Oleh: Fania Andini, S.Pd
Mengingat hal ini sudah saatnya kita para guru memikirkan kembali bagaimana proses pembelajaran yang dilaksanakan disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik untuk memasuki era digital saat ini. Guru yang merupakan fasilitator dalam kegiatan pembelajaran, dituntut untuk perlu memahami bagaimana cara peserta didiknya belajar dan mencarikan yang terbaik diantara berbagai pilihan. Selama guru mampu memahami bagaimana kemampuan, kebutuhan dari masing-masing peserta didiknya dalam mempelajari sesuatu, maka akan semakin memudahkan guru untuk menggunakan berbagai bentuk metode dan model pembelajaran yang digunakan dalam mengajar sehingga berdampak positif kepada peserta didik.
Keuntungan dari perlakuan tersebut tidak hanya bermanfaat bagi peserta didik saja, namun juga menguntungkan kita para guru dalam mengatasi masalah di dalam kelas mengenai prilaku kids zaman now yang cenderung malas membaca, kurang berpikir kritis, tingkat cuek yang tinggi, cepat bosan, kemampuan mendengar yang minim, serta sulit untuk fokus karena mudah terganggu dengan hal-hal yang remeh.
Selanjutnya hal yang juga perlu menjadi perhatian untuk kita para guru adalah kids zaman now ini menggunakan akses yang sama dalam mencari informasi sebagai bahan pembelajaran, sehingga kita para guru jangan sampai ketinggalan dari peserta didiknya. Karena kids zaman now ini sedang berlari cepat melesat bagaikan sinar laser dan kilatan petir. Artinya seorang guru betul-betul diharapkan se-kreatif mungkin untuk bisa memasuki era digital ini sesuai dengan perkembangan zaman saat ini. Dimulai dari mengubah paradigma proses pembelajaran di dalam kelas menjadi suatu proses yang penuh dengan pengalaman, memberikan kesempatan kepada para peserta didik untuk dapat berkolaborasi dengan guru, maupun teman sejawatnya. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk membangun pengetahuan, meningkatkan kepercayaan diri peserta didik, serta semangat peserta didik untuk mengkomunikasikan pemikiran baru mereka sebagai wujud dari pengalaman sesuai dengan usia mereka.
Lain dari pada itu dengan lahirnya istilah kids zaman now, dunia pendidikan juga diminta untuk memberdayakan gurunya menjadi “teacher zaman now”. Hal tersebut merupakan suatu tantangan zaman tersendiri bagi kita para guru, karena untuk mendidik generasi sekarang yang memiliki cara pandang kekinian sesuai dengan jiwa zamannya merupakan suatu usaha yang tidaklah mudah. Dibutuhkan perspektif baru yang tak resisten terhadap perubahan, tidak alergi dengan bahasa zaman now tadi. Tetapi juga tidak meminggirkan bahkan mencampakkan nilai-nilai moral yang telah ditentukan dari jauh sebelumnya. Sehingga para guru tidak merasa terasingkan hidup di tengah-tengah kids zaman now.
Tentu saja untuk menjadi seorang teacher zaman now, kita para guru harus mampu memanfaatkan dan menggunakan teknologi dalam memfasilitasi proses pembelajaran dengan baik, agar memiliki tingkat percaya diri yang tinggi dalam menghadapi kids zaman now . Guru-guru yang cukup percaya diri dalam menggunakan IT pada suatu proses pembelajaran di sekolah cenderung membawa pengaruh positif bagi para siswanya. Karena mereka terlihat sebagai guru yang menyenangkan, serta juga di anggap sebagai guru yang gaul dan up to date. Keuntungan lain menjadi guru zaman now ini adalah kita dapat menciptakan berbagai inovasi pembelajaran yang membuat para peserta didik terpacu dan termotivasi untuk selalu mengikuti pembelajaran karena mereka menganggap pembelajaran dengan guru tersebut merupakan pembelajaran yang menyenangkan, tidak otoriter dan monoton.
Oleh karena itu kita para guru harus memahami apa yang dibutuhkan oleh kids zaman now, sebagai tantangan yang baru untuk melahirkan generasi millenial yang akan menjadi orang-orang berpengaruh di beberapa kurun waktu kedepan. Karena menjadi seorang guru tidak harus terpaku pada kurikulum saja, namun juga harus mampu melahirkan inovasi-inovasi baru yang dapat menunjang tercapainya tujuan dari suatu pembelajaran.
# GP |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar