Sawahlunto(SUMBAR).GP- Kita ketahui, terhalang dan terhambatnya penyaluran air bersih PDAM pada sejumlah wilayah di Kota Sawahlunto saat ini, disebabkan karena kerusakan trafo PDAM pada intalasi Rantih dan sudah beberapa kali mengalami perbaikan. Namun dari berulang kali perbaikan, trafo tersebut tetap tidak dapat difungsikan, sehingga akhirnya PDAM memutuskan membeli trafo baru.
Disinilah persoalan muncul, ternyata pembelian trafo baru tersebut tidak serta merta trafonya tersedia. Karena trafo tersebut, tidak dijual bebas dipasaran dan untuk mendapatkannya, harus melalui pemesanan khusus ke pabrik langsung dan baru bisa tersedia dalam waktu 45 hari sampai 60 hari kerja (1,5 - 2 bln).
Karenanya, Wakil Walikota Zohirin Sayuti menghimbau agar Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Sawahlunto secepatnya melakukan langkah konkrit guna menanggulangi terhambatnya suplai air ke sejumlah titik di wilayah Sawahlunto. "Kebutuhan air bersih, merupakan kebutuhan dasar dari masyarakat yang harus kita penuhi," ungkap Zohirin menambahkan.
Himbauan dan permintaan itu, disampaikan langsung oleh Wakil Walikota Sawahlunto, Zohirin Sayuti SE saat mendatangi kantor PDAM Sawahlunto pada Senin 20/1/ 2020. Wawako Zohirin menekankan kepada Direktur PDAM, Arifman bahwa "prinsipnya, meski produksi dan penyaluran air sedang terganggu karena kerusakan mesin trafo saat ini, tetapi jangan sampai suplai air bersih untuk masyarakat terhenti pula, cari jalan guna mengatasinya," ujar Zohirin.
"masyarakat yang terdampak sudah mengeluh semua, dan kita memahami akan kebutuhan air bersih bagi masyarakat. Untuk itu saya minta, agar PDAM secepatnya mencari jalan, untuk mengatasinya sambil menunggu pesanan mesin trafo baru, dapat dioperasikan," ungkap Wakil Walikota Zohirin Sayuti.
Sementara Direktur PDAM, Arifman menyatakan bahwa guna menanggulangi terhambatnya penyaluran air bersih ke sejumlah wilayah, pihaknya telah menyiapkan langkah-langkah kongkrit, berupa penyediaan hydran umum yang akan dimulai beroperasi pada Selasa besok, 21 Januari 2020.
"Untuk sementara, wilayah yang kita sediakan hydran umum adalah kawasan Padang Malintang, Desa Santur Kecamatan Barangin dengan menyediakan air bersih sebanyak 3000 liter (3 kubik)," ucap Arifman membeberkan.
Sementara untuk suplai air bersih pada sejumlah wilayah terdampak di kawasan Tangsi Gunung, sebagian Sapan dan daerah kawasan Puncak Cemara, PDAM bekerjasama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sawahlunto akan menyiapkan mobil tanki air.
#GP | Rils | FD
Disinilah persoalan muncul, ternyata pembelian trafo baru tersebut tidak serta merta trafonya tersedia. Karena trafo tersebut, tidak dijual bebas dipasaran dan untuk mendapatkannya, harus melalui pemesanan khusus ke pabrik langsung dan baru bisa tersedia dalam waktu 45 hari sampai 60 hari kerja (1,5 - 2 bln).
Karenanya, Wakil Walikota Zohirin Sayuti menghimbau agar Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Sawahlunto secepatnya melakukan langkah konkrit guna menanggulangi terhambatnya suplai air ke sejumlah titik di wilayah Sawahlunto. "Kebutuhan air bersih, merupakan kebutuhan dasar dari masyarakat yang harus kita penuhi," ungkap Zohirin menambahkan.
Himbauan dan permintaan itu, disampaikan langsung oleh Wakil Walikota Sawahlunto, Zohirin Sayuti SE saat mendatangi kantor PDAM Sawahlunto pada Senin 20/1/ 2020. Wawako Zohirin menekankan kepada Direktur PDAM, Arifman bahwa "prinsipnya, meski produksi dan penyaluran air sedang terganggu karena kerusakan mesin trafo saat ini, tetapi jangan sampai suplai air bersih untuk masyarakat terhenti pula, cari jalan guna mengatasinya," ujar Zohirin.
"masyarakat yang terdampak sudah mengeluh semua, dan kita memahami akan kebutuhan air bersih bagi masyarakat. Untuk itu saya minta, agar PDAM secepatnya mencari jalan, untuk mengatasinya sambil menunggu pesanan mesin trafo baru, dapat dioperasikan," ungkap Wakil Walikota Zohirin Sayuti.
Sementara Direktur PDAM, Arifman menyatakan bahwa guna menanggulangi terhambatnya penyaluran air bersih ke sejumlah wilayah, pihaknya telah menyiapkan langkah-langkah kongkrit, berupa penyediaan hydran umum yang akan dimulai beroperasi pada Selasa besok, 21 Januari 2020.
"Untuk sementara, wilayah yang kita sediakan hydran umum adalah kawasan Padang Malintang, Desa Santur Kecamatan Barangin dengan menyediakan air bersih sebanyak 3000 liter (3 kubik)," ucap Arifman membeberkan.
Sementara untuk suplai air bersih pada sejumlah wilayah terdampak di kawasan Tangsi Gunung, sebagian Sapan dan daerah kawasan Puncak Cemara, PDAM bekerjasama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sawahlunto akan menyiapkan mobil tanki air.
#GP | Rils | FD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar