Sudah Belasan Tahun, SMPN 30 Makassar Membutuhkan Ruang Kelas - Go Parlement | Portal Berita

Breaking

HUT PPWI KE 17

Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sijunjung Mengucapkan Selamat HUT ke 17 PPWI Puji Basuki, SP.MMA Nama lengkapnya Kadis Pendidikan Sijunjung

Sudah Belasan Tahun, SMPN 30 Makassar Membutuhkan Ruang Kelas

Minggu, November 03, 2019
 
Makassar(SULSEL).GP- Akibat faktor keterbatasan ruang kelas, sehinggah ratusan orang siswa di lingkungan, SMP Negeri 30 Makassar, Sulawesi-Selatan harus mengikuti proses belajar mengajar (PBM) dari pagi hingga

Persoalan ini pun, menjadi sorotan, dan perhatian dari salah seorang unsur perwakilan alumni dari sekolah menengah pertama (SMP), yang terletak, di Kilometer 11, ruas Jln. Perintis Kemerdekaan, Bumi Tamalanrea Permai, tersebut.

Salah seorang unsur perwakilan alumni SMPN 30, angkatan 1996/1998, Fadly Syarif, S.I.KOM, secara tegas menyampaikan, “Persoalan kekurangan ruang kelas baru di lingkungan SMPN 30 Makassar yang sudah belasan tahun ini,  pemicu utama proses belajar mengajar dari pagi sampai malam hari, dan tidak bisa dibiarkan terus berlangsung,” katanya.

Hal ini kata dia, sangat tidak efektif dan secara otomatis, menguras tenaga, energi, serta pemikiran para tenaga pengajar yang harus memaksakan diri, untuk berinteraksi, menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa, sejak dari pagi, sampai malam hari.

“Sebagai alumni, SMPN 30 Makassar, saya menyampaikan rasa keprihatinan yang mendalam dan untuk itu, saya sangat berharap agar persoalan ini, bisa segera disikapi secara serius oleh instansi yang berkompoten,” sebutnya.

Fadly menambakan, “Kita semua, sangat berharap agar proses belajar mengajar di lingkungan SMPN 30 Makassar, dapat berjalan normal dan efektif, tanpa harus membuat lelah siswa, maupun unsur tenaga pengajar,” tandas, pria kelahiran, Kota Butta Panrita Lopi itu, melalui lembaran press realease yang dilayangkannya kepada wartawan, hari Minggu, (3/11).

Selaku seorang alumni, saya hanya mampu  menitipkan harapan kepada jajaran Pemerintah Provinsi Sulawesi-Selatan, terutama institusi Dinas Pendidikan untuk dapat segera mengambil sikap, dan memikirkan jalan keluar, penyelesaian, persoalan kekurangan ruang kelas, di SMPN 30 ini,” katanya.

Titipan harapan serupa juga disampaikan, kepada jajaran Dinas Pendidikan Kota Makassar, selaku instansi berkompoten untuk dapat mencurahkan dan memberikan perhatian extra terhadap upaya penambahan ruang kelas baru untuk SMPN 30.

“Atas nama jajaran alumni SMPN 30, saya berharap, kiranya, jajaran Dinas Pendidikan Provinsi Sulsel, bersama Dinas Pendidikan Kota Makassar dapat memanfaatkan moment penyusunan dan pembahasan rancangan anggaran pembangunan dan belanja daerah (RAPBD) TA. 2020, untuk penambahan kebutuhan ruang kelas baru SMPN 30,. Hal ini, tentu saja sangat kita harapkan. Sehingah optimalisasi proses belajar mengajar (PBM) yang lebih efektif, dan efisien di lingkungan SMPN 30 dapat terhujudkan,” katanya.

Harapan yang sama juga juga tertumpang kepada anggota DPRD Kota Makasar, agar memperhatikan kebutuhan pembangunan dan peningkatan sarana-prasarana di lingkungan SMPN 30.

Andai  bisa terkabul, kami berharap, pos anggaran dana alokasi khusus dimaksud,  bisa segera diplot,  melalui proses pembahasan dan penyusunan rancangan anggaran pembangunan dan belanja daerah (RAPBD) tahun 2020.

Sejalan dengan hal tersebut, secara khusus, "Kami  menitipkan harapan,juga kepada Gubernur Sulsel, Dr. Ir. H.M. Nurdin Abdullah, M.Agr, bersama segenap unsur pimpinan, dan anggota DPRD Provinsi Sulsel, serta, jajaran, Bappelit Bangda Provinsi, selaku penyusun, dan perumus anggaran di tingkat eksekutif untuk dapat membantu upaya percepatan ‘eksekusi’ pengalokasian anggaran untuk kegiatan penambahan ruang kelas baru, rehabilitasi perumahan bujang sekolah, dan pembangunan ruang perpustakaan baru SMPN 30," pungkasnya. 

Sekedar pertimbangan, "Hal ini kami utarakan, usai mengamati proses belajar mengajar (PBM), di lingkungan SMPN 30 Makassar, yang tak jarang membuat raut wajah peserta didik menjadi lesu, lelah, dan bahkan mulai terkesan jenuh mengikuti proses belajar mengajar yang nyaris, tidak lagi proporsional," tutup Fadly Syarif,.

#GP | RED

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

IKLAN ADVERTNATIVE

Pages

SELAMAT DATANG DI SEMOGA ANDA PUAS