Tim Kunjungan Spesifik Komisi I DPR RI Bandung, Jawa Barat. Foto : Andri/mr |
Bandung(JABAR).GP- Anggota Komisi I DPR RI Syaifullah Tamliha mengharapkan semua peralatan alat utama sistem senjata (Alutsista) sistem komunikasi militer Indonesia memiliki algoritma enkripsi dan hopping frequency yang diciptakan secara mandiri di dalam negeri, sehingga sistem keamanan komunikasinya benar-benar dapat terjaga.
Menurutnya dalam pertemuan dengan PT. Len Industri ini lebih banyak mendiskusikan mengenai Tactical Communicaiton juga produk-produk lain dari PT. Len Industri seperti TV Transmitter, Solar sistem, dan WiMAX. “Kunjungan ini dilakukan untuk mendapatkan informasi pengembangan alutsista untuk kebutuhan pertahanan nasional dan kondisi terakhir perusahaan,” ujarnya di Bandung, Jawa Barat, Kamis (14/11/2019).
Tim Komisi I DPR RI juga meminta penjelasan apa saja yang menjadi kendala yang dihadapi perusahaan untuk berkembang alutsista. Komisi I berjanji akan menampung aspirasi dan membantu memperjuangkan keinginan PT. Len Industri untuk dalam membangun industri dalam negeri di bidang pertahanan nasional.
Selain itu, Tim Kunjungan Spesifik Komisi I DPR RI rombongan Komisi I berkesempatan meninjau Ruang Display produk-produk dari PT. Len Industri serta secara langsung mencoba menggunakan alutsista yang telah dikembangkan oleh PT. Len Industri.
Secara keseluruhan, Tim Kunspek Komisi I DPR RI mengapresiasi kompetensi yang dimiliki PT. Len Industri, terutama dalam bidang elektronika pertahanan. Dan mereka berharap PT. Len Industri semakin maju dalam menyediakan alutsista untuk memperkokoh kekuatan militer Indonesia.
#GP | CE | dpr_ri | MAN | ES
Tidak ada komentar:
Posting Komentar