Padang(SUMBAR).GP- Irjen Pol. Fakhrizal, mantan Kapolda Sumbar, termasuk Kapolda terlama bertugas di ranah minang. Karena kurun waktu tiga (3) tahun, beliau bertugas sebagai Kapolda Sumbar, relatif lama yang biasanya, perguliran tugas sekitar dua (2) tahunan.
Sikap Fakhrizal yang rendah hati, melalui pendekatan humanis, terkesan betul-betul polisi pengayom masyarakat. Namun apabila sudah menyangkut pelanggaran hukum, beliau sangat tegas dan konsekwen.
Ketegasannya itulah, terkadang membuat sebagian yang sudah terbiasa melakukan pelanggara atau kejahatan tidak suka dan tidak bersimpati kepada beliau. Padahal, dengan ketegasan itu pula lah yang membuat Sumbar, selama ini relatif aman dan terkendali.
Dengan "gaya" kepemimpinan Fakhrizal, menumbuhkan banyak simpati dari masyarakat. Bukan cerita kosong, kalau ribuan orang merasa kehilangan, ketika dia ditarik untuk bertugas di Mabes Polri. Hal itu dapat terlihat saat beliau acara pisah sambut dengan Kapolda yang baru Irjen Toni Harmanto dan dilanjutkan besok paginya, saat beliau berangkat ke Jakarta. Bandara BIM membludak dipenuhi oleh warga masyarakat yang ingin mengantarkan beliau sampai ke Bandara Minangkabau.
"Beliau sosok polisi niniak mamak, santun dan mengayomi masyarakat tetapi tegas dalam penegakkan hukum," ujar beberapa tokoh masyarakat, yang akrab dan mengenal Fakhrizal secara dekat.
Karena itu wajar, apa bila ada pihak-pihak yang tak suka dengan kepemimpinan Fakhrizal. Utamanya, pihak-pihak yang terkait dan tersandung dengan kasus hukum.
Untuk kita katahui, sewaktu Fakhrizal bertugas diluar Sumbar, beliau pun sangat respon jika ada maayarakat Sumbar yang ingin meminta bantuan padanya, pasti beliau bantu selagi tidak melanggar dan berlawanan dengan hukum. Sehingga ada yang mengatakan, "darah Minang beliau sangat kental".
"Saya sudah mengenal Fakhrizal sejak lama, beliau sangat tegas dan respon pada masyarakat Minang, siapapun yang meminta bantuan pasti beliau bantu, tapi kalau sudah melanggar aturan, beliau tidak segan untuk menindak. Jadi dapat saya pastikan, orang yang memfitnah dan membenci beliau pastilah orang-orang yang bermasalah dengan hukum," ungkap Markoni Koto SH, Ketua Umum DPP PEKAT (Pembela Kesatuan Tanah Air), yang juga salah seorang tokoh Minang.
#GP | Rep | FD
Sikap Fakhrizal yang rendah hati, melalui pendekatan humanis, terkesan betul-betul polisi pengayom masyarakat. Namun apabila sudah menyangkut pelanggaran hukum, beliau sangat tegas dan konsekwen.
Ketegasannya itulah, terkadang membuat sebagian yang sudah terbiasa melakukan pelanggara atau kejahatan tidak suka dan tidak bersimpati kepada beliau. Padahal, dengan ketegasan itu pula lah yang membuat Sumbar, selama ini relatif aman dan terkendali.
Dengan "gaya" kepemimpinan Fakhrizal, menumbuhkan banyak simpati dari masyarakat. Bukan cerita kosong, kalau ribuan orang merasa kehilangan, ketika dia ditarik untuk bertugas di Mabes Polri. Hal itu dapat terlihat saat beliau acara pisah sambut dengan Kapolda yang baru Irjen Toni Harmanto dan dilanjutkan besok paginya, saat beliau berangkat ke Jakarta. Bandara BIM membludak dipenuhi oleh warga masyarakat yang ingin mengantarkan beliau sampai ke Bandara Minangkabau.
"Beliau sosok polisi niniak mamak, santun dan mengayomi masyarakat tetapi tegas dalam penegakkan hukum," ujar beberapa tokoh masyarakat, yang akrab dan mengenal Fakhrizal secara dekat.
Karena itu wajar, apa bila ada pihak-pihak yang tak suka dengan kepemimpinan Fakhrizal. Utamanya, pihak-pihak yang terkait dan tersandung dengan kasus hukum.
Untuk kita katahui, sewaktu Fakhrizal bertugas diluar Sumbar, beliau pun sangat respon jika ada maayarakat Sumbar yang ingin meminta bantuan padanya, pasti beliau bantu selagi tidak melanggar dan berlawanan dengan hukum. Sehingga ada yang mengatakan, "darah Minang beliau sangat kental".
"Saya sudah mengenal Fakhrizal sejak lama, beliau sangat tegas dan respon pada masyarakat Minang, siapapun yang meminta bantuan pasti beliau bantu, tapi kalau sudah melanggar aturan, beliau tidak segan untuk menindak. Jadi dapat saya pastikan, orang yang memfitnah dan membenci beliau pastilah orang-orang yang bermasalah dengan hukum," ungkap Markoni Koto SH, Ketua Umum DPP PEKAT (Pembela Kesatuan Tanah Air), yang juga salah seorang tokoh Minang.
#GP | Rep | FD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar