Sawahlunto(SUMBAR).GP- Pada awal menapak ditahun 2020 ini, Pemko Sawahlunto menyediakan 450 unit meja lapak baru, untuk pedagang pasar dengan tarif retribusi yang lebih terjangkau dibanding sebelumnya, agar program ekonomi kerakyatan sesuai dengan visi pemerintah Kota Sawahlunto dapat segera berjalan.
Untuk itulah, dalam rangka memberi kenyamanan serta keleluasaan kepada pedagang dan masyarakat untuk datang dan berbelanja di pasar Sawahlunto. Karenanya, melalui UPTD Dinas Pasar, pada Minggu (5/1) pemko kembali memindahkan lapak pedagang kaki lima, ke area semula yakni di area basement parkir, lantai I Pasar Sawahlunto.
Area tersebut, setelah rampungnya pemasangan kanopi dengan rangka baja, terlihat lebih indah dan nyaman. Dengan anggaran 750 juta rupiah, memang belum semua area dapat terlindungi oleh kanopi tersebut. Tetapi, untuk saat ini dengan kondisi kekinian, paling tidak sudah dapat mengatasi sebagian dari keluhan pedagang dan pengunjung. Dan pada anggaran tahun berikutnya, dapat kita lanjutkan dan teruskan pemasangan kanopi yang sudah ada saat ini, melalui anggaran pemerintah pusat seperti anggaran yang sudah dilaksanakan pada 2019.
Menurut Bembi Fernanda Kepala UPT Pasar, penyediaan meja lapak ini adalah salah satu jalan keluarnya dari Pemko atas keluhan pedagang dan pengunjung pasar. "Setiap meja lapak dikenakan sewa sesuai perda Retribusi Daerah yakni 5.000 rupiah perhari, sementara sewa kios dikenakan retribusi mulai dari 80 ribu rupiah hingga 180 ribu rupiah perbulan," ungkap Bembi menguraikan.
Pembangunan kanopi pasar ini berasal dari dana Pemerintah Pusat senilai 750 juta rupiah, yang dirampungkan pengerjaannya selama 5 bulan. Namun belum semua area kaki lima tertutup kanopi, untuk itu pihaknya kembali akan mengajukan dana, guna pembangunan kanopi selanjutnya.
Sementara itu Drs. Marwan, Kepala Dinas Koperindag saat melihat dan memantau proses pemindahan pedagang lapak kaki lima menuturkan, sejauh ini proses pemindahan pedagang berjalan cukup lancar dan tertib. Karena para pedagang sangat memahami dan sama berkeinginan, agar kebersihan, keindahan, kenyamanan dan ketertiban Pasar Sawahlunto merupakan dambaaan kita bersama.
#GP | Rils | FD
Untuk itulah, dalam rangka memberi kenyamanan serta keleluasaan kepada pedagang dan masyarakat untuk datang dan berbelanja di pasar Sawahlunto. Karenanya, melalui UPTD Dinas Pasar, pada Minggu (5/1) pemko kembali memindahkan lapak pedagang kaki lima, ke area semula yakni di area basement parkir, lantai I Pasar Sawahlunto.
Area tersebut, setelah rampungnya pemasangan kanopi dengan rangka baja, terlihat lebih indah dan nyaman. Dengan anggaran 750 juta rupiah, memang belum semua area dapat terlindungi oleh kanopi tersebut. Tetapi, untuk saat ini dengan kondisi kekinian, paling tidak sudah dapat mengatasi sebagian dari keluhan pedagang dan pengunjung. Dan pada anggaran tahun berikutnya, dapat kita lanjutkan dan teruskan pemasangan kanopi yang sudah ada saat ini, melalui anggaran pemerintah pusat seperti anggaran yang sudah dilaksanakan pada 2019.
Menurut Bembi Fernanda Kepala UPT Pasar, penyediaan meja lapak ini adalah salah satu jalan keluarnya dari Pemko atas keluhan pedagang dan pengunjung pasar. "Setiap meja lapak dikenakan sewa sesuai perda Retribusi Daerah yakni 5.000 rupiah perhari, sementara sewa kios dikenakan retribusi mulai dari 80 ribu rupiah hingga 180 ribu rupiah perbulan," ungkap Bembi menguraikan.
Pembangunan kanopi pasar ini berasal dari dana Pemerintah Pusat senilai 750 juta rupiah, yang dirampungkan pengerjaannya selama 5 bulan. Namun belum semua area kaki lima tertutup kanopi, untuk itu pihaknya kembali akan mengajukan dana, guna pembangunan kanopi selanjutnya.
Sementara itu Drs. Marwan, Kepala Dinas Koperindag saat melihat dan memantau proses pemindahan pedagang lapak kaki lima menuturkan, sejauh ini proses pemindahan pedagang berjalan cukup lancar dan tertib. Karena para pedagang sangat memahami dan sama berkeinginan, agar kebersihan, keindahan, kenyamanan dan ketertiban Pasar Sawahlunto merupakan dambaaan kita bersama.
#GP | Rils | FD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar