Sawahlunto(SUMBAR).GP- Bencana banjir yang terjadi karena hujan yang terus menerus mengguyur jabodetabek dengan durasi relatif panjang, sejak malam pergantian tahun, Selasa (31/12/2019), hingga Kamis pagi ini, 2/1/2020 menyisakan berbagai duka yang mendalam, bagi kita semua tentunya.
Karena akibat dari bencana banjir ini hingga Kamis siang, serta data dari pihak berwenang BNPB, 17 orang korban dinyatakan meninggal dan lima ribuan orang, terpaksa mengungsi, korban yang meninggal antara lain disebabkan oleh tertimbun matrial longsor, kesetrum listrik dan karena Hipotermia (penurunan suhu badan ).
Diantara korban yang meninggal itu, seperti Aceng Ismail (53), meninggal diduga karena hipotermia saat banjir di kawasan rumahnya, Kompleks Ciledug Indah I, Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang, Rabu (1/1/2020).
Hasan, warga setempat dan salah satu tetangga korban menyatakan alm Aceng, ayah dari tiga orang anak, sebelumnya berusaha untuk menyelamatkan ketiga anaknya, yang masih terjebak banjir di dalam rumahnya. Upaya untuk menyelamatkan anak-anaknya itu dari banjir, berhasil.
"Waktu mau nyelamatin anaknya yang tiga orang itu, saya melihatnya udah ngga tega, badannya udah menggigil tapi masih maksain. Karena ketiga anaknya masih terjebak di dalam rumah," ujar Hasan menambahkan.
Akhirnya korban berhasil menyelamatkan ketiga anaknya, tetapi setelah itu korban tampak kelelahan dan tambah kedinginan. Oleh petugas piket kesehatan, korban segera dievakuasi dan dibawa ke rumah sakit terdekat. Namun, rupanya nyawa Aceng Ismail sudah tak dapat diselamatkan lagi.
Kapolres Metro Tangerang, Kombes Abdul Karim saat meninjau lokasi membenarkan adanya kejadian tersebut. Karena itu, sampai saat ini pihaknya bersama dengan unsur terkait lainnya sedang berusaha untuk terus melakukan evakuasi terhadap warga, yang masih belum terungsikan, agar sesegeranya dapat kita pindahkan ke tempat yang lebih layak dan aman.
Kita ketahui, hujan deras yang mengguyur wilayah Jabodetabek sejak malam pergantian tahun, hingga kemarin siang itu membuat sebagian besar akses jalan ke wilayah Ibu Kota Jakarta dan sekitarnya terganggu oleh rendaman air yang hampir merata, berakibat hampir semua kegiatan dan aktifitas, di Jakarta menjadi lumpuh total.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa, banjir di Jakarta disebabkan oleh hujan ekstrem yang melanda sebagian besar Jawa bagian Barat-Utara sehingga menyebabkan terjadi banjir besar yang hampir merata di Jakarta dan sekitarnya.
Suhu global dan permukaan air laut yang saat ini terus naik, sementara dipihak lain, Jakarta dan sejumlah kota lainnya mengalami penurunan permukaan air tanah. Akibatnya sejumlah kota di berbagai belahan dunia itu, bisa mengalami banjir parah karena daratannya berada di bawah permukaan air laut.
#GP | Rep | FD
Karena akibat dari bencana banjir ini hingga Kamis siang, serta data dari pihak berwenang BNPB, 17 orang korban dinyatakan meninggal dan lima ribuan orang, terpaksa mengungsi, korban yang meninggal antara lain disebabkan oleh tertimbun matrial longsor, kesetrum listrik dan karena Hipotermia (penurunan suhu badan ).
Diantara korban yang meninggal itu, seperti Aceng Ismail (53), meninggal diduga karena hipotermia saat banjir di kawasan rumahnya, Kompleks Ciledug Indah I, Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang, Rabu (1/1/2020).
Hasan, warga setempat dan salah satu tetangga korban menyatakan alm Aceng, ayah dari tiga orang anak, sebelumnya berusaha untuk menyelamatkan ketiga anaknya, yang masih terjebak banjir di dalam rumahnya. Upaya untuk menyelamatkan anak-anaknya itu dari banjir, berhasil.
"Waktu mau nyelamatin anaknya yang tiga orang itu, saya melihatnya udah ngga tega, badannya udah menggigil tapi masih maksain. Karena ketiga anaknya masih terjebak di dalam rumah," ujar Hasan menambahkan.
Akhirnya korban berhasil menyelamatkan ketiga anaknya, tetapi setelah itu korban tampak kelelahan dan tambah kedinginan. Oleh petugas piket kesehatan, korban segera dievakuasi dan dibawa ke rumah sakit terdekat. Namun, rupanya nyawa Aceng Ismail sudah tak dapat diselamatkan lagi.
Kapolres Metro Tangerang, Kombes Abdul Karim saat meninjau lokasi membenarkan adanya kejadian tersebut. Karena itu, sampai saat ini pihaknya bersama dengan unsur terkait lainnya sedang berusaha untuk terus melakukan evakuasi terhadap warga, yang masih belum terungsikan, agar sesegeranya dapat kita pindahkan ke tempat yang lebih layak dan aman.
Kita ketahui, hujan deras yang mengguyur wilayah Jabodetabek sejak malam pergantian tahun, hingga kemarin siang itu membuat sebagian besar akses jalan ke wilayah Ibu Kota Jakarta dan sekitarnya terganggu oleh rendaman air yang hampir merata, berakibat hampir semua kegiatan dan aktifitas, di Jakarta menjadi lumpuh total.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa, banjir di Jakarta disebabkan oleh hujan ekstrem yang melanda sebagian besar Jawa bagian Barat-Utara sehingga menyebabkan terjadi banjir besar yang hampir merata di Jakarta dan sekitarnya.
Suhu global dan permukaan air laut yang saat ini terus naik, sementara dipihak lain, Jakarta dan sejumlah kota lainnya mengalami penurunan permukaan air tanah. Akibatnya sejumlah kota di berbagai belahan dunia itu, bisa mengalami banjir parah karena daratannya berada di bawah permukaan air laut.
#GP | Rep | FD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar