Sawahlunto(SUMBAR).GP- Segala sesuatu persiapan yang dibutuhkan dan diperlukan untuk "perhelatan besar" Peringatan Pemberontakan Silungkang 1927, menampakkan kemajuan yang cukup signifikan.
Dari kepanitiaan yang ada, kebetulan juga seorang anggota dewan, asal Silungkang, Ir Irland Muhammad MM cukup serius dan bersemangat dengan saling bahu membahu untuk lancarnya kegiatan acara peringatan ini (4/1/20).
Kepanitiaan di Silungkang seperti tambah bersemangat, "apa lagi ini masalah perjuangan," ujar Maya salah seorang dari pantia peringatan.
Hal ini, ditambah lagi dengan peran serta pengurus PKS (Persatuan Keluarga Silungkang) dan tokoh2 perantau Silungkang lainnya, yang memberi "support". Sehingga berjalannya kepanitiaan di Silungkang, menjadi mantap dan terukur.
Gagasan ini berawal dari kunjungan Muthia Hatta ke Silungkang (2017) dalam kapasitasnya sebagai ketua keluarga perintis kemerdekaan RI.
Pada kesempatan itu, Muthia juga dipertemukan dengan cucu perintis, yang neneknya dianggap sebagai 'orang tua' oleh Hatta saat di penjara.
Sebagai seorang Proklamator dan sekaligus perintis kemerdekaan, M Hatta juga sengaja ke Silungkang (1946) untuk bertemu dengan salah seorang perintis kemerdekaan asal Silungkang, yang dianggap 'orang tua' oleh Bung Hatta saat dibuang ke Boven Digul oleh penjajah Belanda, untuk dipenjara.
Pesan waktu dipenjara Boven Digul itu, kembali beliau ingatkan saat bertemu untuk kedua kalinya dengan pejuang Silungkang pada tahun 1935.
Dan saat berkunjung ke Silungkang tahun 1946, pesan untuk silungkang agar mendahulukan pendidikan, terjawab sudah. Sekolah Dagang Islam (SDI), berdiri di Silungkang pada tahun 1940, inisiatif beberapa dari pejuang tersebut dan mengingat pesan dari Bung Hatta.
Selain itu, listrik di seluruh Indonesia untuk ukuran Nagari (Desa), yang pertama kali masuk adalah ke Nagari Silungkang, tahun 1946 berkat jasa Bung Hatta dan begitupun dengan telpon, pada tahun 1949 telpon sudah masuk ke nagari Silungkang.
Dan awal tahun 2020 nanti, anak beliau Muthia Hatta dan Hilda Hatta kembali akan hadir untuk kedua kalinya (pertama 2017) di Silungkang, Sawahlunto guna mengikuti agenda acara memperingati sejarah Pemberontakan Silungkang 1927.
Acara tersebut, direncanakan akan dilaksanakan Sabtu 4 Januari 2020.
#GP | Rep | FD
Dari kepanitiaan yang ada, kebetulan juga seorang anggota dewan, asal Silungkang, Ir Irland Muhammad MM cukup serius dan bersemangat dengan saling bahu membahu untuk lancarnya kegiatan acara peringatan ini (4/1/20).
Kepanitiaan di Silungkang seperti tambah bersemangat, "apa lagi ini masalah perjuangan," ujar Maya salah seorang dari pantia peringatan.
Hal ini, ditambah lagi dengan peran serta pengurus PKS (Persatuan Keluarga Silungkang) dan tokoh2 perantau Silungkang lainnya, yang memberi "support". Sehingga berjalannya kepanitiaan di Silungkang, menjadi mantap dan terukur.
Gagasan ini berawal dari kunjungan Muthia Hatta ke Silungkang (2017) dalam kapasitasnya sebagai ketua keluarga perintis kemerdekaan RI.
Pada kesempatan itu, Muthia juga dipertemukan dengan cucu perintis, yang neneknya dianggap sebagai 'orang tua' oleh Hatta saat di penjara.
Sebagai seorang Proklamator dan sekaligus perintis kemerdekaan, M Hatta juga sengaja ke Silungkang (1946) untuk bertemu dengan salah seorang perintis kemerdekaan asal Silungkang, yang dianggap 'orang tua' oleh Bung Hatta saat dibuang ke Boven Digul oleh penjajah Belanda, untuk dipenjara.
Pesan waktu dipenjara Boven Digul itu, kembali beliau ingatkan saat bertemu untuk kedua kalinya dengan pejuang Silungkang pada tahun 1935.
Dan saat berkunjung ke Silungkang tahun 1946, pesan untuk silungkang agar mendahulukan pendidikan, terjawab sudah. Sekolah Dagang Islam (SDI), berdiri di Silungkang pada tahun 1940, inisiatif beberapa dari pejuang tersebut dan mengingat pesan dari Bung Hatta.
Selain itu, listrik di seluruh Indonesia untuk ukuran Nagari (Desa), yang pertama kali masuk adalah ke Nagari Silungkang, tahun 1946 berkat jasa Bung Hatta dan begitupun dengan telpon, pada tahun 1949 telpon sudah masuk ke nagari Silungkang.
Dan awal tahun 2020 nanti, anak beliau Muthia Hatta dan Hilda Hatta kembali akan hadir untuk kedua kalinya (pertama 2017) di Silungkang, Sawahlunto guna mengikuti agenda acara memperingati sejarah Pemberontakan Silungkang 1927.
Acara tersebut, direncanakan akan dilaksanakan Sabtu 4 Januari 2020.
#GP | Rep | FD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar