Padang(SUMBAR).GP- Harus kita akui, selama ini semua kita diam dan terdiam. Secara jujur dan kasat mata, belum ada satu masyarakat pun atau tokoh masyarakat Minang yang berani mengungkap fakta kepada publik hal yang sebenarnya terjadi di Kota Padang, yakni banyaknya tempat hiburan malam tak berizin tetapi sudah lama beroperasi, dengan "aman".
Hal seperti ini yang membuat anggota DPR-RI asal Sumatera Barat, Andre Rosiade untuk turun langsung melihat kondisi yang sebenarnya, dari keresahan masyarakat tersebut.
Setelah dilakukan penelusuran pada Minggu dini hari (23/12) pada beberapa lokasi hiburan malam tersebut, ternyata semua laporan dari masyarakat itu, benar adanya dan sangat valid.
"Ini yang sangat kita sayangkan. Kota Padang dipimpin oleh seorang buya, tapi ke mana dia ? Tempat hiburan malam sudah bertahun-tahun beroperasi dan meresahkan masyarakat," ungkap Andre disela sela penelusuran.
Andre yang juga Ketua Partai Gerindra Sumbar, menyayangkan sikap Walikota Padang, Mahyeldi yang seolah olah tutup mata dan pemko melakukan pembiaran terhadap kegiatan tersebut.
Dari laporan masyarakat yang masuk, di Kota Padang ada sekitar 31 tempat hiburan malam. Namun setelah ditelusuri, hanya 12 tempat hiburan malam yang mempunyai izin. Artinya, ada 19 tempat hiburan malam yang beroperasi tetapi tidak memiliki izin atau beroperasi secara ilegal.
"Kalau sudah ada yang berani mengungkap fakta, baru mereka saling lempar, gaduh dan seolah cuci tangan dan bahkan cendrung menyalahkan orang yang mengungkap tersebut" ujar H Eka Darma, yang telah lama tinggal di kawasan Pondok, Kota Padang.
Terbukti dengan beroperasinya hiburan malam, sejak sekian lama di Kota Padang, "wajar kalau ada yang berpikiran pihak berwenang tutup mata atas hal ini dan seolah, terjadi pembiaran oleh Pemko Padang," ungkapnya lagi mengakhiri.
#GP | Rep | FD
Hal seperti ini yang membuat anggota DPR-RI asal Sumatera Barat, Andre Rosiade untuk turun langsung melihat kondisi yang sebenarnya, dari keresahan masyarakat tersebut.
Setelah dilakukan penelusuran pada Minggu dini hari (23/12) pada beberapa lokasi hiburan malam tersebut, ternyata semua laporan dari masyarakat itu, benar adanya dan sangat valid.
"Ini yang sangat kita sayangkan. Kota Padang dipimpin oleh seorang buya, tapi ke mana dia ? Tempat hiburan malam sudah bertahun-tahun beroperasi dan meresahkan masyarakat," ungkap Andre disela sela penelusuran.
Andre yang juga Ketua Partai Gerindra Sumbar, menyayangkan sikap Walikota Padang, Mahyeldi yang seolah olah tutup mata dan pemko melakukan pembiaran terhadap kegiatan tersebut.
Dari laporan masyarakat yang masuk, di Kota Padang ada sekitar 31 tempat hiburan malam. Namun setelah ditelusuri, hanya 12 tempat hiburan malam yang mempunyai izin. Artinya, ada 19 tempat hiburan malam yang beroperasi tetapi tidak memiliki izin atau beroperasi secara ilegal.
"Kalau sudah ada yang berani mengungkap fakta, baru mereka saling lempar, gaduh dan seolah cuci tangan dan bahkan cendrung menyalahkan orang yang mengungkap tersebut" ujar H Eka Darma, yang telah lama tinggal di kawasan Pondok, Kota Padang.
Terbukti dengan beroperasinya hiburan malam, sejak sekian lama di Kota Padang, "wajar kalau ada yang berpikiran pihak berwenang tutup mata atas hal ini dan seolah, terjadi pembiaran oleh Pemko Padang," ungkapnya lagi mengakhiri.
#GP | Rep | FD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar