamat atau selesai.
"Ini penghargaan saya pada anak-anak yang telah mengisi acara ini dengan baik. Drama yang mereka tampilkan telah membuat kita yang menonton terhanyut, terkenang bagaimana lika - liku perjuangan para pahlawan kita ini dahulu. Dalam waktu dekat, akan saya bawa anak-anak ini untuk mementaskan drama perlawanan rakyat Silungkang di kampus UPI YPTK," ungkap Herman Nawas mengakhiri.
#GP | Rep | FD
Kegiatan dengan judul, peringatan perjuangan rakyat Silungkang 1927 yang diselenggarakan pada Sabtu (4/1) di depan Tugu Perlawanan Rakyat Silungkang (samping pasar Silungkang), yang dihadiri langsung oleh putri proklamator kemerdekaan RI Mohammad Hatta, yaitu Meutia Hatta dan Halida Hatta.
Usai acara seremonial, Meutia Hatta meletakan karangan bunga di depan tugu perlawanan rakyat Silungkang dansekaligus menandatangani prasasti bersejarah itu.
Sebagai puncak acara, ditampilkan pementasan drama klosal oleh siswa/i Silungkang dengan cerita beberapa adegan dalam peristiwa perlawanan rakyat Silungkang 1927 terhadap Belanda, mengingatkan kita betapa besarnya jasa para pahlawan perintis kemerdekaan ini. Untuk kita ketahui, dari Pemberontakan Silungkang inilah lahirnya cikal bakal Sumpah Pemuda 1928.
Dengan kepiawaian para pelajar Silungkang dalam menghayati dan memainkan peran drama tersebut dalam memerankan tokoh-tokoh pejuang Silungkang yang dengan gigih dan gagah berani, tak kenal takut pada tentara Belanda sukses membuat penonton larut dan terbuai hingga tak terasa air mata menetes, membawa ingatan kita kembali ke masa dan waktu saat perjuangan itu bergolak.
Ketua Panitia, Irland Muhammad melaporkan bahwa Kenagarian Silungkang sengaja melaksanakan peringatan peristiwa perlawanan pada penjajah ini selain sebagai salah satu cara menghargai pengorbanan para pejuang kemerdekaan, juga sebagai momen atau saat untuk mengenalkan dan menggelorakan kembali semangat perjuangan itu kepada masyarakat, khususnya generasi muda.
"Kami tidak ingin, peristiwa sejarah yang begitu penting ini, perlahan lapuk dimakan waktu sehingga dilupakan oleh anak cucu kita nanti. Karena itulah, acara peringatan ini kami selenggarakan. Ke depannya, mungkin bisa kita gelar lebih baik dan lebih banyak lagi rangkaian acaranya yang bisa lebih banyak melibatkan anak," ujar Irland, yang juga anggota DPRD Kota Sawahlunto dari fraksi PAN.
Irland menambahkan, melalui acara peringatan ini secara tak langsung kita kembali mengukir sejarah dan menggalinya. Karena sebelum acara dilakukan, Irland dan kawan kawan panitia lokal Sikungkang, terlebih dahulu melakukan wawancara dengan beberapa tokoh sejarah, dan yang terkait mengetahui lebih rinci tentang berbagai data serta kisah dalam perjuanga (perlawanan) pemberontakan rakyat Silungkang 1927.
Walikota Deri Asta SH, sangat mengapresiasi kegiatan peringatan perlawanan rakyat Silungkang ini, yang sangat berperan penting dalam melestarikan nilai-nilai sejarah dan budaya yang dimiliki oleh Silungkang.
"Agar sejarah itu tidak terlupakan begitu saja, memang caranya ya harus melalui kegiatan seperti ini, salah satunya. Kita sangat berterimakasih kepada masyarakat Silungkang, yang telah melakukan kegiatan ini dan telah turut berkontribusi dalam melestarikan nilai sejarah di Sawahlunto. Dari Pemko kita tentu selalu siap mendukung untuk kegiatan-kegiatan seperti ini, apalagi kita adalah Kota Wisata yang mengandalkan nilai sejarah dan budaya selain wisata rekreasi. Maka untuk hal sejarah dan budaya seperti ini, kita sangat mendukung dan akan selalu memberi perhatian," ungkap Deri dalam paparannya.
Pujian dan dukungan juga disampaikan oleh Meutia Hatta, Putri proklamator Mohammad Hatta itu mengaku sangat terharu melihat acara yang dilakukan oleh anak nagari Silungkang, dalam mengenang pejuang dan para pendahulunya.
"Kita sedang memperkuat kenangan pada masa-masa perjuangan, yang menentukan kemerdekaan bangsa ini. Untuk memperkuat kenangan ini, hal yang harus dan sangat penting adalah kita fokuskan sekarang, bagaimana kenangan perjuangan kakek - nenek kita ini membakar dan memacu semangat kita sekarang, dalam mengisi dan membangun bangsa yang kini telah merdeka, berkat pengorbanan para pejuang terdahulu," ujar Meutia Hatta.
Sementara pemilik Universitas Putra Indonesia (UPI) Padang, yang juga merupakan cucu dari salah satu tokoh perintis pemberontakan rakyat Silungkang, H Herman Nawas mengapresiasi dengan memberi 'hadiah' bagi pengisi acara drama pada acara tersebut. Herman mengaku sangat terpesona dan terharu pada tampilan elok dari para pemain drama tersebut. Secara spontan, Herman Nawas memberikan hadiah berupa uang, masing-masing satu juta dan istimewanya, ditambah kesempatan untuk diterima kuliah di UPI YPTK Padang, secara gratis sampai tamat atau selesai.
"Ini penghargaan saya pada anak-anak yang telah mengisi acara ini dengan baik. Drama yang mereka tampilkan telah membuat kita yang menonton terhanyut, terkenang bagaimana lika - liku perjuangan para pahlawan kita ini dahulu. Dalam waktu dekat, akan saya bawa anak-anak ini untuk mementaskan drama perlawanan rakyat Silungkang di kampus UPI YPTK," ungkap Herman Nawas mengakhiri.
#GP | Rep | FD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar