Sawahlunto(SUMBAR).GP- Tembok penahan tanah (dam) dinding sepanjang hampir dua ratus (200) meter yang membentang pada ruas jalan Tanjung Sari, Kelurahan Aur Mulyo Kecamatan Lembah Segar Kota Sawahlunto, saat ini terlihat menjadi sangat indah dengan berbagai warna dan bermacam bentuk lukisan di dinding jalan tersebut, atau biasa disebut lukisan Mural.
Hasil seperti ini, adalah buah karya dari kreatifitas para peserta dan tentunya kerja keras panitia ‘Tanjung Sari Mural Competition 2019’ yang berlangsung Sabtu – Minggu, 23 – 24 November 2019 sekaligus dalam rangka menyambut Ultah Kota Sawahlunto yang ke 131 pada 1 Des 2019 nanti.
Setelah usai lomba Mural dengan berbagai bentuk lukisan indah dan cantik pada tembok, di sepanjang jalan tersebut. Kini para pengunjung sengaja memanfaatkan kreasi ini untuk ber-swafoto (selfie) dengan obyek latar, lukisan Mural tersebut.
Awal dari rencana kegiatan kreatif yang baru pertama kali dilaksanakan ini, merupakan inisiatif "murni" dari warga Tanjung Sari, untuk memamfaatkan tembok dam yang ada di sepanjang jalan agar menjadi estetik dan instagramable.
Kegiatan dengan ide kreatif seperti ini, tentunya mendapat apresiasi dari banyak kalangan dan instansi termasuk terutama Pemko Sawahlunto.
Walikota Sawahlunto, Deri Asta, SH saat membuka acara (ivent) ini secara resmi menyebutkan bahwa, ide kegiatan ini berasal dari inovasi dan kreatifitas murni dari warga masyarakat.
Mulai dari tahap perencanaan hingga ke tahap pelaksanaan, semua dikerjakan dan diselenggarakan oleh warga Tanjung Sari.
Kegiatan ini, mereka namakan ‘Tanjung Sari Mural Competetition 2019’ dan menjadi simbol bahwa dengan kebersamaan, masyarakat di sinipun mampu berbuat dan mengemas kegiatan acara ini secara baik.
“Kita sangat apresiasi dengan ide kreatif warga Tanjung Sari, yang sangat luar biasa. Kita dari Pemerintah Kota (Pemko) hanya membantu men-support, sementara mulai dari ide acara, kepanitiaannya semua dilakukan dan dikerjakan secara bersama oleh warga. Jujur, hal ini sangat bagus sekali. Terutanya dari sisi penyelenggaraannya yang betul-betul luar biasa hebatnya,” puji Deri Asta dalam sambutan pembukaannya, Sabtu 23 November 2019.
150 Seniman
Untuk kegiatan ini, Panitia bersama warga menjamu’ para peserta seniman mural sebanyak 150 orang itu, dengan menyediakan fasilitas penginapan beserta makan dan minum.
Usai acara penutupan pada Minggu (24/11) sore, para peserta ivent diajak ‘city tour’ jalan – jalan di seputaran kota tua ‘World Heritage’ versi UNESCO.
Ketua Panitia Penyelenggara, Yogi Andika Hendraliza menuturkan, dari jumlah peserta yang mencapai 150 orang seniman itu, mereka berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Dan dari 65 spot dinding yang disediakan panitia, artinya sebanyak 47 spot, dilukis oleh para seniman tersebut.
“Kami dari panitia mengupayakan betul agar peserta dapat beraktifitas melukis dinding ini dengan nyaman. Sehingga kita sampai memfasilitasi terpal di sekitar spot melukis, agar peserta tidak kepanasan atau kehujanan saat proses melukis mural,” ujar Yogi, dengan penuh semangat.
Untuk hadiah, panitia meyediakan total hadiah sejumlah Rp 28 juta ditambah trophy, berbahan ukiran batu bara.
“Kita bekerjasama dengan berbagai komunitas maupun sanggar seni di Sawahlunto. Sehingga selama kegiatan berlangsung, peserta dan penonton dihibur dengan berbagai penampilan tari dari Sanggar Canang Badantiang, Marawis D’Fathun (grup marawis dari Lapas Sawahlunto), Celesta Cecilia Band, solo piano Bonifasius Agadeo, Dj Alfi Hipskustik, Kuali Band, Dian Musik, SD N 13 Pasar Remaja, Recoil Band, The Uloks Mania. Jadi memang ivent kita ini penuh dengan warna, tak hanya dari perupa–pelukis tetapi juga oleh warna para pemusik/musisi yang ada di Kota Arang,” papar Yogi menmbahkan.
Istimewanya lagi, ivent ini juga memberikan ruang dan kesempatan kepada anak-anak yang berkebutuhan khusus, untuk ikut menggoreskan kuas mereka di dinding, dengan lokasi di lapangan depan Kantor Camat Lembah Segar. Puluhan anak-anak itu terlihat sangat antusias dalam menorehkan kreasi gambarnya pada dinding sambil sesekali terlihat bersenda gurau dengan teman dan bahkan dengan guru pendamping mereka, yang ikut hadir mendampingi.
Sementara Wakil Walikota Zohirin Sayuti, ketika menutup acara kegiatan ini pada Minggu siang (24/11) sekaligus menyerahkan hadiah kepada para pemenang, menyebutkan bahwa karya-karya para pesertanya sangat luar biasa bagus dan indah. Sehingga kata Zohirin, kalau diukur dengan hadiah yang diberikan panitia, kepada para peserta sebenarnya tidak sebanding dengan nilai karya yang telah mereka torehkan.
“Hadiah ini hanya wujud apresiasi dan terima kasih kami kepada peserta, jika dinilai dengan hasil karya tentu tidaklah sebanding dengan hadiah yang diterima,” ujar Zohirin menambahkan.
Subki adalah pemenang pertama (1) pada ajang "Tanjung Sari Mural Competition 2019" ini, yang berasal dari Magelang dalam kesannya, menyatakan sangat berkesan mengikuti ivent mural di Sawahlunto ini. Keramahtamahan warga dan keberagaman budaya yang ada di Sawahlunto itu meng-inspirasinya dan ditorehkan dalam lukisan muralnya yang pada akhirnya, Subki menyabet juara 1.
“Senang sekali, ini kota yang sangat nyaman. Dalam keberagaman tapi terjaga kebersamaannya. Nilai-nilai positif seperti inilah yang coba saya abadikan dalam karya lukisan mural saya, dengan judul "Warna-Warni Sawahlunto,” kata Subki. Usai kegiatan, Subki juga secara sukarela dengan antusias menambah empat lukisan untuk spot dinding yang masih kosong pada dinding jalan yang ada di Tanjung Sari. “Ini apresiasi saya untuk warga dan panitia yang sangat baik sekali. Semoga menambah warna dan keindahan Tanjung Sari,” ujarnya sambil tersenyum.
Penyelenggaraan Tanjung Sari Mural Competition 2019 ini telah memberikan "multiplier effect" yang signifikan. Secara ekonomi, banyaknya peserta dan para penonton yang hadir memberi kesempatan kepada warga sekitar untuk berdagang atau berjualan.
Sementara itu untuk jangka panjang, kawasan Tanjung Sari nampaknya juga bakal segera menjadi lokasi wisata baru yang diburu oleh warga untuk mendapatkan latar belakang foto selfie yang estetis. Seperti yang terlihat saat ini, pada sosial media Facebook dan Instagram, sudah ramai terlihat dengan foto warganet (netizen) pada dinding warna-warni yang ada di sepanjang jalan Tanjung Sari.
#GP | FD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar