Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) Fadli Zon menerima kunjungan Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia Chang-Beom Kim. Foto : Arief/mr |
JAKARTA.GP- Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) Fadli Zon menerima kunjungan Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia Chang-Beom Kim. Sejumlah rencana kerja sama antara kedua negara turut disampaikan dalam pertemuan tersebut, di antaranya rencana pembentukan Grup Kerja Sama Bilateral (GKSB) Indonesia-Korsel.
“Parlemen (periode) baru saja terbentuk pada 1 Oktober lalu, dan kita ada rencana grup kerja sama bilateral Indonesia-Korea Selatan. Belum terbentuk, mungkin sampai bulan depan baru akan terbentuk Friendship Group ini,” kata Fadli usai pertemuan di Gedung Nusantara III, Senayan, Jakarta, Rabu (20/11/2019)
Tidak hanya itu, lanjut Presiden The Global Organization of Parliamentarians Against Corruption (GOPAC) ini, Dubes Korsel yang baru bertugas tahun lalu di Indonesia ini juga sempat menyampaikan adanya pembentukan grup kerja sama baru yang akan terbentuk pada April 2020, bersamaan dengan agenda election di Korsel pada tahun mendatang.
Saat ini, lanjut Fadli, baik Indonesia maupun Korsel sudah sama-sama tergabung dalam keanggotaan MIKTA, bersama dengan Meksiko, Turki, dan Australia. Sebelumnya, Indonesia sempat menjadi tuan rumah penyelenggaraan konferensi itu tahun lalu di Bali, yang tahun depan rencananya akan dilaksanakan di Korsel.
“(MIKTA) Ini bergiliran, kita juga pernah menyelenggarakanya tahun lalu, pada tahun ini di Meksiko, tahun depan akan berlangsung di Korea Selatan. Mereka menyampaikan agar pimpinan kita dapat hadir dalam pertemuan MIKTA tahun depan,” ungkap politisi Fraksi Partai Gerindra ini.
Selain MIKTA, dibahas pula mengenai Meeting Speakers of Parlementarians of Euroasian Countries (Euroasia). Fadli mengatakan bahwa memang yang menjadi inisiator pertemuan itu adalah Korsel bersama dengan Rusia. Tahun depan, Indonesia ditunjuk sebagai tuan rumah penyelenggaraan pertemuan multilateral antar negara Eropa-Asia tersebut.
“Mungkin sekitar Oktober, pertemuan negara-negara Euroasia ini kita rencanakan akan diselenggaralan di Bali. Kita berharap, biasanya yang hadir 60-70 negara, pertemuan ini akan membuat satu langkah baru dalam diplomasi parlemen kita,” tambah Anggota Komisi I DPR RI itu.
Hubungan kerja sama antara Indonesia dan Korsel dinilai Fadli sudah berjalan dengan baik, bahkan sudah mencapai level Strategic Partnership. Bukan hanya kerja sama pada bidang perdagangan saja, kerja sama pada pertahanan sudah terjalin ditandai dengan pembuatan sub marine, dan jet fighter ke depannya.
“Kerja sama dengan Korea Selatan ini sangat besar, bahkan investasi mereka di kita itu sangat besar, jumlah expat mereka sangat besar di Indonesia. Kebanyakan investasi mereka itu juga jangka panjang, bukan hanya di-trading saja, tetapi juga di foreign direct investment yang banyak menyerap tenaga kerja,” tutup Fadli.
#GP | CE | dpr_ri | awl | sf | RED
Tidak ada komentar:
Posting Komentar