Sawahlunto(SUMBAR).GP- Tampilan Rebana (Rabona Silungkang), pada perhelatan ultah Kota Sawahlunto ke 131 pada 1 Des 2019 kemaren, cukup memukau. Hal ini terlihat dari antusiasnya masyarakat berjejer menunggu acara ultah kota ini, dengan acara pokoknya, makan bajamba.
Dengan berdiri secara tertib, masyarakat ingin melihat dan menonton arak-arakan tamu yang datang guna bersama-sama ikut makan bajamba dengan masyarakat Sawahlunto.
Para tamu (pejabat, tokoh, perantau) beriringan dari rumah dinas walikota, menuju ke lokasi acara (kurang lebih 1km) di Lapangan Segi tiga (lapseg) Sawahlunto, sambil diiringi oleh kesenian rebana dan kesenian lainnya.
Kita ketahui, kesenian Rebana ini sejak acara makan bajamba atau ultah kota, selalu tampil dan ditampilkan di panggung yang memang diperuntukan bagi kesenian atau budaya disepuluh (10) Kanagarian, yang ada di Kota Sawahlunto, Sumbar.
Salah satunya, Rebana atau Rabona merupakan kesenian khas Nagari Silungkang. Seni Rabona (silungkang menyebutnya Tak tumbin) merupakan kesenian yang hidup dan berkembang di kanagarian Silungkang hingga saat ini.
Rabona ini di Kanagarian Silungkang, biasanya diperuntukkan untuk prosesi adat dan juga sebagai pengiring atau pengarak penganten (marapulai) ke rumah penganten wanita (anak daro).
Untuk itulah, ke depannya kita sangat berharap agar kesenian atau budaya yang ada disepuluh kanagarian ini, agar tetap terus ditumbuh-kembangkan. Begitu pula dengan seni budaya lain, yang juga ada dan berkembang di Kota Sawahlunto.
Hal ini tentu sangat cocok dan sesuai dengan julukannya, sebagai kota wisata yang sekaligus sebagai kota multietnis.
#GP | FD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar