Sawahlunto(SUMBAR).GP- Hari Disabilitas Internasional, Sabtu 14 Desember 2019 berlangsung meriah dengan berbagai pentas seni serta berbagai macam perlombaan, yang diperuntukan bagi anak-anak berkebutuhan khusus (anak spesial) di Hall Ombilin, Sawahlunto, Sumbar.
Gemuruh sorak bergema disertai riuhnya tepuk tangan kagum, atas kemampuan dari anak-anak berkebutuhan khusus ini. Decak kagum penonton dan apresiasi Walikota, beserta jajaran pemko sangat pantas dan patut ketika masing-masing peserta selesai melakukan penampilannya.
Kalau melihat penampilan dan pertunjukkan dari anak-anak 'spesial' ini, membuat kita sebagai penonton kadang tersenyum, tersipu bahkan tertawa. Terkadang pula ada yang membuat kita terenyuh dan tanpa sadar, mata kita berkaca-kaca, karena larut dengan perasaan sendiri.
Walikota Sawahlunto, Deri Asta SH yang dalam kegiatan tersebut hadir bersama Wakil Walikota, Zohirin Sayuti sangat antusias menyaksikan penampilan demi penampilan.
Keduanya terlihat bersemangat memberikan tepuk tangan serta sesekali tercenung haru melihat penampilan para anak-anak istimewa tersebut.
"Luar biasa, ini sangat membuktikan bahwa anak- anak istimewa kita ini, mampu tampil luar biasa. Mereka punya bakat yang hebat dengan latihan dan kepercayaan diri, mereka tampil memukau dan membuat kita semua sangat salut dan memberikan apresiasi setinggi-tingginya," ujar Deri Asta, dalam sambutannya.
Anak-anak 'spesial' ini dan para orang tua dari mereka, lanjut Walikota, tidak perlu khawatir. Sebab Pemko Sawahlunto akan selalu memberi dukungan dan perhatian khusus terhadap mereka. Dukungan ini, bahkan sudah masuk dalam Visi-Misi Pemko Sawahlunto, sehingga sudah diterjemahkan dalam 9 program unggulan, yang kini sudah ditindaklanjuti oleh masing-masing Dinas dalam RPJMD.
"Tak hanya dalam bentuk kebijakan dan program saja, perhatian kepada anak-anak dan saudara-saudara kita yang istimewa ini. Tetapi kita sudah memulai dengan memastikan adanya landasan hukum dan hal itulah yang membuat kita saat ini, sudah memiliki dua (2) Peraturan Daerah (Perda) yang terkait dengan disabilitas. Dengan Perda Inklusi dan Perda Disabilitas ini, landasan hukum dan regulasinya, kita semakin lancar dan dapat membuat berbagai program bagi anak-anak 'spesial' ini," ungkap Deri.
Kita ketahui, bahwa untuk program pro disabilitas yang sudah berjalan, antara lain penggantian uang transportasi ke sekolah, bantuan paket kebutuhan dasar, sampai bantuan modal untuk usaha serta sejumlah bantuan dan bentuk berbagai program lainnya.
Ketua Forkasih Sawahlunto, Ny. Neldaswenti Zohirin (Etty Zohirin) mengatakan bahwa "koordinasi Forkasih dengan Pemko telah terjalin cukup baik. Karena itu, berbagai rencana Forkasih ke depan hendaknya dapat terus berlanjut dan tetap mendapat dukungan dari Pemko Sawahlunto," ujar Etty Zohirin dalam sambutannya.
"Tahun depan, kita sudah merancang berbagai program, ada kartu difabel dan pelatihan kerja untuk disabilitas. Kartu difabel ini, untuk mempermudah pendataan agar berbagai program bagi saudara-saudara yang difabel, nantinya cukup melalui kartu ini maka otomatis langsung terdata guna mendapatkan hak-haknya serta berbagai bentuk bantuan lainnya untuk difabel. Ungkap Etty Zohirin, yang juga anggota DPRD Kota Sawahlunto.
Terkait pelatihan kerja untuk disabilitas, disebutkan oleh Ketua Forkasih ini, yang baru saja menerima penghargaan 'Tokoh Peduli Disabilitas Sumbar 2019', merupakan hal yang strategis. Karena itu, kita akan terus mendorong kaum disabilitas agar memiliki keterampilan atau skill.
"Targetnya memang bukan untuk menjadi tenaga kerja layaknya kalau kita berlatih di Balai Latihan Kerja (BLK). Tetapi pelatihan kemampuan dan keterampilan bagi disabilitas ini, nantinya akan sangat membantu mereka. Minimal dengan mempunyai kemampuan, mereka dapat mengerjakan hal-hal yang sederhana guna berkarya melalui bakat yang mereka miliki," urai Neldaswenti bersemangat.
Dalam laporan panitia, 'sahabat disabilitas' yang mengikuti acara Hari Disabilitas Internasional ini mencapai 204 orang. Ditambah dengan puluhan 'sahabat disabilitas' dari Kota tetangga, yakni Padang dan Bukittinggi.
Pentas seni pada kegiatan Hari Disabilitas Internasional di Sawahlunto ini, diikuti oleh tidak kurang dari 200 orang, termasuk 'sahabat disabilitas' dari Kota Padang dan Bukittinggi. Berbagai penampilan ditampilkan dan dilombakan seperti menyanyi, menari, teater serta bentuk kesenian lain yang dibawakan cukup memukau.
Puskesmas Sungai Durian, yang merupakan puskesmas inklusi di Sawahlunto juga turut berpartisipasi dengan menghadirkan layanan pemeriksaan kesehatan gratis bagi 'anak - anak istimewa' ini.
Para orangtua 'anak-anak istimewa' yang menghadiri acara ini, sangat terharu melihat penampilan para anak mereka. "Kegiatan seperti ini, memberikan kebanggaan bahwa anak-anak istimewa juga mampu tampil hebat tidak kalah dari anak-anak lainnya," ujar salah seorang, dari orang tua.
"Saya ke sini membawa adik saya. Sangat kagum dan terharu tadi dengan penampilannya. Bahkan anak-anak normal lain tidak semuanya mampu dan berani tampil seperti itu, tapi adik saya dan teman-temannya bisa. Semoga Pemko dapat memperbanyak kesempatan, untuk mereka tampil bagi anak-anak spesial ini," ungkap salah seorang dari tua, anak berkebutuhan khusus, yang enggan disebutkan namanya, mengakhiri perbincangan.
#GP | Rep | FD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar