JAKARTA.GP- Rapat kerja (raker) perdana Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati bersama Komisi XI DPR dibuka dengan perkenalan tim Eselon I Kementerian Keuangan (Kemenkeu) kepada seluruh anggota Komisi XI. Setelahnya, Menkeu memberikan paparan mengenai kinerja APBN 2019 yang akan segera berakhir dan rencana kerja (renja) APBN 2020.
“Kalau kita lihat pertumbuhan di berbagai negara, mereka makin mengalami penurunan, Indonesia masih relatif stabil di atas 5%. Sementara negara tetangga kita, Singapura sempat mengalami negative growth,” papar Menkeu di Ruang Rapat Kerja Komisi XI, Senin (04/11).
Kembali Menkeu menjelaskan di tengah kondisi ketidakpastian global, saat ini yang penting untuk dijaga adalah stabilitas domestik. Ia juga menjelaskan belanja kementerian/lembaga (K/L) akan terus didorong agar tetap pada jalur (on track) dan produktif sebagai instrumen counter cyclical untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Selanjutnya, untuk rencana kerja APBN 2020 Menkeu menerangkan APBN 2020 akan diarahkan untuk mendukung visi dan misi Presiden dalam kabinet Indonesia Maju. Fokus belanja Pemerintah Pusat tahun 2020 mendukung pelaksanaan prioritas pembangunan dan penyelenggaraan Pemerintah yang efektif dan efisien.
“Kami, Menteri bekerja bersama Presiden, visinya adalah visi Presiden dengan tema Indonesia Maju. Kita tentu melakukan dalam konteks Kemenkeu sebagai satu kesatuan dengan Kementerian/Lembaga dan kita akan fokus menggunakan fiskal untuk mendukung program K/L lain,” tambahnya.
Terakhir, menanggapi permintaan adanya terobosan kebijakan yang kreatif dan inovatif dari para anggota Komisi XI, Menkeu menjelaskan bahwa proses penyusunan APBN telah melalui proses politik yang ditetapkan setahun sekali. Oleh karena itu, terobosan tidak dibuat dalam kebijakan bulanan tetapi dibuat sebagai sebuah tren jangka panjang untuk terus memantau tren ekonomi global dan nasional.
#GP | kemenkeu | MR | HPY | NR.
“Kalau kita lihat pertumbuhan di berbagai negara, mereka makin mengalami penurunan, Indonesia masih relatif stabil di atas 5%. Sementara negara tetangga kita, Singapura sempat mengalami negative growth,” papar Menkeu di Ruang Rapat Kerja Komisi XI, Senin (04/11).
Kembali Menkeu menjelaskan di tengah kondisi ketidakpastian global, saat ini yang penting untuk dijaga adalah stabilitas domestik. Ia juga menjelaskan belanja kementerian/lembaga (K/L) akan terus didorong agar tetap pada jalur (on track) dan produktif sebagai instrumen counter cyclical untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Selanjutnya, untuk rencana kerja APBN 2020 Menkeu menerangkan APBN 2020 akan diarahkan untuk mendukung visi dan misi Presiden dalam kabinet Indonesia Maju. Fokus belanja Pemerintah Pusat tahun 2020 mendukung pelaksanaan prioritas pembangunan dan penyelenggaraan Pemerintah yang efektif dan efisien.
“Kami, Menteri bekerja bersama Presiden, visinya adalah visi Presiden dengan tema Indonesia Maju. Kita tentu melakukan dalam konteks Kemenkeu sebagai satu kesatuan dengan Kementerian/Lembaga dan kita akan fokus menggunakan fiskal untuk mendukung program K/L lain,” tambahnya.
Terakhir, menanggapi permintaan adanya terobosan kebijakan yang kreatif dan inovatif dari para anggota Komisi XI, Menkeu menjelaskan bahwa proses penyusunan APBN telah melalui proses politik yang ditetapkan setahun sekali. Oleh karena itu, terobosan tidak dibuat dalam kebijakan bulanan tetapi dibuat sebagai sebuah tren jangka panjang untuk terus memantau tren ekonomi global dan nasional.
#GP | kemenkeu | MR | HPY | NR.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar